Di dalam butik jenama asal Prancis, Lemaire, di 1 Rue Elzevir 75003, Paris, terdapat sebuah jembatan yang menghubungkan antara karya-karya Noviadi Angkasapura dengan koleksi kapsul kolaborasi antara Lemaire dan sang seniman. Selain berfungsi sebagai toko, butik ini juga menjadi ruang pamer bagi seniman asal Jayapura yang kini menetap di Jakarta tersebut. Pameran ini merupakan musim kedua kerja sama mereka yang pertama kali dijalin pada koleksi Spring/Summer 2023.
Guratan-guratan berbentuk makhluk mitologis tertuang dalam medium pensil warna, grafit, hingga bolpoin—alat gambar favorit sang seniman. Di antaranya, kerap tertulis juga sejumlah mantra yang tersebar di berbagai bagian bidang karyanya, termasuk kata-kata "JUJUR SABAR", pesan yang menurut Angkasapura perlu disampaikan pada dunia. Karya-karya ini juga tertuang pada koleksi yang terdiri dari kemeja, blus, rompi, syal, dan banyak produk lainnya. Bentuk makhluk-makhluk asing antropomorfik ini sendiri seakan tampak mengambil inspirasi dari penggambaran kisah Ramayana dalam pewayangan, walau tak pernah sepenuhnya mengambil referensi langsung.
Kolaborasi kedua antara Lemaire dan Noviadi Angkasapura ini juga menghadirkan sang seniman dalam sebuah wawancara video—kali pertama ia membicarakan soal kekaryaannya dalam video. Ia menyebut bahwa menggambar, baginya adalah tugas yang harus ditunaikan dalam kondisi apapun. "Tugas saya hanya menggambar," ujarnya dalam video arahan fotografer fashion Thomas Sito tersebut.
Kala lain, ia pernah menceritakan bahwa pada malam ulang tahunnya ke-24, ia dikunjungi oleh makhluk supranatural yang mengantarkan pesan-pesan kepadanya. Sejak saat itu, ia dibimbing oleh pesan-pesan spiritual dalam mengguratkan tarikan garis dalam medium pilihannya. Kunjungan dan pesan dari makhluk asing ini diinterpretasikan oleh Angkasapura sebagai panduan untuk menjalani hidup secara seimbang—salah satu contohnya adalah mantra "JUJUR SABAR" yang hadir berulang.
Martine Lusardy, director dari museum Halle Saint Pierre, Paris, yang berfokus pada karya-karya Art Brut, menyatakan bahwa karya-karya Angkasapura tentu merupakan bagian dari Art Brut, di mana kehidupan pribadi sang seniman dan karyanya tak bisa dipisahkan. Lebih lanjut, ia menyatakan bahwa narasi dan tema yang dibawa oleh Angkasapura sangatlah personal dan unik.
Dituangkan dalam bentuk pakaian, figur-figur dan kaligrafi karya Noviadi Angkasapura seakan menjadi lebih "hidup" ketika dikenakan dan bergerak. Pesan-pesan tentang spiritualitas yang menyangkut bagaimana manusia seharusnya menjalankan kehidupan tersebut, kemudian menyelimuti tubuh manusia-memberikan karya-karya Angkasapura dimensi lain yang simbolik terhadap narasinya.
Pameran Lemaire dan Noviadi Angkasapura bisa dikunjungi hingga 23 Oktober 2023.
(alm/tim)