Asics memperkenalkan seri racing shoe teranyar, Metaspeed 4 Tokyo Series, pada ajang Asics Tokyo Speed Race (TSR) 2025 di Meiji Jingu Gaien, Tokyo (5/5/25). Sepatu race-day andalan Asics ini hadir dengan sejumlah fitur dan teknologi termutakhir.
Mulai dari, midsole responsif-super ringan FF Turbo Plus; Motion Wrap 2.0 pada bagian upper sole; pelat karbon propulsif, serta outsole segala medan Asicsgrip, yang kuat di berbagai lintasan.
Seri Metaspeed 4 Tokyo juga dilengkapi dengan tiga rancangan model berbeda: Metaspeed Sky, Edge, dan Ray, yang kompatibel untuk beberapa jenis gaya lari.
Menurut, President Director ASICS Indonesia, Sota Fukushima, peluncuran Metaspeed Tokyo Series dalam ajang Tokyo Speed Race 2025 ini mencerminkan komitmen ASICS dalam menghadirkan inovasi berbasis sains untuk para pelari profesional.
"Seri sepatu ini dikembangkan bersama para atlet sejak tahap awal dan dirancang khusus untuk mendukung strategi lari yang berbeda, agar mereka bisa tampil maksimal di ajang seperti World Major Marathons. Metaspeed 4 dirancang untuk para pelari kencang, sepatu ini memungkinkan mereka mencapai kecepatan tertinggi," kata Sota, dalam keterangan pers.
Tiga Pelari Indonesia di TSR 2025
Tokyo Speed Race 2025 merupakan sebuah ajang lari kompetitif sekaligus inklusif bagi pelari elit dari berbagai latar belakang. Diselenggarakan oleh Asics Global, TSR berupaya mewujudkan semangat "Feel Speed, Find Confidence", yang selaras dengan kampanye Asics "Move Your Body, Move Your Mind".
Ajang lari yang digelar di malam hari ini mempertemukan 114 atlet elit dunia dari 36 negara dan 1.000 pelari rekreasional dalam kompetisi 5K dan 10K—menjadi panggung bagi rekor dunia, nasional, hingga personal best.
Acara ini juga menjadi momentum penting bagi para pelari Indonesia. Wahyudi Putra dan Pandu Sukarya, peraih medali perunggu SEA Games 2023, turut tampil di TSR 2025 bersama Rintha Bachder, pelari rekreasional lokal yang aktif di ranah komunitas.
Wahyudi Putra berhasil mencatatkan personal best dengan waktu 14 menit 7 detik pada kategori 5K, sedangkan Pandu Sukarya mencatatkan personal best dengan waktu 30 menit 29 detik pada kategori 10K. Pencapaian keduanya menempatkan mereka sebagai pelari tercepat se-Asia Tenggara di TSR 2025.
Menurut Wahyudi, keikutsertaannya di TSR 2025 merupakan pengalaman berharga, karena bisa menjajarkan nama Indonesia di antara banyak atlet elit dunia yang turut berlari di sana. Pengalaman Wahyudi—Pandu dan Rintha—juga bertambah spesial karena ketiganya berkesempatan untuk merasakan keunggulan Metaspeed 4.
(cxo/RIA)