Inspire | Human Stories

The Final of We Predict: Ujung Cerita-Cita dari Ralvi & Bondol

Senin, 24 Oct 2022 19:00 WIB
The Final of We Predict: Ujung Cerita-Cita dari Ralvi & Bondol
Foto: CXO Media
Jakarta -

Kami mewawancarai Ralvi dan Bondol. Dua talent terbaik CXO Media pada program We Predict, yang pada kesempatan kali ini, harus mengakhiri kebersamaan mereka yang ikonik.

Tiada yang abadi di dunia. Seperti kata orang, "Setiap ada pertemuan, pasti ada perpisahan." Hal ini memang terdengar klise, namun faktanya, bertemu dan berpisah adalah keniscayaan, karena semua kisah yang bermula pasti akan menemui akhir-tidak peduli seberapa banyak kenangan, perjuangan, hingga rasa asam dan manis di sepanjang jalan.

Menariknya, hingga saat ini, tiada orang yang punya rumusan mutlak dalam merespon setitik kepastian bernama perpisahan. Yang kita bisa, hanyalah mengingat kembali awal pertemuan, hingga hingga memprediksi kemungkinan-kemungkinan di masa yang akan datang. Atau paling tidak, siapapun yang berpisah bisa saling mendoakan.

[Gambas:Instagram]

Berikut adalah cerita terakhir dari Ralvi dan Bondol, dua talent terbaik CXO Media pada program We Predict, yang harus berpisah dari rutinitas dan kebersamaan mereka.

Q: Setelah 34 Episode, kalian berdua ngerasa akrab nggak sih? Pernah nongkrong di luar gitu, misalnya?
Bondol: Di luar kita tuh nggak pernah ketemu. Ketemu seminggu sekali aja kayak sudah akrab. Ya gitu deh. Tapi kalo gue sih merasa akrab. Soalnya kalo nggak kan, nggak mungkin bisa bertahan selama ini.
Ralvi: Iya akrabnya gitu. Kayak ketemu seminggu sekali itu sudah akrab juga sih menurut gue. Soalnya bukan karena nggak mau gitu, loh. Tapi karena, kayak beda aja dunianya. Saking bedanya gue tuh sama Bondol nggak ada irisan temannya sama sekali. Bener-bener nggak ada mutual.

Q: Tapi, kalian merasa klik atau satu frekuensi?
B: Kayak lagunya Ussy deh judulnya "Klik". Ya, begitu lah. Kan nggak mungkin bisa bertahan sih kalo nggak [klik]. Tapi, gue nggak nyangka bisa match sama host radio.
R: Gue sih merasa klik, ya. Di saat gue bisa nge-reply story orang, gue menyapa dia (Bondol) out of nowhere kayak nggak jelas itu, gue sudah ngerasa klik gitu, loh. Tapi kalo se-frekuensi nggak tahu ya. Gue nganggep Bondol, ya teman aja, dan surprisingly bisa nyaman. Gue juga kaget [match] sama influencer TikTok TBL.

Q: Episode We Predict mana yang paling berkesan buat kalian?
B: Menurut gue "Pilot". Itu kayak, hidup dan mati, iya apa nggak, ya kan. Terus kayak, "gue sudah oke belom sih tadi..." Masih meraba-raba semua. Soalnya kalo yang lain sisanya sudah fun aja gitu. Ngalir aja.
R: "Pilot" itu sulit menurut gue. Tapi gue lebih berkesan pas acting Mahalini sih sama Iky. "Ngerti nggak lo? Kayak, itu seru!" Output-nya tuh orang suka. Terus gue ngeliat, "eh kayaknya gue FTV bisa deh," gitu. Itu sih berkesan gue, "Pilot" sama acting Iky-Lini (Eps. "Parodi Senja Hari Ini Indah").

Q: Sebenernya, gimana sih first impression Bondol dan Ralvi masing-masing?
B: "Kayaknya nggak cocok deh!" Serius. Terus gue kasih opsi lain, siapa sih gue lupa, pokoknya host juga. Soalnya kan ditawarinya kayak baca artikel [di We Predict] ya. Menurut gue kayaknya nggak cocok deh kalo sama ini [Ralvi]. Anaknya radio banget....
R: Gue nggak tahu bakal cocok atau nggak. Lucunya, kayak, sebelum gue di-contact, konten TBL di FYP gue tuh lagi banyak banget. Terus gue kayak, "nih apa sih berisik bacot banget TBL TBL TBL?" Awalnya gitu. Terus, dar! Pas ditawarin nge-host sama Bondol di CXO, gue kayak "demi apa?" Ya, tapi gue tetep excited. Kayak, wildcard aja. Gue nggak tahu bakal nyambung banget apa nggak. Tapi first impression gue ke Bondol ya gitu, benar-benar nggak expect apa-apa.

