Pandemi yang menyulitkan, perlahan-lahan mulai bisa ditanggulangi dunia. Hal ini terlihat dari industri pariwisata yang mulai bangkit setelah tiarap untuk dua tahun kebelakang. Kabar baik terbaru datang dari Negeri Sakura, Jepang yang mewacanakan pengenduran gembok pintu pariwisata mereka dalam waktu dekat.
Berita ini mulai santer terdengar sejak awal bulan Mei lalu, di mana secara berangsur-angsur, Pemerintah Jepang berencana untuk merevisi aturan keluar-masuk negeri mereka, seperti yang dikatakan Perdana Menteri (PM) Fumio Kishida pada pidatonya di London, Inggris. "Secepat Juni, berdasarkan pendapat para ahli, kami akan meninjau peraturan virus corona, termasuk kebijakan perbatasan, secara bertahap," ungkap Kishida.
Sementara itu, senada dengan pernyataan PM Fumio Kishida, Menteri Pariwisata Jepang, Tetsuo Saito juga menyatakan, bahwa "Perjalanan internasional sangat penting untuk aktivitas ekonomi dan revitalisasi regional," seperti dilansir dari Kyodonews.net. Merujuk pernyataan-pernyataan dari para kepala jawatan Jepang di atas, maka kemungkinan besar, masyarakat dunia akan kembali bisa menikmati pesona negeri Matahari Terbit tersebut.
Namun demikian, dibukanya kembali akses pariwisata menuju Jepang bukan tanpa aturan yang ketat. Sebab nantinya, para turis yang ingin memasuki Jepang harus memiliki riwayat vaksin COVID-19 sebanyak dua kali plus suntikan booster. Selain itu, untuk sementara waktu, wisatawan yang diperbolehkan untuk masuk ke Jepang juga hanya berlaku bagi pelancong yang menuju Jepang melalu 4 negara terpilih, yakni Amerika Serikat, Australia, Thailand, dan Singapura, karena negara-negara tersebut dianggap memiliki prosedur penanganan COVID domestik yang mumpuni.
Menurut kabar yang saat ini berkembang, Pemerintah Jepang tengah melakukan uji coba pariwisata melalui serangkaian tur kecil pada tengah bulan ini, sekaligus sambil memantau dampak penularan COVID-19 pasca liburan Pekan Emas Jepang. Kebijakan tersebut diterapkan demi mendapati indikator baru, terkait peraturan kesehatan dan keselamatan, yang akan diberlakukan di Jepang, pada awal pembukaan akses pariwisata mereka di awal musim panas 2022 nanti.
Selama ini Jepang memang terkenal ramah untuk wisatawan dan layak untuk kunjungi, karena terdapat banyak daya tarik wisata populer di sana, terutama saat musim panas tiba. Seperti halnya beberapa festival musim panas yang rutin dihelat setiap tahun, contohnya Festival Kembang Api di Prefektur Niigata, Nagaoka; dan Festival Aomori Nebuta, di Prefektur Aomori.
Selain itu, Jepang di musim panas juga menawarkan deretan wisata khas pegunungan yang menawan. Misalnya daya tarik ladang bunga khusunya lavender yang bermekaran penuh di Biei dan Furano, Hokkaido Utara; wisata alam ke kawasan Pegunungan Alpen Utara dan Selatan Jepang; mengunjungi Air Terjun Noumizo yang cantik bak scene visual Studio Ghibli, mendaki Gunung Fuji, dan masih banyak lainnya.
(RIA/DIR)