Interest | Wellness

Mengenal Lucky Girl Syndrome: Ketika Cara Berpikir Dapat Mengubah Kualitas Hidup

Sabtu, 25 Feb 2023 16:00 WIB
Mengenal Lucky Girl Syndrome: Ketika Cara Berpikir Dapat Mengubah Kualitas Hidup
Ilustrasi keberuntungan Foto: Unsplash
Jakarta -

Tiktok memang selalu menjadi ruang untuk berekspresi, bersenang-senang, hingga mengeksplorasi hal baru yang selama ini belum pernah kita dengar sama sekali. Salah satu istilah yang sedang marak diperbincangkan belakangan ini adalah "lucky girl syndrome".

Hashtag untuk #luckygirlsyndrome sendiri sudah berhasil mendapatkan jutaan views. Sangat banyak pengguna yang memberikan testimoninya mengenai bagaimana mereka bisa mencapai keberhasilan dalam hidup mereka hanya dengan meyakinkan dirinya bahwa mereka adalah orang-orang yang beruntung.

Istilah lucky girl syndrome mengacu pada sebuah cara pemikiran positif di mana kita bisa selalu mendapatkan celah untuk meraih semua yang kita inginkan, baik itu dalam segi finansial, percintaan, dan karier dengan mengucapkan mantra dan mempercayai bahwa semuanya selalu berjalan dengan apa yang diinginkan. Banyak yang menganggap bahwa lucky girl syndrome ini tidak jauh berbeda dengan manifestation, namun lucky girl syndrome lebih berorientasi pada rasa syukur akan segala yang terjadi di dalam hidup sekaligus mempraktikkan law of attraction.

Lalu, mengapa hal ini bisa disebut dengan lucky girl syndrome?

Secara dasar, lucky girl syndrome bukanlah suatu penyakit karena embel-embel "syndrome" yang mengikuti di belakangnya. Hal ini justru adalah efek cara berpikir dari seseorang yang selalu bersyukur dan mengubah perspektifnya dalam memandang suatu hal yang tidak berjalan sesuai keinginan. Sebagai contohnya, mungkin saja kamu pernah merasa sial karena hubungan percintaan yang selalu gagal dan kamu kerap merasa semuanya tidak adil bagi kamu. Namun, apabila kamu mengubah cara pandanganmu akan tragedi ini menjadi suatu bentuk rasa syukur karena ternyata kamu dijauhkan dari orang yang tidak baik untuk membangun sebuah hubungan denganmu, maka kamu adalah orang yang beruntung.

Apabila kita secara terus menerus melakukan hal ini dan mengubah cara kerja otak dalam mengambil kesimpulan positif akan suatu kejadian, maka kita akan merasa bahwa kita adalah orang yang tergolong beruntung. Sehingga pada akhirnya, kamu akan selalu berpikir "Oh my God, I can't help it but I'm so lucky." Karena inilah, istilah lucky girl syndrome muncul.

Apabila diterjemahkan secara sains, lucky girl syndrome ini adalah sebuah program neurolinguistik di mana kita menegaskan cara otak kita bekerja untuk lebih optimal. Karena, orang-orang yang selalu merasa tidak beruntung as if everything doesn't work out in their favor akan memiliki kecenderungan untuk merasa tegang dan takut dengan hal-hal buruk yang akan menimpa mereka. Sehingga, mereka akan menjadi lebih sulit untuk jeli terhadap berbagai peluang yang sebenarnya datang kepada mereka secara tidak disadari.

Berbeda dengan orang-orang yang selalu menganggap dirinya adalah orang yang beruntung. Mereka akan menjadi lebih santai, luwes dan selalu penuh dengan energi positif. Sehingga mereka pun dapat melihat berbagai kesempatan emas yang menghampiri mereka. Pada akhirnya, mereka akan terus menerus merasa beruntung akan apa yang terjadi di kehidupannya.

Melansir Zenger, Samantha   seorang psikolog asal Ribble Valley, Lancashire   meyakinkan bahwa mengubah cara berpikir dapat membantu membentuk kehidupan seseorang. "When we change our thinking, it changes our mood, our emotions and then it changes our behavior. If you practice this actively, you'll be in a more positive mood, you'll respond differently to people, and they'll respond differently to you. Language and communication is such a powerful tool, the language we use shapes the reality we live in," tuturnya perihal lucky girl syndrome dalam ranah psikologi.

Jika manifestation mengacu pada hal-hal yang belum diinginkan untuk terjadi dan yang tidak dimiliki untuk dimiliki, lucky girl syndrome justru lebih menekankan pada apa yang sudah terjadi dengan mengambil sisi positifnya, baik itu kejadian yang baik maupun tidak. Kunci dari lucky girl syndrome ini adalah dengan meyakinkan diri bahwa kamu adalah orang yang beruntung. Agar lebih yakin bahwa kamu merupakan orang yang sangat beruntung adalah dengan mencari berbagai bukti yang telah terjadi di dalam hidupmu untuk mendukung kepercayaan tersebut.

Mulailah dari hal-hal kecil pada keseharianmu yang berjalan sesuai dengan apa yang diinginkan. Misalnya, segelas kopi hangat yang kamu buat tadi pagi. Tidak semua orang memiliki kemampuan dan waktu yang cukup untuk bisa menikmati segelas kopi buatan dirinya sendiri sehingga mereka harus mengeluarkan uang untuk membelinya. Sedangkan, kamu tidak harus mengeluarkan uang dan bisa mengalihkan pengeluaran yang dilakukan orang tersebut untuk hal yang lebih penting. See, aren't you one of those lucky people in the world?

[Gambas:Audio CXO]

(DIP/alm)

NEW RELEASE
CXO SPECIALS