Interest | Wellness

Intrusif dan Impulsif, Apa Bedanya?

Kamis, 02 Feb 2023 17:10 WIB
Intrusif dan Impulsif, Apa Bedanya?
Foto: Unsplash
Jakarta -

Belakangan ini, muncul tren di TikTok yang membahas intrusive thoughts atau pikiran intrusif. Dengan caption "letting my intrusive thoughts win", banyak orang merekam diri mereka ketika sedang melakukan hal-hal yang di luar kebiasaan atau d luar nalar. Misalnya, ada seorang pengguna yang merekam dirinya di restoran saat melahap whipped cream dengan mulut, atau ada juga yang merekam dirinya ketika secara tiba-tiba memecahkan telur ke lantai. Masalahnya, ini semua bukan intrusive thoughts. Kelihatannya, netizen TikTok banyak yang salah mengartikan pikiran intrusif sebagai pikiran impulsif. Lantas, apa sebenarnya yang dimaksud dengan pikiran intrusif?

.Intrusif dan Impulsif/ Foto: TikTok

Pikiran intrusif adalah pikiran atau imajinasi mengganggu yang tidak diinginkan namun datang terus-menerus. Pada umumnya, pikiran intrusif bertentangan dengan nilai dan norma yang ada, sehingga seringkali pikiran intrusif bersifat brutal, menjijikkan, atau eksplisit. Oleh karena sifatnya yang disturbing, orang-orang yang memiliki pikiran intrusif sebenarnya tidak setuju dengan pikiran yang muncul di kepala mereka. Dan pikiran ini pada akhirnya sebatas menjadi pikiran yang tiba-tiba muncul, tanpa pernah benar-benar dilakukan di kehidupan nyata.

Sementara itu, dorongan impulsif adalah kecenderungan untuk melakukan sesuatu tanpa berpikir terlebih dahulu. Misalnya, kamu baru saja menerima gaji bulanan lalu langsung memutuskan untuk menghabiskan separuhnya untuk membeli barang-barang non-esensial. Contoh paling umum lainnya adalah misalnya ketika kamu sedang merasa stres lalu secara tiba-tiba memiliki dorongan untuk mengecat rambut atau membuat tato.

Hal ini jelas berbeda dengan pikiran intrusif yang bersifat mengganggu dan tidak diinginkan. Agar lebih jelas, berikut adalah beberapa contoh pikiran intrusif:

  • Keraguan
    Keraguan adalah pikiran intrusif yang paling umum, mulai dari meragukan hal-hal kecil hingga hal-hal besar yang terjadi dalam kehidupan. Misalnya, kamu ragu bahwa kamu sudah mematikan kompor atau sudah mengunci pintu rumah.
  • Pikiran seksual
    Semua orang pasti memiliki pikiran atau imajinasi yang melibatkan aktivitas seksual. Namun sesekali, muncul pikiran seksual yang dalam masyarakat dianggap tabu dan terlarang. Ketika muncul pikiran seperti ini, kita pasti akan langsung merasa tidak nyaman dengan diri sendiri. Tapi sebenarnya hal ini tidak masalah apabila tidak benar-benar dilakukan di kehidupan nyata.
  • Pikiran yang penuh kekerasan
    Pikiran kasar adalah pikiran agresif yang melibatkan kekerasan, seperti mencelakai orang lain atau diri sendiri. Misalnya, tiba-tiba saja kamu berpikir untuk membunuh orang yang dekat denganmu menggunakan pisau, atau meracuni mereka ketika sedang makan.
  • Pikiran Negatif
    Saat sedang sendirian, terkadang muncul pikiran negatif yang membuat kita merasa buruk tentang diri sendiri. Misalnya, tiba-tiba saja kamu berpikir bahwa dirimu tidak berharga atau dirimu dibenci oleh orang lain.
  • Melakukan hal tidak senonoh di depan publik
    Terkadang, muncul ketakutan kamu akan mempermalukan diri sendiri di depan publik, seperti melakukan sesuatu atau mengatakan hal yang inappropriate.

Oleh karena bersifat mengganggu dan tidak diinginkan, banyak orang merasa tidak nyaman setelah memiliki pikiran intrusif dan lantas mempertanyakan apa makna dari pikiran tersebut. Mereka juga akan merasa malu karena memiliki pikiran tersebut dan tidak ingin orang lain mengetahuinya. Namun, pikiran intrusif adalah fenomena yang cukup umum dialami oleh siapa saja. Sebuah riset tahun 2014 dari Concordia University di Kanada menemukan bahwa 94 persen responden dari 6 benua memiliki pikiran intrusif.

Pikiran intrusif sebenarnya tidak harus dikhawatirkan, selama pikiran tersebut tetap menjadi sebatas imajinasi tanpa pernah direalisasikan. Melansir WebMD, hal yang harus kita lakukan ketika pikiran intrusif muncul adalah untuk mengabaikannya dan membiarkannya hilang dengan sendirinya. Ketika pikiran tersebut datang, justru kita tidak dianjurkan untuk menganalisanya atau mencari makna di baliknya.

Namun apabila pikiran ini terus-menerus muncul sampai mengganggu kehidupan sehari-hari, maka bisa jadi hal itu menandakan adanya gangguan mental seperti kecemasan, depresi, atau obsessive-compulsive disorder (OCD). Apabila kamu merasa pikiran intrusif yang muncul mengganggu kehidupan sehari-hari, segera temui psikiater untuk berkonsultasi. 

[Gambas:Audio CXO]

(ANL/DIR)

NEW RELEASE
CXO SPECIALS