Q: Kalian sedih nggak bakal berpisah dan jarang ketemu lagi?
B: Sedih karena nggak ketemunya sih. Kayak momennya tuh emang di sini. Kayak, Ralvi-Bondol gitu. Kalo di tempat lain sudah bukan kayak We Predict gitu, ya. Kalo di luar tuh beda soalnya. Ralvi suka olahraga, "jajan air". Bondol sukanya jajan makanan. Kalo papasan juga nggak mungkin ketemu.
R: Gue sedih banget. Ya, lumayan sedih, karena susah banget ketemu, kan. Dia (Bondol) kerja mulu setiap hari. Kalo nggak gawe, jajan. Jajannya juga nggak akan deket-deket rumah gue. Jajannya jauh. Susah ketemunya, harus janjian dulu gitu.

Q: Apa jawaban pertama kalian, kalo ada tawaran buat kerja bareng lagi sama Bondol/Ralvi?
B: Kalo gue dapet tawaran sama Ralvi, gue sangat senang hati. Karena dia selalu back-up kalo lagi hosting. Karena gue bukan MC ya.... Itu juga kan yang gue bilang di awal [nggak mau kerja bareng Ralvi]. Gue kan bukan host, bukan MC, dia nge-MC, eh tapi jadi enak. Vi, Vi, Vi. Hahahaha.
R: Asal ada nama Bondolnya itu sudah nilai plus banget buat gue. Itu automatic, yes!

Q: Kalo emang ada kesempatan kerja bareng lagi, kalian mau bikin program yang kayak gimana, sih?
B: Kalo gue lebih cari aman aja sih. Karena dikenalnya lewat We Predict, Ralvi-Bondol, berarti nanti kalo ada yang lain pun, ya sudah kayak yang aman-aman aja, yang pasangan gitu. Kayak nge-host ajalah gitu.
R: Karena sangat ada perbedaan dunia antara gue sama Bondol, kayaknya ngobrol direkam 20 menit aja sudah cukup kocak menurut gua. Bisa bikin mini podcast 20 menit sudah cukup banget. Kayak Ngobrolin satu topik dari perspektif gue, perspektif bondol. Itu sudah cukup seru.

Q: Kalian suka atau pernah baca artikel di CXO Media nggak sih? Yang mana aja?
B: Artikelnya? Gue baca lah, pernah. Yang...mau gue bacain [di We Predict]. Hahaha.
R: Sudah pasti lah. Kan kita dikirim sama kreatif, hahaha. Jadi pasti kita baca dulu artikelnya, baru kita bawain di We Predict.

Q: Nah, setelah ini, akan baca lagi artikel di CXO Media, nggak?
B: Ya mungkin lah. Soalnya artikelnya seru-seru kan. Tapi menurut gue cuma kurang exposure doang, memang. Mungkin bisa dikemas secara apa...gitu.
R: Karena sekarang sudah kenal, jadi mungkin gue baca [lagi]. Hahahaha. Aspek kenal. Hahahaha.

Q: Tiga kata buat CXO Media?
B: CBL. Creative banget loh!
R: Sudah kayak rumah, sih gua. Jatuhnya, ya kayak, setiap seminggu sekali gue ke sini. Rutinitas itu sudah ada banget. Sudah melekat lah, 6 bulan 7 bulan, tuh sudah kayak ya sudah di sistem gue kayak home aja.

Q: Terakhir, apa doa dan harapan kalian buat satu sama lain?
B: Gue buat Ralvi, wish-nya sehat dan sukses! Maksud gue, kalo kebanyakan mabok, nanti nggak sehat. Kepala lo pecah lagi... Lo nge-MC pakai oksigen lagi... Soalnya tragedi banyak gitu, ya (fun fact: waktu ada tragedi Ralvi di medis, Bondol tuh nangis). Ya, nangis gue nggak tahu mau ngomong apa kalo nggak ada dia di stage hahahaha. Sudah sih, itu aja.
R: Buat Bondol, keep doing what you're doing, man! Karena banyak orang senang sama lo, banyak yang doain lo juga. Jadi ya sudah, keep doing what you're doing aja! Senang bisa ketemu lo di sini, Ndol. Bisa kenal lo di sini. Itulah.

Persembahan terakhir Ralvi dan Bondol di We Predict, sudah tayang selengkapnya di laman dan kanal YouTube CXO Media.


[Gambas:Youtube]

[Gambas:Audio CXO]

(RIA/alm)

NEW RELEASE
CXO SPECIALS