Insight | General Knowledge

Aplikasi Kencan Buatan Pemerintah Jepang untuk Meningkatkan Populasi

Jumat, 28 Jun 2024 18:00 WIB
Aplikasi Kencan Buatan Pemerintah Jepang untuk Meningkatkan Populasi
Foto: Unsplash
Jakarta -

Di Indonesia terdapat kampanye KB atau Keluarga Berencana yang bertujuan untuk menekan populasi di Indonesia, sementara pemerintah di Jepang justru sedang kebingungan karena angka populasi di negaranya kian anjlok. Krisis populasi di negara Jepang ini ditunjukkan dengan semakin banyaknya warga lansia dan generasi muda yang enggan untuk menikah dan memiliki anak.

Jepang Tingkatkan Populasi dengan Aplikasi Kencan

Jumlah kelahiran di Jepang terus menurun selama delapan tahun berturut-turut, mencapai 758.631, atau turun sebesar 5,1 persen menurut data awal pemerintah. Sementara itu, jumlah kematian mencapai 1.590.503. Bahkan, angka kematian bayi baru lahir di tahun 2023 meningkat dua kali lipat. Jumlah kematian yang sudah melebihi jumlah kelahiran setiap tahunnya ini menyebabkan penurunan total populasi. Sehingga, dampaknya sangat besar terhadap pasar tenaga kerja, perekonomian, sistem kesejahteraan, dan tatanan sosial di Jepang. Sementara jumlah pernikahan turun sebanyak 30.000 di tahun lalu, jumlah perceraian justru kian meningkat.

Pemerintah Jepang sudah melakukan beragam upaya untuk mengatasi masalah ini dengan memberikan insentif serta berbagai kemudahan bagi pasangan yang mau menikah dan memiliki anak seperti menjanjikan kebijakan-kebijakan, termasuk bantuan keuangan untuk keluarga, akses penitipan anak yang lebih mudah, hingga menambah cuti bagi orang tua. Bahkan, belum lama ini pemerintah di Jepang juga meluncurkan aplikasi kencan untuk mendorong generasi muda agar mau berpacaran, menikah dan akhirnya memiliki keturunan.

Aplikasi buatan pemerintah Jepang di Tokyo ini dinamakan "Tokyo Futari Story" yang akan mencocokkan para penggunanya menggunakan AI atau Artificial Intelligence. Para pengguna dari aplikasi yang masih dalam uji coba ini nantinya akan diminta untuk menyerahkan dokumentasi yang membuktikan bahwa mereka masih lajang, dan menandatangani surat yang menyatakan bahwa mereka bersedia untuk menikah. Selain data diri, pengguna juga diharuskan mengisi data pajak untuk memverifikasi penghasilan tahunannya.

Selain itu, aplikasi kencan yang dibuat oleh pemerintah di kota Tokyo juga mencantumkan informasi untuk mengenai keseimbangan kehidupan kerja, perawatan anak dan dukungan perumahan, partisipasi laki-laki dalam pekerjaan rumah tangga dan mengasuh anak, serta konseling karir.

(DIP/tim)

NEW RELEASE
CXO SPECIALS