Insight | General Knowledge

Mengulik Fakta Sesungguhnya di Balik Pernyataan Menkes Soal Kesehatan dan Gaji

Kamis, 22 May 2025 16:00 WIB
Mengulik Fakta Sesungguhnya di Balik Pernyataan Menkes Soal Kesehatan dan Gaji
Ilustrasi kesehatan masyarakat. Foto: Unsplash
Jakarta -

Kesehatan itu mahal katanya. Tapi fakta selama ini yang ada di lapangan memang demikian, jika ingin mendapatkan perawatan dan pengobatan yang lebih dari layak, sebaiknya merogoh kocek sendiri ketimbang mengharapkan fasilitas yang diberikan pemerintah. Ini pun secara tidak langsung dibenarkan oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin yang membuatnya mendapatkan kritikan tajam dari masyarakat.

Ia menyebutkan bahwa orang yang memiliki gaji bulanan Rp15 juta pasti lebih sehat dan pintar daripada orang yang gajinya Rp5 juta sebulan. Ungkapan tersebut keluar ketika sedang membahas soal target Indonesia menjadi negara maju tahun 2045 dalam sebuah diskusi yang diadakan pada Sabtu (17/5) lalu.

"Apa sih bedanya orang yang gajinya Rp 15 juta sama Rp 5 juta? Cuma dua, pasti lebih sehat dan pintar. Kalau dia nggak sehat dan nggak pintar, nggak mungkin gajinya Rp 15 juta, pasti gajinya 5 juta," kata Budi seperti dikutip Detikcom.

Menurut dia, untuk masuk ke dalam kategori negara maju, ya masyarakat Indonesia harus bergaji minimal Rp15 juta per bulan layaknya minimal gaji di negara-negara Eropa atau Amerika Serikat. Kementerian Kesehatan saat ini sedang mencoba untuk menjaga agar masyarakat tidak sakit, melalui tindakan promotif dan preventif.

Usai ucapan ini dimuat di beberapa media nasional dan media sosial, para netizen pun berondong-bondong mengkritik Budi atas pernyataannya yang dianggap blunder tersebut. Beberapa netizen mengatakan bahwa Budi kurang berempati dengan situasi yang dialami masyarakat sekarang ini. Bahkan sentilan pun datang dari Wakil Ketua Komisi IX DPR Yahya Zaini.

"Menurut saya tidak otomatis orang yang bergaji Rp15 juta lebih sehat dan lebih pintar dari orang yang bergaji Rp5 juta. Sebaiknya Menkes lebih berhati-hati dalam membuat pernyataan sehingga tidak menimbulkan keresahan di publik," ujarnya.

Faktor Penentu Kesehatan Menurut WHO

Namun sebagai seorang yang menjabat sebagai Menteri Kesehatan, tentu pernyataan ini tidak hanya asal ucap. Faktanya, pernyataan soal pendapatan seseorang dengan kesehatan ada hubungan yang sangat erat. Yang berarti, apa yang disampaikan oleh Budi Sadikin, ada benarnya.

Dalam rilis World Health Organization (WHO) banyak faktor yang mempengaruhi kesehatan individu dan masyarakat. Dalam skala besar, faktor-faktor seperti tempat tinggal, keadaan lingkungan, genetika, pendapatan, dan tingkat pendidikan serta hubungan dengan keluarga dan teman memiliki dampak yang besar terhadap kesehatan.

Menurut WHO, konteks kehidupan seseorang menentukan kesehatannya, jadi menyalahkan orang lain karena kesehatannya memburuk atau memuji mereka karena kesehatannya baik adalah tindakan tidak tepat. Orang-orang tidak mungkin bisa langsung tahu soal penentu kesehatan. Nah berikut ini adalah faktor-faktor yang bisa menentukan seseorang atau tidak.

  • Pendapatan dan status sosial
    Harus diakui, pernyataan Menkes Budi Sadikin soal masyarakat harus memiliki pendapatan tinggi untuk menunjang kesehatan yang lebih baik tidak salah. Semakin besar kesenjangan antara orang kaya dan orang miskin, semakin besar pula perbedaan kesehatannya.

  • Pendidikan
    Tingkat pendidikan yang rendang dikaitkan dengan kesehatan yang buruk, lebih banyak stres, dan kepercayaaan diri yang rendah.

  • Lingkungan fisik
    Air bersih dan udara bersih, tempat kerja yang sehat, rumah, masyarakat, dan jalan yang aman, semuanya punya kontribusi pada kesehatan yang baik. Pekerjaan dan dan kondisi kerja yang sehat, terutama yang memiliki kontrol lebih besar berpengaruh terhadap kondisi mereka.

  • Jaringan dukungan sosial
    Dukungan yang besar dari keluarga, teman, dan masyarakat terkait dengan kesehatan yang lebih baik. Lalu adat istiadat dan tradisi, juga kepercayaan keluarga dan masyarakat semuanya bisa mempengaruhi kesehatan.

  • Genetika
    Faktor keturunan berperan dalam menentukan harapan hidup, kesehatan dan kemungkinan terkena penyakit tertentu. Perilaku pribadi dan keterampilan mengatasi masalah seperti kemampuan untuk mengelola pola makan seimbang, aktif, tidak merokok, minum alkohol dan cara menghadapi stres, semuanya mempengaruhi kesehatan kita.

  • Layanan kesehatan
    Akses dan penggunaan layanan yang mencegah dan mengobati penyakit mempengaruhi kesehatan.

  • Jenis kelamin
    Pria dan perempuan menderia berbagai jenis penyakit pada usia berbeda sehingga tidak bisa dipukul rata.

Nah itulah beberapa faktor yang mempengaruhi kesehatan seseorang. Meskipun pernyataan Menkes Budi Sadikin benar, tapi tidak serta-merta membuat dia bebas untuk tidak berempati dengan situasi perekonomian Indonesia saat ini. Setiap orang tentu menginginkan gaji Rp15 juta per bulannya, namun mendeskritkan orang bergaji Rp5 juta sebagai orang yang kurang sehat, rasa-rasanya kurang bijak.

Perihal gaji juga sebenarnya juga ditentukan dengan pendidikan dan keahlian yang dimiliki seseorang. Artinya faktor-faktor penentu lain pun mempengaruhi seseorang bisa mendapatkan minimal gaji seperti yang dipikirkan oleh Menkes. Fakta di lapangannya, negara belum mampu memenuhi segala sesuatunya untuk menunjang mendapatkan gaji Rp15 juta tersebut.

Sebab tidak semua orang bisa terakses pendidikan yang memadai dan adil, tidak semua keluarga mampu untuk membuat anaknya punya keahlian khusus, sampai perihal budaya dan kepercayaan bisa jadi penghambat seseorang mendapatkan kualifikasi untuk mendapatkan gaji seperti yang disarankan Menkes. Dan pernyataannya, kalau gaji Rp5 juta saja sudah dibilang kurang sehat, lantas yang di bawah angka tersebut apa?

Mungkin imbauan Menkes soal gaji ini dimaksudkan supaya masyarakat bisa meningkatkan kualitas hidupnya agar mendapatkan fasilitas kesehatan yang baik. Namun sebenarnya bukan tugas warga negara saja yang harus mati-matian untuk menaikkan taraf hidupnya, namun negara sendiri harus turut andil dalam mempersiapkan fasilitas dan biaya yang terjangkau untuk bisa diakses oleh masyarakat supaya faktor pendukung kesehatan terpenuhi.

(DIR/DIR)

NEW RELEASE
CXO SPECIALS