Interest | Art & Culture

"Dua Dunia", Mini Album Bilal Indrajaya tentang Memaknai Pertemuan dan Perpisahan

Selasa, 20 May 2025 17:00 WIB
"Dua Dunia" Mini Album Terbaru Bilal Indrajaya. Foto: Istimewa
Jakarta -

Terkadang cinta tidak menetap untuk selamanya, namun hanya singgah untuk memberikan kenangan maupun pembelajaran hidup. Setiap momen perihal pertemuan dan perpisahan cinta dimaknai berbeda oleh setiap orang, tak terkecuali Bilal Indrajaya.

Lewat mini album terbarunya "Dua Dunia", Bilal mencoba menuangkan buah pikir dari masa-masa perjumpaan, perpisahan dan momen lainnya dengan simfoni yang indah, lebih intim dan senyap. Mini album ini, dikemas dengan format stripped down dan raw, di mana Bilal ingin lebih mengedepankan sisi pesan dalam setiap lagunya dengan instrumen yang minimalis.

Menggandeng Lafa Pratomo sebai produser, ada lima nomor dalam mini album ini yang di mana empat di antaranya yakni "Kaus Kaki Merah", "Akhir Pekan Yang Hilang", "Tanya", dan "Achir Maret" sebagai single pembuka dari mini album ini, yang sudah dirilis terlebih dahulu pada bulan Maret lalu. Sementara satu nomor lainnya adalah buah tangan dari Lafa berjudul "Bunga Kenangan di Bandung Utara".

Walaupun diakui Bilal bahwa "Dua Dunia" banyak merekam momen personalnya, namun Bilal ingin lagu-lagu di dalamnya bisa menjadi rumah bagi siapa pun yang memaknai 'dua dunia' lewat perspektif berbeda.

"Singkatnya, album ini memang menggambarkan situasi dua insan yang semestinya bisa mempunyai banyak kisah bersama namun semesta berkata sebaliknya. Tetapi, dalam setiap lagunya akan menghamparkan kisah-kisah yang berbeda. Dan kata "Dua Dunia' bisa mewakili beragam hal, mungkin perbedaan prinsip, perbedaan pendapat, perbedaan fase hidup atau apapun. Album ini akan banyak bercerita tentang pertanyaan, pemikiran, juga hal-hal yang ingin disampaikan setelah momen-momen itu." ucap Bilal seperti rilis yang diterima CXO Media.

Ia pun memastikan bahwa mini album ini tidak akan terasa asing, meskipun kemasannya lebih khidmat dan terkesan minimalis. Tidak seramai album "Nelangsa Pasar Turi". Bilal merasa dalam setiap karyanya, harus mengedepankan rasa yang ingin disampaikan, dan inilah cara terbaik untuk melantunkan lagu-lagu itu.

Gimana CXO Natives, mana lagu yang menjadi favorit kalian nih? Coba dengarkan preview track-nya di bawah ini.

(DIR/DIR)

NEW RELEASE
CXO SPECIALS