Insight | General Knowledge

Pentingnya Memakai Tabir Surya

Rabu, 27 Apr 2022 18:00 WIB
Pentingnya Memakai Tabir Surya
Foto: Onela Ymeri Unplash
Jakarta -

Sinar matahari pagi memiliki manfaat untuk kesehatan kita karena terdapat vitamin D yang baik untuk kekuatan tulang dan kulit. Vitamin D yang ada dalam sinar matahari memiliki sifat antimikroba dan anti-peradangan yang mampu meringankan masalah kulit seperti psoriasis. Paparan sinar matahari yang baik dan dianjurkan adalah sinar matahari dibawah jam 9 pagi. Di atas jam 9 pagi hingga 4 sore, sinar matahari yang kita dapat bukannya bermanfaat bagi kulit, namun dapat menimbulkan kerusakan bagi kulit.

Kenali macam-macam sinar ultraviolet
Matahari memancarkan sinar yang dikenal sebagai ultraviolet. Ultraviolet dalam matahari terbagi menjadi tiga jenis yaitu UV A, UV B, Dan UV C. Perbedaan mendasar antara ketiga ultraviolet terletak pada panjang dan pendeknya gelombang. Semakin pendek gelombang, semakin tinggi pula tingkat radiasinya untuk merusak kulit. UV C merupakan gelombang ultraviolet terpendek, namun lapisan ozon bumi memiliki kemampuan untuk mencegah masuknya sinar UV C. Sehingga, sinar ultraviolet yang dapat membahayakan kulit manusia saat ini hanya sinar UV A dan UV B.

Bukan hanya membuat kulit menjadi lebih gelap dan kusam, radiasi sinar matahari bisa menyebabkan beberapa kondisi pada kulit. Dampak jangka panjang jika wajah kita terus menerus terkena paparan sinar matahari adalah penuaan kulit, kulit keriput, flek hitam, hingga kanker kulit. Maka dari itu, tabir surya merupakan barang esensial yang harus kamu gunakan tiap hari.

Sunscreen tidak hanya dipakai saat hendak bepergian saja, namun penting untuk memakai sunscreen saat di rumah pula. Hal ini dikarenakan, sinar UV A yang dipancarkan oleh matahari memiliki kemampuan untuk menembus awan dan kaca, baik itu siang atau malam dan membuat wajah kita masih terpapar bahaya dari radikal bebas.

Waktu yang tepat untuk memakai tabir surya
Untuk menghindari kulitmu dari risiko kanker kulit, idealnya untuk selalu mengoleskan tabir surya setiap hari sebelum bepergian dari rumah. Terlalu lama terkena sinar matahari dapat menyebabkan kulit terbakar atau sunburn, yang nantinya akan diikuti oleh kulit yang mengelupas hingga terasa perih.

Sebagai masyarakat yang tinggal di negara dengan iklim tropis, tabir surya memiliki peran yang penting untuk membantumu melewati hari panas yang terasa menusuk dan panjang. Dengan cuaca yang relatif selalu cerah, mengaplikasikan kembali sunscreen juga merupakan langkah yang perlu dilakukan. Hal ini berangkat dari alasan bahwa daya perlindungan tabir surya terhadap wajah akan berkurang seiring kamu beraktivitas. Keringat, ekspresi wajah, atau gesekan-gesekan lain yang terkena kulit mempengaruhi daya perlindungan sunscreen. Pertanyaannya, kapan waktu yang tepat untuk mengoleskan kembali tabir surya pada muka?

Teruntuk kamu yang sering beraktivitas di luar ruangan, baiknya untuk selalu membawa sunscreen karena dianjurkan untuk reapply sunscreen setiap 2 jam sekali agar fungsi tabir surya lebih maksimal untuk melindungi wajahmu.

Serba serbi jenis sunscreen yang harus kamu ketahui
Selain tabir surya dalam bentuk lotion, ada juga produk tabir surya yang datang dalam kemasan spray, jel, hingga berbentuk stik. Selain bentuknya, tabir surya terbagi menjadi dua jenis yakni physical sunscreen dan chemical sunscreen. Physical sunscreen menawarkan perlindungan dari UV A dan UV B dan tergolong sebagai sunscreen yang stabil karena mengandung UV filter titanium dioxide yang memiliki photostability yang tidak akan menurun saat terekspos sinar matahari. Namun, physical sunscreen jarang diminati karena produknya yang seringkali terasa berat di wajah hingga meninggalkan lapisan putih pada kulit yang sering disebut sebagai white cast.

Pada sisi lain, chemical sunscreen memang meninggalkan white cast yang jauh lebih sedikit hingga tidak ada karena teksturnya yang menyerupai pelembab muka sehingga lebih nyaman digunakan sehari-hari. Akan tetapi, tingkat photostability dari chemical sunscreen cenderung lebih rendah sehingga perlu untuk mengaplikasikan ulang sunscreen setiap beberapa jam. Untuk kamu yang memiliki kondisi kulit yang sensitif, dianjurkan untuk memakai physical sunscreen.

Terlepas dari tipe kulit, pilihlah tabir surya yang mengandung SPF diatas 30 untuk melindungi kulit dari radiasi UV B yang lebih membahayakan dari UV A. Indikator lain yang harus dipilih dalam sunscreen adalah PA atau Protection Guide of UV A. Sistem PA pertama kali diperkenalkan di Jepang sebagai cara untuk memberitahu level proteksi yang ditawarkan oleh sebuah produk sunscreen kepada konsumen, biasanya tertera dalam tulisan PA+++. Makin banyak simbol plus yang dinyatakan, makin tinggi tingkatan proteksi yang ditawarkan.

Dari berbagai macam produk sunscreen yang tersedia di pasaran, pilihlah sesuai dengan kebutuhan dan tipe kulitmu. Yang paling penting, jangan sampai lalai untuk memakai tabir surya demi kesehatan kulit di masa yang akan datang.

[Gambas:Audio CXO]

(HAI/MEL)

Author

Hani Indita

NEW RELEASE
CXO SPECIALS