Interest | Wellness

Selain Tidur, Ada 7 Jenis Istirahat yang Kamu Butuhkan

Senin, 22 Apr 2024 15:30 WIB
Selain Tidur, Ada 7 Jenis Istirahat yang Kamu Butuhkan
Foto: Pexels/Jennifer Murray
Jakarta -

Istirahat. KBBI mendefinisikan kata tersebut dengan "berhenti sebentar untuk melepaskan lelah." Sejak dulu, istirahat telah diakui sebagai komponen penting dan esensial dalam menjaga kesehatan tubuh, mencegah burnout, dan menjamin kesehatan mental maupun fisik dalam jangka panjang.

Saat mendengar kata istirahat, yang terlintas di pikiran kebanyakan berhubungan dengan konteks fisik seperti tidur, bersantai, atau rileks. Sehingga, saat kita merasa lelah ketika menjalani hari, seringkali muncul anggapan bahwa yang kita butuhkan adalah waktu tidur atau waktu santai yang lebih banyak. Padahal, istirahat yang sebenarnya bukan hanya soal tidur.

Dalam bukunya yang berjudul Sacred Rest, Dr. Saundra Dalton-Smith membagi istirahat menjadi 7 jenis yang masing-masing memiliki tujuan yang unik dan berbeda. Dr. Saundra menjelaskan bahwa tujuh tipe istirahat ini dapat membantu kita untuk merasa segar kembali secara seutuhnya. Manfaat menerapkan setiap jenis istirahat ialah untuk mengembalikan stamina agar lebih bertenaga, lebih seimbang secara emosional, dan mengembalikan semangat yang hilang.

Memahami dan mempraktikkan 7 tipe istirahat dapat membantu kamu untuk merasa lebih mudah dalam menyegarkan diri. Sebab, setiap jenis istirahat ini dapat berperan penting dalam kesehatan dan perasaan kita. Dengan menemukan cara untuk menerapkan istirahat ini ke dalam hidup, kamu dapat merasakan kehidupan yang lebih seimbang, berenergi, dan utuh.

Berikut adalah 7 tipe istirahat yang harus kamu pahami:

Istirahat fisik
Tidur, terutama tidur yang berkualitas merupakan bagian besar dari istirahat fisik. Tapi istirahat fisik juga bisa sesederhana berbaring, relaksasi otot, atau melakukan gerakan-gerakan lembut. Istirahat fisik dapat dibagi menjadi dua tipe; pasif dan aktif. Istirahat fisik pasif adalah tidur atau quick nap, sementara istirahat fisik aktif dapat berbentuk kegiatan seperti yoga, stretching, atau pijat. Istirahat ini membantu tubuh untuk lepas dari segala kelelahan fisik sehari-hari, mengurangi ketegangan otot, dan meningkatkan tingkat energi.

Istirahat mental
Tidak hanya tubuh, pikiran juga butuh istirahat. Sebab, otak kita bekerja tanpa henti dengan memproses informasi, membuat keputusan, dan juga menyelesaikan masalah. Sehingga, istirahat mental dapat memberikan ketenangan bagi otak. Istirahat ini dapat berupa meditasi, journaling, refreshing singkat di tengah waktu kerja, atau menikmati hobi yang merejuvenasi pikiran. Dengan melakukan istirahat ini, kamu bisa mengurangi kelelahan mental, meningkatkan fokus, dan meningkatkan kreativitas.

Istirahat emosional
Berbeda dengan istirahat mental, istirahat emosional lebih menitikberatkan pada cara merasakan dan mengekspresikan emosimu secara sehat. Sebagai contoh adalah jujur terhadap perasaanmu, mencari dukungan saat kamu membutuhkannya, hingga memberi batasan dan menjauh dari situasi yang terasa emotionally draining. Istirahat emosional dapat membantu kamu untuk meningkatkan emotional intelligence, membangun hubungan lebih baik dengan sesama, dan membawa rasa inner peace yang luar biasa.

Istirahat sensorik
Tak bisa dipungkiri bahwa kita hidup di dunia yang dipenuhi dengan stimulasi seperti lampu yang terang, suara keras, dan layar elektronik yang mengikuti kemanapun. Sehingga, istirahat sensorik pun menjadi sebuah hal yang esensial. Mulai dari mematikan handphone, mematikan lampu, berada dalam ketenangan, ataupun menikmati alam, kamu bisa merasakan manfaat dari istirahat sensorik seperti ketegangan panca indra yang berkurang, serta pikiran yang lebih tajam, tenang dan fokus.

Istirahat sosial
Sebagai makhluk sosial, sulit rasanya untuk sepenuhnya menghindari interaksi sosial sehari-hari. Tetapi, istirahat sosial tidak berarti mengurung diri dari dunia. Melainkan mengelilingi diri sendiri dengan orang-orang yang positif dan suportif, sambil menjauh dari hubungan yang draining atau toksik. Istirahat sosial ini membantu kamu untuk memperkuat fondasi hubungan dengan orang terkasih yang sangatlah berpengaruh dalam meningkatkan suasana hati serta pandangan hidupmu.

Istirahat kreatif
Bosan dengan hidup atau kurang percaya diri dengan apa yang sedang kamu lakukan? Mungkin kamu butuh istirahat kreatif. Istirahat yang satu ini dapat dilakukan dengan menikmati keindahan-keindahan dunia, baik itu berkunjung ke museum seni, menikmati alam, atau mendengarkan musik. Dengan melakukan hal ini, kamu bisa lebih termotivasi, terinspirasi, dan menikmati waktu yang menyenangkan.

Istirahat spiritual
Terakhir, jika kamu merasa terjebak, tidak tahu arah, atau bahkan merasa tidak ada harapan, mungkin kamu membutuhkan istirahat spiritual. Dalam istirahat ini, kamu bisa menghubungkan diri sendiri dengan sesuatu yang lebih besar demi menemukan makna dalam hidup. Biasanya, istirahat spiritual melibatkan pertanyaan eksistensial yang mendalam tentang tujuan hidupmu atau pandangan hidupmu. Kamu bisa mencoba meditasi, berdoa, membaca buku dengan topik yang menarik, terlibat dalam komunitas, atau membantu orang lain.

Setelah memahami bentuk dan perbedaan dari ketujuh tipe istirahat, kamu sudah dapat mengadopsinya ke dalam kehidupan sehari-hari secara perlahan dengan mengidentifikasikan jenis istirahat mana yang paling kamu butuhkan. Coba tanyakan pada dirimu sendiri, "Di bagian mana aku merasakan kelelahan?"

Daripada menunggu-nunggu akhir pekan atau waktu liburan, cobalah menambahkan praktik-praktik restorative ke dalam rutinitas harianmu. Ingat, merawat diri sendiri bukanlah sebuah keegoisan, tetapi sebuah bentuk pemeliharaan diri.

(HAI/alm)

Author

Hani Indita

NEW RELEASE
CXO SPECIALS