Insight | General Knowledge

Siapa Pemilik Rumah Sebelum Ditempati Laksamana Maeda?

Selasa, 15 Aug 2023 17:00 WIB
Siapa Pemilik Rumah Sebelum Ditempati Laksamana Maeda?
Museum Perumusan Naskah Proklamasi Foto: CXO Media
Jakarta -

Sejarah bukan hanya merekam peristiwa, namun juga meninggalkan cerita dari benda-benda yang ada pada masa itu. Misalnya saja rumah yang terletak di Jalan Imam Bonjol No. 1, Jakarta Pusat yang kini menjadi Museum Perumusan Naskah Proklamasi (Munasprok). Gedung yang didirikan sekitar tahun 1920-an ini dibangun oleh seorang arsitek berkebangsaan Belanda, JFL Blankenberg.

Rumah yang kita kenal sebagai rumah Laksamana Tadashi Maeda ini, didirikan di atas lahan seluas 3.914 m2 dengan luas bangunan mencapai 1.138 m2. Pada 1931, bangunan ini pernah dimiliki oleh PT Asuransi Jiwasraya sebelum akhirnya ditempati oleh Konsulat Jenderal Inggris bernama Sir Henry Fitzmaurice.

"Sebelum ditempati Bapak Maeda, itu [rumah] sempat ditempati oleh Konsulat Jenderal Inggris. Jadi dulu, ketika Belanda menjajah Indonesia, banyak negara Eropa yang mengirimkan wakil atau delegasinya ke negara lain, salah satunya Inggris," kata Edukator Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Paskasius Fajar Sunandar ketika ditemui CXO Media beberapa waktu lalu.

Fakta tersebut diperkuat saat ditemukannya sebuah plakat yang tertulis pada tahun 1937 untuk menandakan pelantikan raja baru Inggris pada saat itu yakni King George VI. Fajar mengatakan, karena banyak orang Inggris yang tidak bisa hadir dalam pelantikan sang raja, mereka pun secara simbolis merayakannya dengan menanam pohon di rumah.

Setelah Indonesia dikuasai Jepang, rumah ini pun dialihfungsikan menjadi rumah Laksamana Maeda. Plakat tersebut lambat laun terlupakan karena diduga jatuh ketika pohon itu tumbuh besar.

"Nah setelah sudah tidak ditempati lagi oleh konsulat jenderal Inggris, kemungkinan plakatnya jatuh dan terkubur di dalam tanah. Itu pun saat ditemukan oleh kami pada 2017, plakat sudah pecah terbagi menjadi lima bagian yang berada di dalam akar pohon yang sudah ditebang. Sekarang kami pajang di salah satu ruangan di Munasprok," ujarnya.

Meski rumah tersebut kini lebih dikenal sebagai rumah Laksamana Maeda, cukup sulit mencari informasi tentang Sir Henry Fitzmaurice. Mulai dari apa perannya saat masa Hindia Belanda dan bagaimana rumah itu bisa jatuh ke tangan Jepang.

Sementara itu, setelah Jepang takluk dari sekutu dan Indonesia merdeka, gedung ini kembali ke tangan Inggris, dan dialihfungsikan menjadi markas tentara Inggris sementara saat pasca kemerdekaan Indonesia.

(DIR/tim)

NEW RELEASE
CXO SPECIALS