Interest | Wellness

Narcissistic Personality Disorder, Tidak Melulu tentang Narsis Berlebihan

Rabu, 19 Oct 2022 15:00 WIB
Narcissistic Personality Disorder, Tidak Melulu tentang Narsis Berlebihan
Foto: Pexels: Ismael Sanchez
Jakarta -

Apakah kamu kenal dengan seseorang yang berpikir mereka lebih baik daripada orang lain tetapi tidak bisa menerima kritik sedikit pun? Hati-hati, bisa jadi kamu sedang berhubungan dengan orang yang memiliki NPD atau Narcissistic Personality Disorder. Orang-orang yang memiliki gangguan mental NPD biasanya dianggap sebagai orang yang egois, tidak memiliki empati, dan membutuhkan perhatian serta pengakuan besar.

Sebenarnya, sudah menjadi sifat manusia untuk menjadi egois dan sombong pada suatu momen tertentu, tetapi orang-orang yang memiliki gangguan NPD biasanya membawa hal ini ke titik yang lebih ekstrem. Bahkan, mereka juga tidak menghargai perasaan atau ide orang lain, serta mengabaikan kebutuhan yang dimiliki orang lain. Selama mereka merasa dirinya berada di atas, mengapa mereka harus memedulikan yang ada di bawah?

Mereka yang memiliki gangguan Narcissistic Personality Disorder juga sangat enggan untuk mengubah perilaku dan cara berpikirnya, meskipun hal tersebut sudah menyebabkan mereka mendapat masalah di kehidupan sehari-hari. Kecenderungannya untuk menyalahkan orang lain membuat mereka menganggap kritikan, saran, dan ketidaksetujuan orang-orang di sekitarnya adalah sebuah serangan untuk mereka pribadi. Padahal, yang dilakukan orang-orang sekitarnya dapat membuat mereka menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

Lalu ciri-ciri lainnya dari Narcissistic Personality Disorder apa saja, ya?

Kurangnya rasa empati untuk sesama
Seseorang dengan NPD biasanya mengalami kesulitan untuk terhubung atau bahkan menempatkan diri mereka di posisi orang lain. Ini adalah salah satu alasan mengapa mereka memiliki tendensi untuk menjadi kejam dan eksploitatif. Kurangnya rasa empati juga terlihat dari keegoisan, pengabaian, dan kurangnya belas kasih atas apa yang dialami atau dirasakan orang lain.

Merasa berhak akan banyak hal
Narcissistic Personality Disorder juga membuat seseorang yakin bahwa mereka berhak untuk melakukan banyak hal, mendapatkan perlakuan khusus, dan memiliki hak atas semua privilese yang tersedia. Karena hal ini juga, mereka jadi menuntut orang-orang di sekitarnya untuk memenuhi ekspektasi dan keinginan mereka.

Kebutuhan untuk pujian dan perhatian
Orang-orang dengan NPD memiliki kecenderungan untuk membutuhkan pujian, validasi dan perhatian dari sekitarnya. Bahkan, mereka kerap mencari-cari perhatian dan tidak pernah mau menerima kritikan dari orang-orang. Mereka dengan NPD juga tidak menyukai orang-orang yang tidak menganggap keberadaannya sebagai sesuatu yang istimewa.

Iri dengki
Orang-orang yang mengidap NPD percaya bahwa orang-orang sedang berkompetisi dengannya, dan merasa iri dengan keberadaannya. Bahkan, mereka juga kerap berkompetisi karena melihat keberhasilan yang diraih oleh orang lain.

Melihat betapa rumitnya perilaku seseorang dengan Narcissistic Personality Disorder, mereka yang mengalaminya pun biasanya didorong oleh berbagai faktor atau bahkan beberapa situasi di masa lampau yang menjadikan kondisi NPD-nya sebagai respons emosional. Berikut ini adalah beberapa faktor yang dapat menjadi pemicu seseorang untuk memiliki Narcissistic Personality Disorder.

  • Peristiwa traumatis di masa lalu
  • Pengabaian emosional oleh keluarga atau orang terdekat
  • Kritik yang berlebihan dari orang yang dicintai
  • Hidup dengan keluarga yang memiliki kondisi kesehatan mental
  • Kekerasan fisik ataupun emosional
  • Tumbuh dalam budaya atau lingkungan yang individualis

NPD pada dasarnya adalah sebuah diagnosa kesehatan mental yang memiliki berbagai sub-tipe, gejala paling umum yang diperlihatkan oleh seseorang dengan NPD adalah perasaan yang superior, keinginan untuk selalu diperhatikan, dan kurangnya rasa empati. Gejala-gejala ini dapat berdampak langsung pada bagaimana orang tersebut berhubungan dengan orang lain dan diri mereka sendiri. Bagi kamu yang merasa mengalami gejala di atas, kami sarankan untuk tidak melakukan diagnosa sendiri karena hal tersebut tidak akurat. Cobalah untuk mencari ahli seperti psikolog atau psikiater untuk memeriksakan kondisimu, apakah kamu benar-benar mengalaminya atau justru ada kondisi lainnya yang kamu idap.

[Gambas:Audio CXO]

(DIP/DIR)

NEW RELEASE
CXO SPECIALS