Interest | Wellness

Wajarkah Mengalami Kesedihan Mendalam Usai Kehilangan Hewan Peliharaan?

Rabu, 17 Jan 2024 18:00 WIB
Wajarkah Mengalami Kesedihan Mendalam Usai Kehilangan Hewan Peliharaan?
Foto: Unsplash
Jakarta -

Tidak ada orang yang ingin kehilangan sesuatu yang paling disayanginya, seperti hewan peliharaan. Memberinya makan setiap hari, bermain setiap saat, sampai curhat dengan mereka pun kita lakukan untuk mengusir rasa kesepian yang ada di dalam hati.

Namun, ketika mereka pergi tanpa pamit, dunia kita pasti tak akan lagi sama. Hari-hari pun dimulai tanpa kehadirannya menjadi lebih sepi. Air mata pun sulit kering ketika kita mengingat setiap momen dihabiskan bersama. Padahal mereka hanyalah hewan, memahami bahasanya pun tidak. Tapi, kenapa rasanya sesedih itu ketika kita kehilangan mereka, ya?

Hewan peliharaan adalah keluarga

Hewan peliharaan seringkali dianggap sebagai anggota keluarga dan dimanusiakan, sehingga memperkuat keterikatan antara hewan peliharaan dan pemiliknya. Baik hewan tersebut anjing atau burung, penelitian menunjukkan bahwa ikatan manusia-hewan adalah ikatan yang mempengaruhi manusia secara emosional dan mental.

Dikutip Social for Psychotherapy, kehilangan hewan peliharaan yang traumatis, seperti halnya trauma itu sendiri, tidak memiliki makna yang disepakati secara luas dan dapat diartikan berbeda oleh setiap orang. Contoh kehilangan hewan peliharaan yang traumatis termasuk kematian hewan peliharaan yang tidak terduga, ditinggalkannya hewan peliharaan secara paksa, hingga kehilangan hewan peliharaan pendamping jangka panjang.

Walaupun respons orang terhadap kehilangan berbeda-beda, tingkat kesedihan yang dialami seseorang akan bergantung pada karakteristik seperti usia dan kepribadian, usia hewan peliharaan, dan keadaan kematiannya. Orang yang sangat menyayangi hewan peliharaannya, paling berisiko mengalami kesedihan yang rumit.

Tekanan emosional akibat kehilangan hewan peliharaan yang traumatis bisa mengakibatkan gejala depresi, gangguan pada aktivitas sehari-hari, anxiety, dan kesedihan yang berkepanjangan.

Bisa memicu kematian

Kehilangan hewan kesayangan seringkali menjadi pengalaman yang sangat menyedihkan secara emosional. Sayangnya di masyarakat kita, hewan peliharaan tidak dipandang terlalu berharga oleh sebagian orang. Sehingga ketika ada orang yang kehilangan hewan peliharaannya, perasaan tersebut dianggap remeh, bahkan terkesan tidak masuk akal.

The New England Journal of Medicine melaporkan, pada Oktober 2017, seorang perempuan mengalami "sindrom patah hati" usai kehilangan anjing kesayangannya. Kondisi yang dialaminya terbentuk dari respons terhadap kesedihan yang sangat parah sampai menunjukkan gejala yang mirip dengan serangan jantung serta peningkatan kadar hormon 30 kali lebih besar dari biasanya.

Kehilangan hewan peliharaan bisa meninggalkan kekosongan besar dalam hidup kita yang perlu diisi. Ini bisa mengubah rutinitas sehari-hari, menyebabkan dampak yang lebih besar tanpa disadari. Merawat hewan peliharaan itu menciptakan tanggung jawab dan jadwal yang sering dibuat sehari-hari.

Kucing, anjing, burung, kuda, dan hewan peliharaan lainnya memberikan kita ikatan persahabatan antar makhluk hidup, mengurangi kesepian dan depresi, dan meredakan kecemasan. Inilah yang membuat kita akan merasakan kesedihan mendalam karena kehilangan makhluk yang mendukung kesejahteraan emosional kita lebih dari sesama manusia.

Mulailah proses penerimaan dan berdukalah

Orang yang larut dalam kesedihan hewan peliharaan mungkin dikarenakan kita tidak menerima kesedihan tersebut dan menjadi terhanyut oleh perasaan yang kita rasakan. Untuk itu, cobalah untuk mulai menerima dan berdukalah sewajarnya.

1. Berudukalah secara bertahap

Ketika kehilangan, kamu tidak bisa memaksakan perasaan kamu dan terburu-buru. Wajar kok kalau kamu mulai merasa lebih baik dalam beberapa minggu atau beberapa bulan. Bagi yang lain, proses berduka diukur dalam hitungan tahun malah. Apapun pengalaman menyakitkan yang kamu alami, penting selalu mengembangkan kesabaran pada diri sendiri dan membiarkan dirimu melewatinya secara alami.

2. Menangis dan kesepian itu wajar

Menunjukkan perasaan ini tidak berarti kamu lemah atau perasaan itu salah tempat. Itu berarti kamu sedang berduka atas kehilangan hewan yang kamu sayangi jadi kamu tidak perlu merasa malu.

3. Jangan diabaikan

Untuk penyembuhan hati yang sebenarnya, kamu perlu menghadapi kesedihan dan secara aktif menghadapinya. Mengungkapkan kesedihanmu mungkin perlu waktu. Tulislah perasaanmu dan bicarakan dengan orang yang kamu percaya. Kalau kesedihan itu berlangsung lebih dari waktu yang kamu tentukan sendiri dan bahkan mengganggu hidupmu, mulailah mencari ahli kesehatan mental dan lakukan rekonsiliasi untuk berdamai dengan keadaan.

Kehilangan hewan peliharaan bukanlah sesuatu yang kita inginkan. Tentu saja wajar bila kita merasakan perasaan kesedihan yang mendalam karena mereka sesama makhluk hidup seperti kita. Walaupun mereka tidak memahami bahasa kita ataupun sebaliknya, namun koneksi cinta antara kita dan mereka tidak kalah kuatnya dengan sesama manusia

(DIR/alm)

NEW RELEASE
CXO SPECIALS