Insight | Science

Memahami Otak yang 'Kesepian'

Jumat, 11 Mar 2022 10:00 WIB
Memahami Otak yang 'Kesepian'
Ilustrasi kesepian Foto: Andrew Neel/Pexels
Jakarta -

Pandemi yang sudah berjalan cukup lama mengharuskan kita untuk membatasi aktivitas keluar rumah dan bercengkrama bersama teman. Akibat adanya karantina dan social distancing yang dilakukan untuk mencegah penyebaran virus, rasa kesepian yang dialami oleh seseorang dapat sangat mempengaruhi kesehatan mental. Meskipun berkomunikasi jarak jauh tetap dapat menghubungkan kita dengan orang-orang yang kita sayangi, hal tersebut memang dapat mengurangi kesepian yang dirasakan. Namun tetap saja di saat-saat tertentu, rasa kesepian yang mendalam tersebut bisa menghampiri kapanpun. Tapi, tahukah kamu bahwa perasaan kesepian membuat otak dan tubuh kita secara tidak langsung mengalami hal tersebut?

Rasa kesepian akibat tidak memiliki hubungan khusus dengan siapapun atau terisolasi dari interaksi sosial dapat dialami oleh 10-20 persen orang dewasa. Para peneliti, membuktikan bahwa kesepian memiliki dampak dalam hal kesehatan mental seperti stres, depresi bahkan meningkatkan kecenderungan seseorang untuk memiliki suicidal thoughts.

Tidak hanya itu, kesepian juga ternyata dapat berpengaruh terhadap kesehatan tubuh dan otak seperti kesulitan untuk fokus, bahkan lebih parahnya lagi kesepian dapat membuat seseorang rentan untuk memiliki penyakit Alzheimer dan meningkatkan risiko terhadap demensia sebesar 40 persen. Tak sampai situ saja, kondisi lain seperti penurunan fungsi kekebalan tubuh, gangguan tidur, penyakit kardiovaskular, hipertensi, stroke, dan gangguan metabolisme bisa dipengaruhi oleh otak yang 'kesepian'

Lalu, sebenarnya apa yang benar-benar dilakukan otak yang 'kesepian' sehingga kita merasakan dampak tersebut?

.Ilustrasi kesepian/ Foto: Destiawan Nur Agustra/Pexels

Seperti yang sudah kita ketahui bahwa manusia merupakan makhluk sosial di mana kita sangat membutuhkan hubungan sosial dengan sesama manusia, sehingga hal ini membuat otak kita berevolusi untuk mengharapkan kedekatan dengan orang lain. Sepanjang sejarah, kita sudah terbiasa bergantung diri kepada orang lain untuk bertahan hidup, dan ketika kita tidak dekat dengan siapapun atau kesepian maka otak kita harus bekerja lebih keras daripada biasanya. Bahkan, ketika kita sendirian pun otak kita bekerja lebih keras, lebih waspada dengan keadaan sekitar, dan lebih peka terhadap tanda bahaya.

Ketika kita kesepian pun juga dapat membuat otak kita lapar akan kontak sosial. Baru-baru ini, para ilmuwan di Massachusetts Institute of Technology (MIT) menemukan bahwa menyendiri selama 10 jam menyebabkan aktivitas di otak mirip dengan tidak makan selama 10 jam. Hal ini dikarenakan kebiasaan otak kita yang menghasilkan dopamin ketika kita berada di sekitar teman, keluarga atau bahkan hanya melihat foto orang-orang yang kita cintai. Sehingga, apabila kita kesepian dan tidak mendapatkan kontak sosial dari orang-orang, maka otak kita tidak dapat menghasilkan dopamin tersebut dan kita pun cenderung menjadi kurang bahagia.

.Kesepian/ Foto: Eman Genatilan/Pexels


Layaknya perut kita saat merasa lapar dan mendambakan makanan, otak pun ingin 'makan' ketika mereka lapar. Neuron dopamin di sirkuit penghargaan lebih peka ketika orang melihat gambar makanan atau teman setelah mereka kehilangan hal-hal itu. Ketika seseorang tidak memiliki kontak sosial dengan siapapun, ia juga cenderung dapat memiliki pemikiran internal seperti menggunakan imajinasi, kenangan masa lalu atau harapan masa depan untuk mengatasi isolasi sosial mereka.

Jadi dapat dikatakan bahwa seseorang yang kesepian menggunakan otaknya untuk bekerja lebih keras untuk mengingat dan berimajinasi karena lapar dengan kontak sosial yang seharusnya didapatkan untuk melepaskan dopamin. Sehingga sama halnya dengan tubuh yang membutuhkan nutrisi setiap harinya, otak manusia yang membutuhkan kontak sosial dengan sesama atau orang-orang yang disayangi juga perlu dipenuhi demi mencegah dampak-dampak yang dapat muncul karena kekurangan kontak sosial dengan sesamanya.

[Gambas:Audio CXO]

(DIP/DIR)

NEW RELEASE
CXO SPECIALS