Interest | Wellness

Saat Tidur menjadi Tren dan Bisnis

Selasa, 25 Nov 2025 13:30 WIB
Saat Tidur menjadi Tren dan Bisnis
Ilustrasi Tidur Berkualitas./Foto: Pexels/Aleksandar Cvetanovic
Jakarta -

Tidur merupakan salah satu kebutuhan paling mendasar manusia. Bukan hanya untuk memulihkan fisik setelah hari yang panjang, tidur juga membantu pikiran beristirahat, menyeimbangkan emosi yang ada, memproses memori, hingga bisa menjaga suasana hati.

Dahulu, tidur sebagai satu kebutuhan dipersiapkan setiap malam—serangkai dengan rutinitas gosok gigi, merapikan tempat tidur, lalu mematikan lampu. Namun, seiring waktu berjalan, pola tidur di malam hari menjadi sesuatu yang lebih kompleks. Dengan tuntutan hidup dan pikiran yang semakin berat, agendanya kini ikut dilengkapi dengan sederetan ritual 'self-care', demi memastikan kebutuhan tidur yang berkualitas.

Sleep Routine sebagai Investasi

Rutinitas malam berangsur-angsur berubah menjadi budaya dan keharusan bagi manusia di zaman ini. Tuntutan akan kebutuhan itu pun dimanfaatkan oleh industri bisnis, yang melahirkan tren global dengan terma Sleep Economy.

Katie Mant, founder dari Bon Charge menyebutkan bahwa tidur telah menjadi simbol baru untuk kesejahteraan hidup. Saat tidur, tampilan wajah kita, umur dan ketahanan mental kita berkembang. Di sinilah titik kemunculan Sleep Economy; berupa naiknya bisnis dari produk-produk yang membantu kita untuk tidur secara lebih berkualitas, membantu menyesuaikan tubuh kita dengan cahaya, suhu, dan lingkungan secara optimal.

Seiring perkembangan teknologi, masa depan Sleep Economy tidak hanya berguna untuk mengistirahatkan tubuh. Sleep Economy mulai mendukung ke arah circadian rhythm—pola internal yang secara natural dialami tubuh selama 24 jam.

Maraknya Sleep Economy ini pun didukung dengan data dari IKEA Sleep Uncovered Report 2025 , yang menyebutkan bahwa 73% penduduk Indonesia memandang tidur sebagai hal yang menyenangkan, bukan hanya sebuah kebutuhan semata.

Kenyamanan pada proses tersebut nyatanya mendatangkan produk-produk yang mendukung proses tidur itu sendiri. Hal ini dapat disebut sebagai sleepmaxxing di mana terdapat sebuah rutinitas, produk, atau jalur cepat yang digunakan untuk memperoleh kualitas dan waktu tidur yang lebih baik.

Pada saat ini, kualitas tidur yang disebutkan bukan lagi diukur melalui jumlah jam tidur. Orang-orang mulai mengerti bahwa tidur yang berkualitas adalah tidur yang dapat mengistirahatkan tubuh baik secara fisik maupun mental, dengan menyesuaikan diri pada circadian rhythm kembali. Karena itulah, pembahasan sleepmaxxing kian marak di media sosial, dan mulai dianggap sebagai tolok ukur untuk mencapai kualitas tidur terbaik.

Rutinitas 'Mewah' Sebelum Tidur

Rutinitas menjelang tidur menjadi hal yang terus berkembang, dengan munculnya produk-produk pendukung kualitas tidur seperti weighted blanket, cocoon blanket, memory foam pillow, dan barang-barang lainnya. Produk-produk tersebut pun mulai dianggap bagian dari investasi, karena sifat penggunaannya yang cukup panjang, rutin, dan dipatok dengan harga jual yang tidak murah.

Selain produk-produk tersebut, terdapat pula produk-produk yang dibuat sebagai zat pemantik atau pendukung tubuh kita ketika tidur. Katalog yang dikenali sebagai barang-barang self-care ini meliputi lilin aromaterapi, oil diffuser, linen spray, dan produk-produk lainnya.

Secara khasiat, produk-produk tersebut mengklaim: dapat membantu kita untuk masuk ke dalam fase tenang atau meditatif, mencoba untuk mengontrol pikiran kita, dan mampu mempersiapkan tubuh serta pikiran kita tidur dengan tenang.

Di samping itu, ada pula cara yang cukup instan dan disebut mampu membantu orang-orang sulit tidur. Dunia kesehatan memperkenalkan Melatonin atau Magnesium sebagai vitamin yang dijual bebas dapat membantu untuk tidur lebih baik.

Beberapa produsen obat herbal di Indonesia pun ikut menawarkan "solusi" yang lebih alami, melalui racikan obat berbahan dasar herbal yang berkhasiat memperbaiki kualitas tidur. Hal ini dibuat untuk mereka yang menginginkan produk-produk konsumtif tetapi lebih berefek lembut untuk tubuh.

Dengan segala inovasi sleepmaxxing yang ada di antara kita, terobosan-terobosan tersebut membuat rutinitas tidur kiwari kian dekoratif dan mewah. Hanya untuk tertidur lelap dan berkualitas saja, banyak orang yang rela membeli mahal dan mengonsumsi berbagai produk. Mulai dari produk-produk yang diklaim membantu tidur secara langsung, produk yang membantu menenangkan pikiran, sampai obat-obatan yang membantu kita tidur secara instan.

Secara langsung atau tidak, hal-hal tersebut pun diyakini sebagai investasi serius bagi tubuh, yang diharapkan dapat berdampak baik di hari depan.

Tidur dengan Bijak

Dari sekian banyaknya produk-produk atau cara untuk meningkatkan kualitas tidur, tentunya tidak semua dapat kita telan mentah-mentah. Tiap orang pasti memiliki keseharian yang berbeda dan kenyamanan berbeda. Oleh sebab itu, ada baiknya kita dengan bijak memilih produk atau cara yang terbaik dengan pribadi kita, jangan sampai termakan dengan tren semata.

Ada kalanya seseorang mudah tidur dengan cara sederhana, yaitu memiliki kamar yang gelap gulita. Ada pula orang yang tidur dengan tenang jika pasangannya berhenti mendengkur. Tapi ada pula yang membutuhkan selimut serta bantal yang dingin, diiringi dengan lagu meditatif untuk mendapatkan kualitas tidur yang maksimal.

Semua itu dapat kita lalui dari pengalaman kita masing-masing. Karena itu pula, memanfaatkan produk sleepmaxxing sebaiknya dimulai dengan mengenali karakter tidur pada diri masing-masing. Jangan-jangan, kita tidak benar-benar membutuhkannya, hanya saja belum mengetahui stimulan tidur alami apa yang tepat.

Ketika masa depan Sleep Economy dan wellness meningkat, sadar atau tidak, hal ini ikut menaikkan beban yang harus ditanggung masyarakat. Maka, sebelum hal itu menjadi beban yang di luar kapasitas, sudah sebaiknya kita kembali lagi pada diri kita masing-masing. Sebab cara kita untuk memiliki kualitas tidur yang baik tidak ditentukan pada seberapa mewah rutinitas yang kita miliki.

Penulis: Anastasia Nadila*
(*) Kontributor CXO Media.

(ktr/RIA)

NEW RELEASE
CXO SPECIALS