Insight | General Knowledge

Staff Picks: Artikel Terfavorit 2022

Sabtu, 31 Dec 2022 15:00 WIB
Staff Picks: Artikel Terfavorit 2022
Foto: Istimewa
Jakarta -

Tahun 2022 telah diwarnai oleh berbagai pencapaian, kesuksesan, dan pertumbuhan yang tanpa disadari, telah kita capai dalam satu tahun ke belakang. Tim editorial CXO Media sendiri telah merasakan itu semua melalui berbagai karya tulisan yang tidak hanya merekam isu trending, tetapi tentang bagaimana kami berusaha mengangkat suatu peristiwa dari sisi lain yang tidak banyak disadari. Semangat untuk menjadi media yang mampu memberikan wawasan kepada para pembaca ternyata juga berdampak bagi setiap individu di dalam tim ini melalui berbagai artikel yang telah kami kreasikan. Untuk itu, kami persembahkan Staff Picks spesial artikel terfavorit 2022: dari kami, oleh kami, untuk kami.

Timotius, Editor

"Mencoba Memahami 'Ancaman' Mundur Shin Tae-Yong"

Saya baru bekerja selama tiga bulan di tim editorial CXO Media dengan waktu perkenalan yang cenderung singkat, namun sudah dapat melihat seberapa potensial para individu di dalamnya. Artikel terfavorit 2022 dari CXO Media adalah "Mencoba Memahami 'Ancaman' Mundur Shin Tae-Yong" yang dibuat oleh Aldi. Kebetulan saya sendiri yang memberikan persetujuan atas pengambilan topik ini, serta saya juga yang melakukan proses editing. Aldi memberikan pendekatan ala semiotika dari setiap rangkaian kata di dalam pernyataan pelatih tim nasional Indonesia tersebut sehingga dapat memberikan opininya terkait apa yang sebenarnya ingin disampaikan oleh STY. Cara ini mengingatkan saya ketika sedang mengerjakan skripsi dengan metode yang sama pada tahun 2014 silam. Jadi, tidak cuma artikelnya saja yang keren, tapi muncul bayang-bayang nostalgia di dalamnya.

Dian, Editor

"From Tinder to Altar"

Dari sekian banyak tulisan yang ditulis oleh para penulis yang berbakat di CXO Media, ada satu artikel yang ditulis oleh Hani Indita yang menjadi favorit saya selama bekerja di sini. Maaf jika tulisan ini terlihat narsis, tapi artikel "From Tinder to Altar" adalah paragraf demi paragraf yang ditulis Hani tentang kisah romantisme saya bersama suami yang kala itu baru menikah beberapa bulan. Hani meminta saya untuk bercerita bagaimana pertemuan saya dengan suami yang berasal dari dating app kemudian memutuskan akhirnya menikah. Menurutnya saya hanyalah satu dari beberapa orang yang dia kenal berhasil mencari jodoh di aplikasi kencan, lalu menikah. Tulisan Hani yang mengalir membuat saya kagum, sebab voice note yang saya kirim tidak beraturan itu, bisa berubah menjadi sebuah artikel yang sangat baik bagi penulis muda seperti Hani.

Almer, Editor

"Pink Tax: Bias Gender di Balik Mahalnya Produk untuk Perempuan"

Salah satu aspek favorit saya dalam bekerja di tim editorial CXO Media adalah pertukaran gagasan yang terjadi setiap harinya. Artikel "Pink Tax: Bias Gender di Balik Mahalnya Produk Perempuan" berawal dari obrolan saya dengan Tasya ketika kami sedang mengambil smoke break. Dalam artikel yang bernas, informatif, politis, dan mudah dicerna, Tasya berhasil menerjemahkan celetukan sekilas saya menjadi tulisan yang sangat baik. Dalam waktu singkat saya bekerja bersama tim ini, tak terhitung berapa kali saya kagum dengan kemampuan dan pertumbuhan tiap penulis di dalamnya. Tentu space artikel ini tak akan cukup untuk memuat semua artikel favorit saya dari keseluruhan anggota tim, tapi saya sangat bangga dengan apa yang sudah kita capai bersama-dan saya harap kita bisa berkembang bersama lebih jauh lagi. Onwards to better things.

