Interest | Wellness

Busting Myths: Makan Kepala Ikan Agar Otak Cerdas

Rabu, 27 Apr 2022 20:00 WIB
Busting Myths: Makan Kepala Ikan Agar Otak Cerdas
Ilustrasi gulai kepala ikan Foto: Unilever Food
Jakarta -

Pernah saya mendengar bahwa makan ikan saat anak sedang bertumbuh kembang sangat baik untuk kecerdasan otaknya. Hal yang satu ini memang sudah dibuktikan sebagai fakta, karena tingginya nutrisi omega-3 yang dapat meningkatkan daya fokus, konsentrasi, serta kemampuan untuk mengingat segala hal sehingga tidak mudah lupa. Namun, banyak juga mitos yang mengatakan bahwa memakan kepala ikan memiliki manfaat yang lebih banyak dibandingkan tubuhnya dan bisa membuat seseorang lebih pintar baik secara akademik atau secara sosial. Namun, apakah memakan kepala ikan benar-benar dapat membuat seseorang menjadi pintar? Atau hal ini hanya sebuah mitos belaka?

Ketika saya mencari tahu mengenai mengonsumsi kepala ikan, ternyata hal ini adalah sebuah mitos saja dan terdapat sebuah kebenaran yang sangat bertolak belakang dari rumor yang beredar ini. Faktanya, ada bahaya yang tidak boleh kita anggap remeh dari bagian ikan yang lezat ini. Ternyata, ikan juga memiliki zat racun yang tidak dapat hilang meskipun sudah melalui proses pembekuan hingga pemasakan di suhu yang tinggi. Racun ini disebut dengan racun ciguatoksin, yang muncul akibat mikroorganisme laut jenis dinoflagellata yang hidup menjadi parasit pada karang yang sudah mati.

Racun ciguatoksin yang banyak ditemukan pada bagian sisik, organ dalam, dan kepala ikan ini dibuktikan dapat memicu timbulnya penyakit ciguatero atau Ciguatera Fish Poisoning (CFP). penyakit ciguatera pada manusia dapat menyebabkan efek gastrointestinal, kardiovaskular, dan neurologis dimana penyakit ini dapat membuat penderitanya mengalami mual, muntah, diare, sakit kepala, nyeri otot, mati rasa pada bagian mulut, vertigo, suhu tubuh yang naik turun hingga halusinasi. Penyakit ini pun dapat menyebabkan kematian, meskipun jarang ditemukan kasusnya.

Tidak sampai sini saja, penyakit ciguatera ini juga dapat ditularkan melalui hubungan seksual dan bermigrasi ke dalam ASI yang nantinya juga bisa meracuni bayi yang mengonsumsi ASI tersebut. Gejala-gejala dari penyakit ciguatera yang disebabkan oleh mengonsumsi kepala ikan pun dapat berlangsung berminggu-minggu hingga tahunan dan sering menyebabkan kecacatan pada jangka panjang.

Racun ciguatoksin dapat kita jumpai pada beberapa jenis ikan, seperti High Fin Grouper, Tiger Grouper, Potato Grouper, Flowery Grouper, Hump Head Wrasse, dan Leopard Carol Grouper yang sejenis dengan ikan kerapu. Hal ini dikarenakan jenis-jenis ikan tersebut berhabitat di lingkungan terumbu karang yang telah terkontaminasi racun ciguatoksin di laut.

Namun, kamu tidak perlu khawatir karena racun ciguatoksin ini berjumlah tidak begitu banyak pada ikan yang hidup di terumbu karang laut. Meskipun demikian, dengan mengetahuinya fakta ini, kamu tetap harus berhati-hati ketika hendak memakan kepala ikan dan lebih dianjurkan bagi kamu untuk hanya mengonsumsi ikan yang berasal dari budidaya saja demi meminimalisir risiko terjangkitnya penyakit ciguatoksin.

Jadi, bagaimana? Apakah kamu masih percaya dengan kecerdasan lebih yang bisa didapatkan dari mengonsumsi kepala ikan? Atau kamu justru kini akan menghindarinya?

[Gambas:Audio CXO]

(DIP/DIR)

NEW RELEASE
CXO SPECIALS