Dari tahun ke tahun, Cannes Film Festival bukan hanya menjadi ajang untuk menampilkan film-film terbaik dari seluruh dunia, tetapi juga menunjukkan busana yang out-of-the box dari fashion designer dari berbagai negara. Tapi saking seringnya jadi ajang 'fashion show' dadakan, orang-orang dan media malah tertuju siapa yang punya busana terunik atau terbaik, bukan film dari negara mana yang memenangkan film terbaik di festival tersebut.
Misalnya sorotan fashion Bella Hadid dengan gaun tembus pandang dari Saint Laurent pada tahun 2024 sampai gaun panjang dari Alexander McQueen yang cukup 'wow' ketika dikenakan Elle Fanning saat Cannes Film Festival 2023, membuat orang-orang berpikir bahwa festival ini juga jadi ajang unjuk gaun-gaun yang tembus pandang atau gaun bervolume dramatis. Tak heran, setiap tahun para undangan Cannes kerap menggunakan busana yang serupa.
Tapi ada yang berbeda dari aturan berbusana di Cannes Film Festival tahun ini. penyelenggara secara mendadak yakni sehari sebelum dihelatnya acara berskala internasional itu mengumumkan aturan No Naked Dressing, No Big Gown. Artinya, siapa pun yang mengenakan pakaian yang tembus pandang atau gaun panjang yang terlalu berlebihan tidak bisa berjalan di red carpet tahun ini.
"For decency reasons, nudity is prohibited on the red carpet, as well as in any other area of the festival. Voluminous outfits, in particular those with a large train, that hinder the proper flow of traffic of guests and complicate seating in the theatre are not permitted. The festival welcoming teams will be obligated to prohibit red carpet access to anyone not respecting these rules," tulis aturan berbusana di situs resmi Cannes.
![]() |
Semakin Konservatif Perihal Fashion
Sebenarnya aturan konservatif serupa sudah diterapkan di Cannes dalam beberapa tahun silam. Dikutip Vogue, kritikus budaya Louis Pisano yang menulis dalam buletin Discoursted mengatakan banyak stylist yang mengungkapkan menjadi segan karena aturan ini. Menurut Pisano, Cannes memang selalu konservatif perihal fashion.
Pertama, aturan wajib mengenakan high heels ketika datang ke Cannes Film Festival pada 2015. Saking stritch-nya pernah ada seorang perempuan yang ditolak masuk ke festival karena mengenakan flat shoes. Namun sekarang agak sedikit lebih longgar, boleh mengenakan flat shoes tetapi harus tetap elegan. Lalu pada 2018, Cannes juga mengeluarkan aturan larangan selfie ketika di red carpet atau sepanjang perhelatan festival film tersebut.
Namun aturan tahun ini yang terkesan tiba-tiba-H-1 sebelum acara-membuat stylist mau tak mau harus beradaptasi. Penata gaya Rose Forde yang menangani sutradara The Substance Coralie Fageat, aktor Britt Lower, dan aktor Emma D'Arcy, mengatakan tahu aturan tersebut dari media sosial duluan.
"Cannes selalu ketat dalam hal aturan dan menegakkan etika dalam berbusana, jadi saya tidak terlalu terkejut. Saya telah menghabiskan banyak malam dengan mencari di Google, 'apakah X diperbolehkan di red carpet Cannes' sebelumnya, bahkan dengan penampilan busana pria," kata Forde.
Sebenarnya tak salah juga Cannes menerapkan aturan ini karena dimaksudkan mempercepat aliran kedatangan red carpet. Sebab orang yang mengenakan gaun besar membutuhkan waktu lama untuk turun dari karpet, padahal setiap orang sudah dijatah selama 10 menit. Apalagi dalam beberapa tahun terakhir ini, red carpet Cannes dipenuhi influencer yang ingin mencuri 'spotlight'.
"Saya paham logika dalam mempertahankan fokus pada film daripada fashion, tetapi ini adalah festival tentang ekspresi artistik, jadi kamu harus bisa mengekspresikan diri sebagai seorang seniman, dengan gaya apapun yang kamu inginkan," ujar Forde.
![]() |
Perubahan di Detik Terakhir Rugikan Brand
Bagi sebagian besar merek, area abu-abu tidak akan sepadan dengan risikonya. Cannes adalah peluang besar untuk meningkatkan awareness dari berbagai merek. Misalnya tahun lalu, Cannes Film Festival mengumpulkan USD 86,3 juta dalam nilai media yang diperoleh (EMV) di Instagram. Saint Laurent adalah merek yang paling banyak dibicarakan yakni menghasilkan USD 14,1 juta EMV dan 10 persennya didorong dari naked gown yang dikenakan oleh Bella Hadid.
Oleh karena itu perubahan di detik-detik terakhir ini bisa merugukan merek yang telah merencanakan tampilan gaun yang besar atau transparan untuk acara tahun ini. Apalagi tampilan red carpet sudah direncanakan berbulan-bulan sebelumnya, dan banyak bintang yang sudah menghabiskan waktu serta biaya untuk membuat gaun milik mereka sendiri.
Namun yang paling dirugikan dalam perubahan mendadak ini adalah para desainer muda dan baru terjun dalam dunia fashion. Mereka telah mempersiapkan gaun yang luar biasa untuk ditunjukkan pada Cannes Film Festival tahun ini. Selain rugi waktu, mereka juga belum settle secara finansinal dan logistik. Tentu saja ini menyulitkan.
"Mereka kehilangan uang dan juga kehilangan liputan pers," kata kritikus mode Luke Meagher. Dia pun mengkritik ketidakjelasan persyaratan khusus tersebut, sebab tidak diberitahu secara rinci.
"Kamu harus memiliki ukuran gaun yang terlalu panjang atau terlalu bervolume, dan dengan unsur ketelanjangan, apakah itu tergantung pada kebijakan masing-masing petugas red carpet? Apakah ada aturan tertentu yang akan diterapkan, apakah itu ketelanjangan korset atau ketelanjangan penuh?" ungkapnya.
Meskipun aturan ini diumumkan H-1 sebelum dihelatnya Cannes Film Festival, namun beberapa stylist sepertinya sudah bekerja keras untuk mengubah gaunnya sebisa mungkin. Namun beberapa selebriti atau influencer yang terlanjur membuat busana yang dilarang, sepertinya tetap berjalan di red carpet, walaupun mendapat sorotan yang kurang mengenakan. Ya mau bagaimana lagi, kan?
(DIR/DIR)