Insight | General Knowledge

Menjual 'Insecurity' dalam Iklan

Rabu, 26 Jan 2022 11:59 WIB
Menjual 'Insecurity' dalam Iklan
Foto: Unsplash Joe Yates
Jakarta -

Umum bagi perusahaan untuk memasarkan sesuatu untuk mengeksploitasi insecurity atau ketidakamanan orang. Banyak dari rasa tidak aman ini berkaitan dengan penampilan dan perwujudan fisik. Pemasaran berdampak besar pada persepsi publik, itulah sebabnya beberapa orang mencoba menyesuaikan diri mereka dengan standar kecantikan masyarakat. Beberapa perusahaan bahkan memanipulasi ketidakamanan tersebut untuk mendapatkan keuntungan.

Kecantikan adalah ide bernilai jutaan dolar yang telah berkembang selama bertahun-tahun. Orang akan membayar apa pun untuk merasa dan menjadi cantik. Baik pria maupun wanita sering merasa tertekan untuk memenuhi standar kecantikan masyarakat. Dengan begitu, mereka akan membeli produk yang dapat "memperbaiki" ketidakamanan mereka.

Jaywant Singh, seorang profesor pemasaran di Kingston University, mengatakan bahwa saat ini banyak iklan yang memicu sesuatu yang disebut 'konsumsi kompensasi'. Ini adalah perilaku psikologis di mana individu mencoba untuk mengatasi persepsi dirinya yang terancam dengan membeli produk yang diiklankan kepada mereka.

Banyak iklan juga menyoroti ketidakamanan tentang bagian tubuh tertentu, dan akibatnya berinvestasi pada produk seperti perawatan tubuh, perawatan kulit, atau riasan dengan janji untuk mendapatkan diri yang lebih baik. Meskipun kita tahu bahwa beberapa iklan menyoroti sesuatu yang tidak realistis untuk dicapai, terkadang kita tetap menerimanya sebagai sesuatu yang normal.

Setiap hari, perempuan menghabiskan banyak uang agar memiliki kulit yang lebih mulus dan cerah, wajah bebas jerawat, rambut indah, bulu mata panjang, alis tebal, dan banyak lagi. Beberapa ekspektasi terhadap kecantikan dibentuk oleh pengiklan kecantikan. Beberapa merek kecantikan ini memiliki gagasan bahwa wanita harus memiliki penampilan yang lebih baik.

Contoh ketidakamanan yang diberikan oleh merek kecantikan adalah produk pemutih. Beberapa merek menggunakan kata 'terang', 'putih', 'cantik' pada produk mereka, dan ini menunjukkan "kecantikan ideal yang tunggal". Produk pemutih mengabadikan colorism (istilah untuk menggambarkan preferensi untuk kulit yang lebih cerah) dan mempromosikan stereotip negatif di sekitar warna kulit gelap.

Contoh lainnya adalah bagaimana produk perawatan kulit menggambarkan jerawat. Mereka menampilkan model dengan kulit yang sempurna yang di-photoshop dalam grafik tidak realistis yang menggambarkan jerawat, dan model tersebut kemudian memercikkan air ke wajah mereka dan memperlihatkan wajah bebas jerawat secara ajaib. Ini tidak realistis karena butuh waktu lama dan banyak upaya bagi seseorang untuk terbebas dari jerawat.

Banyak merek skincare yang juga menggunakan model dan influencer dengan kulit yang sudah mulus untuk mengiklankan produknya. Mereka perlu lebih mewakili orang-orang yang memiliki masalah kulit yang nyata, dengan cara yang realistis sehingga orang-orang tersebut dapat lebih merasa terhubung.

Pemasaran dapat digunakan untuk sesuatu yang baik, seperti mengurangi stigma, menyatukan komunitas, dan membahas masalah penting sekaligus memberikan solusi. Industri kecantikan telah menjual 'harapan dalam toples' dan itu harus dihentikan. Tidak perlu memangsa ketidakamanan orang dan mengabadikan stereotip atau memberikan harapan yang tidak realistis.

Merek kecantikan harus mencakup ukuran dan bentuk tubuh yang berbeda serta warna kulit yang berbeda. Selain itu, mereka harus menghindari photoshop ekstrim dan merangkul ketidaksempurnaan dan kenyataan. Merek kecantikan juga harus menyebarkan pesan positif dan menetapkan standar yang realistis kepada audiensnya.

Orang dengan masalah kecantikan yang nyata perlu lebih diberdayakan dengan ilustrasi yang dapat membuat mereka merasa terhubung dan terepresentasi, bukan sesuatu yang akan membuat mereka merasa lebih tidak aman. Orang sering lupa bahwa kecantikan tidak selalu ditentukan oleh produk yang mereka gunakan, tetapi oleh siapa mereka sebagai pribadi.

[Gambas:Audio CXO]



(NAS/MEL)

NEW RELEASE
CXO SPECIALS