Inspire | Human Stories

Alasan Ikut Pramuka Berguna untuk Kehidupanmu

Selasa, 02 Apr 2024 15:00 WIB
Alasan Ikut Pramuka Berguna untuk Kehidupanmu
Foto: Wikimedia Commons
Jakarta -

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI (Mendikbutristek) Nadiem Makarim mengumumkan kegiatan Pramuka tak lagi menjadi bagian dari ekstrakurikuler wajib di sekolah per 26 Maret 2024. Melalui Peraturan Menteri Nomor 12 Tahun 2024 tentang Kurikulum pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah, Pramuka ditempatkan sebagai kegiatan yang bisa dipilih dan diikuti sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat peserta didik.

Kepala Badan Standar, Kurikulum dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Anindito Aditomo mengatakan peraturan ini tidak mengubah ketentuan bahwa Pramuka tetap menjadi ekstrakurikuler yang disediakan di sekolah. Namun, sifatnya kini berbeda yakni lebih sukarela.

"UU Nomor 12 Tahun 2010 menyatakan bahwa gerakan Pramuka bersifat mandiri, sukarela, dan non-politis. Sejalan dengan hal itu, Permendikbutristek 12/2024 mengatur bahwa keikutsertaan murid dalam kegiatan ekstrakulikuler, termasuk Pramuka, bersifat sukarela," kata Anindito dikutip Detikcom.

Walaupun sebenarnya kegiatan Pramuka ini tidak dihilangkan, tetapi hal ini akan menurunkan minat anak-anak muda untuk mengikuti kegiatan sekolah yang lebih positif. Padahal dari banyaknya ekstrakurikuler yang ada, Pramuka dianggap memiliki banyak manfaat dan life-hack untuk kehidupan anak-anak muda, terutama Gen Z, lho.

Membentuk Karakter hingga Life Skill

Kamu mungkin berpikir, Pramuka hanya ekstrakurikuler yang biasa-biasa saja dan tidak bermanfaat untuk kehidupan di masa mendatang. Padahal, ada banyak kegiatan Pramuka yang justru sangat dibutuhkan dalam kehidupan dan dunia kerja, mulai dari memecahkan masalah, mempunyai semangat dan etos kerja yang kuat, hingga kemampuan dalam bekerjasama dalam tim.

Dikutip Scouting Magazine, menurut National Association of Colleges and Employers, manajer HR saat ini lebih menyukai kandidat yang mempunyai soft skill daripada keterampilan teknis atau komputer. Keterampilan teknis itu bisa dipelajari, namun kemampuan untuk memimpin sebuah tim, tidak banyak orang yang bisa dan membutuhkan waktu yang lama.

Di dalam kegiatan Pramuka, para anggotanya selalu diminta untuk membuat masing-masing tim yang harus mengerjakan sebuah misi. Misalnya memecahkan sandi morse, membuat tenda, atau keterampilan lainnya seperti memasak ketika berkemah, dan pertolongan pertama sederhana yang mungkin bisa menyelamatkan diri sendiri atau orang lain. Hal-hal seperti ini tidak bisa dipelajari sendiri atau sekadar dari buku saja, tetapi harus dipraktikkan.

Kegiatan ini juga menuntut anggotanya untuk bisa mandiri, bisa berkomunikasi dengan tepat, dan tentu saja meningkatkan kepercayaan diri. Setiap anggota pasti memiliki kesempatan untuk menjadi pemimpin dalam setiap tugas. Terbiasa melakukannya, seseorang mampu membentuk karakternya sendiri misalnya mampu mengambil keputusan, mengelola konflik, dan menginspirasi orang lain.

Pramuka juga bisa meningkatkan komunikasi antar anak muda yang kini semakin sulit untuk dilakukan karena perkembangan digital. Dilakukan sebagian besar di alam, membuat para anggotanya harus mampu bertahan hidup dengan life skill yang mereka miliki. Para anggota Pramuka telah dibekali pengetahuan bertahan hidup di alam, melakukan semuanya secara mandiri, dan menghargai kehidupan sederhana.

Itulah beberapa alasan mengapa setidaknya kamu mengikuti kegiatan Pramuka   meskipun kini tak lagi wajib. Di zaman digitalisasi seperti sekarang ini, anak-anak muda sulit untuk bisa mendapatkan keterampilan-keterampilan yang dibutuhkan dalam kehidupan nyata. Pada akhirnya, mereka lebih banyak bergantung pada orang lain, daripada mengusahakan diri sendiri.

Yuk, manfaatkan kegiatan Pramuka ini demi life skill kamu!

[Gambas:Audio CXO]

(DIR/alm)

NEW RELEASE
CXO SPECIALS