Tasya, Writer

"Bersama-sama Kita, Bersama-sama Selamanya: Salam Perpisahan Melancholic Bitch"

Memilih satu artikel favorit di antara ribuan artikel yang telah diterbitkan di CXO Media adalah perkara sulit, terlebih lagi saya dikelilingi oleh teman-teman penulis dan editor yang berbakat. Namun artikel berjudul "Bersama-sama Kita, Bersama-sama Selamanya: Salam Perpisahan Melancholic Bitch" yang ditulis oleh editor kami, Almer, adalah salah satu yang paling berkesan. Dalam tulisan ini Almer merangkum pengalamannya sebagai penggemar, sebagai penonton, dan sebagai penulis yang mencoba memaknai konser terakhir Melancholic Bitch, dengan menggunakan penggalan lirik lagu-lagu Melbi sebagai acuan dasarnya. Semuanya itu ia tuturkan melalui narasi yang padat dan mengalir, beserta dengan sentuhan personal yang terasa pas. Membaca ulang tulisan ini di penghujung tahun juga terasa berbeda, terutama karena tulisan ini membahas perihal waktu, arti kata "selamanya", dan salam perpisahan-yang pada akhirnya bisa dimaknai sebagai permulaan untuk sesuatu yang baru.

Aldi, Writer

"How's It Like: Being in an Affair"

Mengupas dan mengeksplorasi perspektif yang jauh dari terma normatif di dalam satu tulisan bukanlah perkara mudah. Oleh karena itu, artikel Dinar yang berjudul "How's It Like: Being in an Affair" layak disebut sebagai salah satu favorit. Bahkan, tanpa bermuluk-muluk, karya mojang Cibinong ini boleh dijadikan suatu patron yang mewakili kehadiran CXO Media di antara khalayak. Sebab di dalam artikel yang taktis, mendalam, namun tetap terasa ringan ini, tiga pilar utama CXO media (Insight, Inspire, Interest) telah terangkum serta dengan cara yang tetap menyenangkan-meski yang sebetulnya dibicarakan adalah intrik perselingkuhan, di mana perasaan getir dan patah hati sepenuhnya merajalela.

Hani, Writer

"Hayao Miyazaki dan Penggambaran Perempuan dalam Karyanya"

Sungguh menarik untuk melihat pandangan dunia melalui kacamata penulis CXO Media satu ini, Anastasya Lavenia, atau yang lebih akrab dikenal dengan Tasya. Semua anggota tim editorial paham bahwa Tasya merupakan penulis yang sangat aktif menyuarakan isu sosial, khususnya terkait perempuan. Berlatar belakang sebagai alumni jurusan sosiologi mungkin membuat Tasya lebih kritis, bahkan dalam mengulas budaya pop asal Jepang; film-film garapan Studio Ghibli. Salah satu artikel karya Tasya yang tak pernah saya lupakan adalah "Hayao Miyazaki dan Penggambaran Perempuan dalam Karyanya". Sebagai penggemar Ghibli, tak pernah selintas terpikirkan sebuah pattern yang disisipkan Hayao Miyazaki tentang karakter perempuan. Sehingga, membaca tulisan Tasya yang satu ini membuat saya terkesima dengan struktur artikel yang sangat padat, namun tetap menghibur dan edukatif.

Dinar, Writer

"Are Fashion Houses Playing with the Same Stack of Cards?"

As a person who's deeply interested in the fashion industry, "Are Fashion Houses Playing with the Same Stack of Cards?" yang merupakan tulisan Hani yang dibantu oleh Almer ini dapat memberikan banyak insight seputar isu yang sedang berlangsung di dalam industri tersebut. Mulai dari turunnya chief creative officer Burberry, Riccardo Tisci hingga berputarnya para creative director dari satu brand ke brand lainnya. Insight yang diberikan seputar creative director brand-brand ternama dari artikel ini membuat para pembaca sadar akan suatu hal yang tidak begitu disorot oleh media-media lain. Mengingat bagaimana proses artikel ini dibuat oleh si penulis, mulai dari berkonsultasi langsung dengan editor hingga berbagai riset yang dilakukan membuat artikel ini sebagai salah satu artikel terbaik yang pernah saya baca di CXO Media.

[Gambas:Audio CXO]

(alm)

NEW RELEASE
CXO SPECIALS