Insight | Science

Penjelasan Ilmiah Jamur Cordyceps yang Sebabkan Wabah Zombie di The Last of Us

Jumat, 27 Jan 2023 15:00 WIB
Penjelasan Ilmiah Jamur Cordyceps yang Sebabkan Wabah Zombie di The Last of Us
Foto: HBO via Detikcom
Jakarta -

Serial The Last of Us yang tayang di HBO sedang hangat diperbincangkan. Meski baru tayang 2 episode, serial yang diadaptasi dari video game ini sudah menjadi tontonan yang cukup populer. Apalagi, setelah aktris senior tanah air Christine Hakim ikut muncul dalam episode kedua yang berjudul "Infected". The Last of Us berlatar di Amerika Serikat pada masa post-apocalyptic, 20 tahun setelah wabah zombie merebak. Namun, wabah zombie tersebut bukan disebabkan oleh virus atau bakteri yang biasanya menjadi premis umum di film atau serial bertema kiamat zombie. Wabah tersebut, melainkan, disebabkan oleh fungi atau jamur Cordyceps.

Dalam episode pertama The Last of Us, cerita dibuka dengan acara talkshow di tahun 1968 yang mengundang narasumber seorang ilmuwan. Ilmuwan tersebut menjelaskan bahwa jamur lebih berbahaya dibandingkan virus, karena jamur bisa mengontrol pikiran inang yang terinfeksi. Namun, jamur tersebut hanya menginfeksi serangga dan tidak bisa hidup di tubuh manusia. Tiga dekade kemudian, tepatnya tahun 2003, skenario buruk itu nyatanya terjadi—pemanasan global membuat Cordyceps bermutasi dan bisa hinggap di tubuh manusia.

Di episode kedua, kita melihat wabah tersebut pertama kali menyebar di Jakarta sebelum akhirnya menyebabkan kiamat berskala global. Menariknya, skenario yang terjadi di The Last of Us ini tidak sepenuhnya berasal dari imajinasi atau khayalan penulisnya belaka. Cordyceps benar-benar ada di dunia nyata, dan ia memang bisa mengubah serangga menjadi "zombie".

Jamur Cordyceps Adalah Jamur Parasit

Neil Druckmann, kreator game The Last of Us, ternyata memang terinspirasi dari fenomena ilmiah jamur Cordyceps di kehidupan nyata. Tepatnya, ia terinspirasi setelah menonton serial BBC berjudul Planet Earth yang membahas Cordyceps. Video Planet Earth di bawah ini memperlihatkan momen ketika seekor semut terinfeksi Cordyceps. Setelah terinfeksi jamur parasit tersebut, semut itu terlihat memisahkan diri dari koloni dan memanjat batang pohon sebelum akhirnya mati. Ketika semut itu telah mati, spora jamur pun tumbuh dari tubuh semut tersebut. Bagaimana sebenarnya jamur ini bisa menginvasi tubuh serangga?

[Gambas:Youtube]

Ophiocordyceps atau Cordyceps adalah salah satu dari genus jamur parasit yang tumbuh di larva serangga. Genus ini mencakup kurang lebih 600 spesies yang sebagian besar berasal dari Asia. Untuk tumbuh, jamur ini memerlukan suhu yang lembab, sehingga Cordyceps pada umumnya banyak ditemukan di hutan hujan tropis. Sebagian besar spesies Cordyceps adalah endoparasitoid, yaitu parasit yang menginfeksi serangga atau arthropoda lainnya.

Ketika jamur Cordyceps menyerang inang, miselium dari jamur akan menginvasi dan pelan-pelan menggantikan jaringan serta organ inangnya. Setelah mengambil alih tubuh dan pikiran inang, mereka akan meyakinkan inang untuk mencari inang lain untuk dikontaminasi. Spora dari jamur kemudian akan tumbuh dari inang tersebut, menyerupai akar atau batang yang mencuat keluar dari tubuh mereka.

Digunakan sebagai Obat untuk Manusia

Meski Cordyceps memiliki efek yang mematikan untuk serangga, tapi ternyata jamur ini memiliki khasiat untuk kesehatan manusia. Bahkan, Cordyceps telah lama digunakan sebagai obat-obatan tradisional di Tiongkok. Menurut WebMD, Cordyceps bisa menyembuhkan fatigue, rasa mual, sakit ginjal, hingga dorongan seks yang rendah. Selain itu, Cordyceps juga memiliki khasiat untuk saluran pernapasan, berpotensi mengeliminasi sel tumor, dan menyehatkan jantung.

Di Indonesia, Cordyceps juga dapat ditemukan di toko obat, biasanya dalam bentuk suplemen. Bahkan salah satu spesies Cordyceps yaitu Cordyceps militaris sempat diteliti oleh LIPI sebagai obat herbal yang mampu menyembuhkan Covid-19. Meski demikian, bukan berarti mengkonsumsi Cordyceps tak ada risikonya. Cordyceps tidak disarankan dikonsumsi oleh pasien penderita kanker, diabetes, atau ibu hamil. Sebab meski sudah digunakan untuk obat-obatan tradisional, riset untuk penggunaan jamur ini sebagai obat masih harus diperdalam lebih lanjut.

Mengingat jamur Cordyceps justru berkhasiat bagi kesehatan, maka kita tak perlu khawatir dengan skenario "jamur zombie" seperti yang ada di The Last of Us. Walaupun Cordyceps bisa mengubah serangga menjadi zombie, hal ini tak akan terjadi kepada manusia. Jadi, tenang saja.

[Gambas:Audio CXO]

(ANL/tim)

NEW RELEASE
CXO SPECIALS