Insight | Science

Ilmuwan Korea Selatan Bikin Bumbu Terbuat dari Cacing, Seperti Apa Rasanya?

Selasa, 30 Aug 2022 16:43 WIB
Ilmuwan Korea Selatan Bikin Bumbu Terbuat dari Cacing, Seperti Apa Rasanya?
Ilustrasi bumbu masakan Foto: Pexels
Jakarta -

Sekali ini, mari kesampingkan lebih dulu rasa jijik tak tertahankan terhadap cacing-cacing kenyal yang hobi menggeliat di tanah. Sebab, walaupun kadung dipandang sebatas pakan burung atau umpan memancing semata, ternyata serangga mungil satu ini terbukti sangat edible, mengandung banyak protein hewani, dan dapat diolah menjadi bumbu penyedap masakan yang menggugah selera.

Meski sejauh ini cacing dan kawanan serangga lain belum umum dimakan, terutama oleh orang-orang dari negara barat, konsumsi cacing dan serangga lain nyatanya cukup populer di beberapa negara tropis. Walhasil, baik itu cacing, jangkrik, dan sejenisnya, justru sukses mengisi blok kuliner eksotik di daratan Asia. Dengan kata lain, cacing juga bisa dimakan, dan digemari sebagai makanan.

.Ilustrasi cacing/ Foto: Pexels

Belum henti di situ. Jika kita mau menyingkirkan pandangan jijik terhadap serangga, khususnya cacing sebagai makanan, nyatanya serangga berbentuk imut tersebut memiliki kandungan protein hewani yang tinggi. Bahkan, cacing juga telah diproyeksikan sebagai penyokong stok protein hewani alternatif yang unggul    di luar pangan asal hewan berkaki empat dan unggas, karena cacing tidak memerlukan lahan dan air yang merepotkan para peternak, hingga disebut sebagai bahan makanan ramah lingkungan.

Lebih jauh lagi, American Chemical Society di Chicago juga melaporkan, kalau bumbu olahan dari cacing bisa menyerupai aroma daging segar penggugah selera, apabila dipadukan dengan sesendok gula. Kemudian, ahli kimia In Hee Cho dari Universitas Wonkwang di Korea Selatan, turut memaparkan temuannya mengenai aroma khas yang mampu disebabkan oleh cacing atau larva saat dikukus, dipanggang, sampai digoreng.

.Ilustrasi bumbu masakan/ Foto: Pexels

Menurut Cho dan rekan-rekan penelitnya, cacing yang dikukus akan menghasilkan aroma manis layaknya jagung segar. Sedangkan jika cacing dipanggang atau digoreng, maka aroma serupa daging atau hidangan laut yang khas akan timbul ke permukaan. Kemudian, mereka juga menemukan, saat meramu kombinasi cacing, air, dan gula, pada waktu masak tertentu, bau daging yang menarik akan menghilangkan sentuhan cacing pada bumbu yang telah diolah tersebut.

Cara yang dipraktikkan oleh Cho dan kawan-kawan, lantas disinyalir sebagai solusi efektif dalam meningkatkan pola konsumsi serangga pada masyarakat. Dengan mengandalkan inovasi terbaru dan rekayasa ilmiah, maka bukan tidak mungkin, apabila serangga akan menjadi pakan utama manusia di masa mendatang.

Nah, kalau kamu sendiri, apa tertarik makan cacing yang ternyata sehat dan lezat?

[Gambas:Audio CXO]

(RIA/DIR)

NEW RELEASE
CXO SPECIALS