Interest | Wellness

Mengapa Kita Sering Berada dalam Mode "Autopilot" saat Berkendara?

Rabu, 03 May 2023 16:00 WIB
Mengapa Kita Sering Berada dalam Mode
Ilustrasi mode autopilot saat berkendara Foto: Unsplash
Jakarta -

Konsentrasi adalah kunci utama keselamatan dalam berkendara. Tak heran banyak kecelakaan terjadi akibat pengendara hilang fokus. Namun, sebagian orang justru mengalami kondisi di mana otak terasa kosong saat berkendara, tetapi tetap sampai tujuan tanpa disadari dengan selamat.

Meskipun terkesan berbahaya, kondisi ini adalah hal yang wajar dialami oleh banyak orang. Sebab pada saat pikiran kita mengembara, kita beralih ke mode "autopilot" yang membuat kita melakukan tugas dengan cepat, akurat, dan tanpa sadar. Tapi, mengapa kita kerap mengalaminya?

Mode autopilot tampaknya dijalankan oleh sekumpulan struktur otak yang disebut default mode network (DMN). Dalam sebuah eksperimen pada tahun 1990an, para ahli mencoba menobservasi bahwa orang-orang yang berbaring di pemindai otak menunjukkan pola aktivitas otak yang aktif, bahkan saat mereka tidak melakukan apapun.

Ini membuktikan bahwa otak kita sebenarnya aktif-bahkan saat kita secara tak sadar menggunakan pikiran. Deniz Vatansever, seorang peneliti di University of York, Inggris, mengatakan DMN harus mempunyai fungsi mendasar. Untuk menyelidikinya, para peneliti meminta 28 sukarelawan untuk mempelajari permainan kartu sambil berbaring di pemindai otak fMRI.

Dalam permainan tersebut, setiap orang diberikan empat kartu. Mereka kemudian diberi yang kelima dan diminta untuk mencocokkan dengan salah satu dari empat kartu yang sudah ada. Tapi, peserta tidak diberi tahu aturan mainnya-mereka tidak tahu apa harus mencocokkan berdasarkan warna atau bentuk.

Namun setelah beberapa kali percobaan, setiap orang langsung memahami cara bermainnya. Pada saat itu terjadi, aktivitas otak mereka menyerupai pola yang khas dari pikiran untuk belajar. Seiring permainan ini berlanjut, para peserta mengetahui cara mencocokkan kartu tanpa banyak berpikir.

Aktivitas otak mereka ini mirip dengan DMN, sehingga responsnya lebih cepat dan akurat. Kesimpulannya, ketika kita "mematikan" otak kita, otak akan masuk ke mode autopilot yang memungkinkan kita melakukan tugas secara wajar tanpa terlalu memikirkannya.

DMN biasanya akan mengambil alih tugas seperti mengikat tali sepatu, memainkan alat musik yang biasa kita mainkan, atau mengemudi rute yang sudah kita kenal seperti pulang-pergi rumah dan kantor.

Tidak Selamanya Autopilot Aman Saat Mengemudi

Walaupun mode autopilot seperti membuat pekerjaan atau kegiatan kita lebih mudah, namun mode DMN saat mengemudi tidak selalu aman. Dikutip Psychology Today, dalam simulator mengemudi, saat pikiran seseorang mengembara, cara mengemudi mereka ikut berubah.

Saat mengemudi atau berjalan, penting untuk menyadari benda-benda di sekitarmu. Mobil, truk, sepeda, dan pejalan kaki semuanya bergerak secara berbeda dan kamu perlu merespons secara berbeda untuk menghindarinya.

Autopilot kamu mungkin tidak cukup pintar untuk merespons dengan baik. Selain itu, sebagian besar navigasi melibatkan perencanaan-namun autopilot kamu tidak merencanakannya sebab itu adalah tugas kesadaran pikiran. Kesadaran kita bertanggung jawab atas perencanaan dan autopilot kamu hanya mengikuti jalan dan membuat penyesuaian detik terakhir untuk menghindari rintangan

Jadi, meskipun autopilot otak kita membantu dalam urusan sederhana, namun saat berkendara memang sebaiknya kesadaran kita tetap terjaga. Hal ini untuk menghindari hal-hal berbahaya seperti menabrak dan kecelakaan.

[Gambas:Audio CXO]

(DIR/alm)

NEW RELEASE
CXO SPECIALS