Interest | Wellness

Mengenal Superhero Syndrome

Kamis, 02 Feb 2023 18:00 WIB
Mengenal Superhero Syndrome
Foto: Pxhere
Jakarta -

Dengan banyaknya tontonan film yang memperlihatkan dunia fiksi serta eksistensi superhero di dalamnya, beberapa dari kita pasti memiliki keinginan untuk terlahir menjadi orang hebat yang dapat membantu banyak orang dengan kemampuan yang dimiliki. Namun berbeda dengan kenyataannya, ketika seseorang bersikeras untuk menjadi pahlawan di berbagai situasi hal ini justru malah dipandang buruk karena bisa jadi ia malah memiliki yang namanya superhero syndrome!

Melansir Expansive, superhero syndrome atau savior complex adalah kondisi di mana seseorang berusaha keras untuk menjadi jagoan dan penolong di segala situasi. Tanpa memerhatikan situasi dan kondisi, mereka akan menjadi salah satu pihak yang selalu berusaha untuk menyelamatkan seseorang atau memperbaiki suatu masalah. Dorongan untuk menjadi superhero dalam setiap situasi tersebut bisa meliputi sekadar untuk "melakukan hal yang benar", adanya rasa wajib untuk menolong orang lain, keinginan untuk diakui oleh orang atau bahkan hanya untuk membuat dirinya senang ketika menolong yang lain.

Bahkan saking besar keinginannya untuk mendapatkan hormat dan terima kasih dari sekelilingnya, ia bisa juga menyabotase suatu situasi agar mereka bisa mendapatkan kredit setelah menolong atau menyelamatkan situasi tersebut. Meskipun apa yang mereka lakukan tidaklah seberapa, mereka tetap akan menganggap dirinya sebagai pihak yang berkontribusi sangat besar dalam suatu penyelesaian masalah. Tidak hanya itu, mereka juga cenderung akan mengambil kredit atas kerja orang lain hingga sulit untuk menerima kekurangan dari diri mereka.

Meskipun superhero syndrome bukanlah sebuah gangguan mental yang serius atau terdaftar secara klinis, seseorang yang memiliki sindrom ini tetap saja akan menghasilkan lingkungan yang tidak bersahabat. Biasanya, pola umum yang dimiliki oleh orang-orang ini adalah mereka yang tidak sadar akan gawatnya sebuah masalah karena kepercayaan diri mereka yang sangat tinggi serta sifat narsisme yang cukup kental.

Ciri-ciri Superhero Syndrome

Apa saja ciri-ciri superhero syndrome? Berikut penjelasannya di bawah ini.

Takut untuk mengatakan "tidak"
Individu dengan superhero syndrome cenderung selalu dianggap sebagai seseorang yang bisa diandalkan. Hal ini dikarenakan mereka selalu setuju dengan orang lain dan tidak pernah mengatakan tidak demi menghindari konflik dan menjaga reputasinya.

Melakukan pengorbanan yang berlebihan
Pengorbanan seharusnya menjadi sebuah bentuk kasih sayang dan kepedulian, bukan sebuah tolok ukur untuk meninggikan derajat diri. Seseorang yang memiliki superhero syndrome sulit untuk membedakan keduanya. Bahkan mereka rela untuk melakukan pengorbanan yang berlebihan hanya untuk diakui oleh sekelilingnya.

Berpikir bahwa hanya mereka yang bisa menolong
Karena terlalu sering menolong orang lain tanpa memikirkan diri sendiri terlebih dahulu, bisanya mereka yang memiliki superhero syndrome cenderung berpikir bahwa merekalah satu-satunya orang yang bisa menolong situasi atau sebuah masalah. Padahal tidak semua masalah yang dialami oleh orang lain adalah kewajiban untuk kita bantu, bisa jadi seseorang yang sedang memiliki masalah tersebut hanya membutuhkan pendamping untuk mereka selesaikan sendiri.

Jika kamu pernah mengalami situasi di mana kamu sangat memaksakan diri untuk membantu orang lain dengan mengesampingkan diri sendiri, bisa jadi kamu memiliki superhero syndrome. Menolong orang lain memang sangat disarankan, namun apabila hal tersebut justru merugikan diri sendiri mungkin kamu seharusnya menaruh kepentingan diri kamu terlebih dahulu.

(DIP/tim)

NEW RELEASE
CXO SPECIALS