Insight | Business & Career

Work Holiday Visa Australia: Tiket Kamu Kabur dari Status Nganggur

Sabtu, 28 Jun 2025 13:00 WIB
Work Holiday Visa Australia: Tiket Kamu Kabur dari Status Nganggur
Ilustrasi bekerja di Australia. Foto: Unsplash
Jakarta -

Di paruh kedua tahun 2025, angka pengangguran di Indonesia semakin melonjak naik. Berdasarkan Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) pada Februari 2025 angka pengangguran di Indonesia mencapai 153,05 juta orang, naik 3,67 juta orang dibanding Februari 2024.

Penyebabnya adalah banyak perusahaan yang bangkrut akibat ditinggal investor luar negeri. Investor yang kabur pun bukan tanpa alasan, ini dikarenakan kebijakan pemerintah yang dianggap merugikan. Tak mengherankan perusahaan menjadi merugi dan terpaksa memutus hubungan kerja (PHK) para karyawannya demi efisiensi anggaran,

Tidak hanya korban PHK yang merasakan tidak ada kepastiannya pekerjaan di Indonesia, tapi juga bagi pekerja-pekerja yang masih bertahan demi keuangan yang pas-pasan. Mereka menghadapi dilema karena bekerja dengan gaji dan biaya hidup yang tidak sesuai. Munculnya seruan #kaburajadulu di media sosial sebagai respon akan buruknya kehidupan yang layak di Indonesia.

Menghadapi peluang pekerjaan yang kecil di Indonesia, warga Indonesia pun mencoba mencari peruntungan bekerja ke luar negeri. Negara yang paling menjanjikan untuk melanjutkan kerja adalah Australia. Untuk bekerja di Australia, kita memerlukan visa atau yang disebut Work Holiday Visa (WHV).

WHV banyak dilirik anak muda yang ingin mendapatkan gaji besar yang tidak sebanding dengan gaji di Indonesia. Peruntungan dan harapan hidup yang lebih besar, menjadikan WHV salah satu hal yang dilirik oleh anak muda saat ini.

Apa itu WHV?

Work Holiday Visa atau (WHV) adalah program visa dari pemerintah Australia yang memungkinkan warga negara selain Australia, untuk tinggal di negara tersebut hingga satu tahun. Pemegang visa ke Australia bisa bekerja, berlibur, dan mengikuti kursus singkat kurang dari satu tahun di Negeri Kangguru itu.

Visa ini hanya bisa diajukan sekali seumur hidup untuk tahun pertama. Namun, bisa diperpanjang hingga tahun ketiga jika memenuhi syarat tertentu. Bagi kamu yang tertarik berlibur sambil cari kerja di Australia, berikut syarat-syarat untuk mengajukan WHV yang harus kamu urus.

Syarat Umum

  • Usia 18-30 tahun
  • Belum pernah dapat WHV Australia sebelumnya
  • Warga Negara Indonesia (WNI)
  • Minimal pendidikan D3 atau sedang kuliah S1/D4
  • IELTS min. 4.5 (atau TOEFL/PTE/TOEIC setara)
  • Surat rekomendasi dari Kemenpora
  • Bukti dana AUD 5.000 (~Rp 50 juta)

Dokumen yang Dibutuhkan

  • Paspor (masih berlaku)
  • Foto digital ukuran paspor (background putih)
  • Ijazah atau surat keterangan kuliah
  • Sertifikat bahasa Inggris
  • Surat rekomendasi dari Kemenpora
  • Bukti dana (rekening koran/tabungan)
  • Akta lahir & KTP (scan warna)
  • CV singkat (dalam bahasa Inggris)

Untuk mencari WHV selama di Australia, ada website terpercaya untuk mencari kerja disana. Berikut website yang bisa dijadikan referensi mencari kerja:

1. Seek

  • Situs job portal terbesar di Australia
  • Cocok untuk cari kerja di kota (hospitality, retail, admin)

2. Indeed Australia

  • Banyak lowongan kasual dan kontrak pendek
  • Fitur filter sesuai visa dan wilayah

3. Backpacker Job Board

  • Fokus pada pekerjaan untuk backpacker/WHV
  • Banyak info soal farm, bar, hostel, hingga nanny

4. Harvest Trail

  • Situs resmi pemerintah Australia
  • Spesifik untuk lowongan kerja musiman di pertanian dan perkebunan

5. Gumtree Australia

  • Mirip OLX, tapi banyak lowongan kerja kasual
  • Waspadai penipuan, selalu cek review dan jangan bayar di awal

6. Jora Australia

  • Alternatif dari Seek/Indeed, sering tampilkan kerja lokal dan kasual
  • Lowongan berdasarkan kasual dan regional

7. Aupair

  • Dikhususkan untuk perempuan muda
  • Bekerja sebagai asisten rumah tangga (ART) dan pengasuh anak (baby sitter).

Itulah persyaratan yang harus dipenuhi. Memang cukup banyak yang harus dipersiapkan, sehingga tak heran bisa memakan waktu hingga 1-2 tahun. Kamu perlu mempersiapkan berkas, kemampuan bahasa inggris yang harus mencapai skor standar WHV dan tabungan yang cukup hingga Rp 50 juta.

Hal positif bekerja sebagai WHV yang bisa kamu dapatkan adalah bisa dapat teman-teman baru dari berbagai negara serta punya pengalaman baru yang berbeda ketika masih berada di Indonesia. Gaji yang lebih besar dari di Indonesia pun menjadi salah satu hal yang menggiurkan bila bekerja di Australia.

Meski begitu, WHV juga punya kekurangan yaitu harus siap bekerja kasar dan serabutan. Siapkan fisik dan mental yang kuat selama bekerja serabutan di Australia karena bekerja serabutan di sana bisa dilakukan sampai 10 jam/hari. Bagaimana, apakah kamu tertarik mengambil WHV di Australia?


Penulis: Monika Wibisono Putri


*Segala pandangan dan opini yang disampaikan dalam tulisan ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab penulis dan tidak mencerminkan pandangan resmi institusi atau pihak media online.*

(ktr/DIR)

NEW RELEASE
CXO SPECIALS