Memasuki usia 20an, hubungan percintaan tidak lagi sesederhana zaman remaja dulu, yang saling suka lantas pacaran. Di usia mulai dewasa ini, banyak hal yang sudah dilalui dari kegagalan sampai kekecewaan karena manusia. Hal itu terkadang membuat para perempuan enggan dan takut memulai hubungan baru.
Namun, dengan beberapa langkah yang tepat hal itu bisa diatasi. Berikut beberapa tips yang bisa dilakukan agar kamu para perempuan usia dewasa dapat lebih percaya diri untuk memulai hubungan baru dan terbebas dari hantu-hantu ketakutan yang bersemayam di pikiranmu.
Tips Memulai Kembali Hubungan Cintamu
Memang tidak mudah untuk memulai hubungan cinta dengan orang baru. Harus mulai dari perkenalan, penjajakan, demi mengenal karakter satu sama lain. Lelah rasanya. Tapi cobalah lakukan hal ini untuk memulai kembali hubungan cintamu yang baru.
1. Mengenal orang lain = mengenal diri sendiri
Pada umumnya, ketika kita mengenal orang baru kita hanya fokus di kriteria material yang kita inginkan. Seperti, penghasilan pria tersebut atau harta yang dimilikinya. Kita lupa satu hal penting, yaitu kebutuhan diri kita yang terdalam. Cobalah langkah yang berbeda kali ini dimana setiap berkenalan dengan orang baru.
Jangan hanya menyelidiki latar belakang orang tersebut, tapi juga rasakan momen bersama orang tersebut. Apakah kamu nyaman berbicara dengannya? Apakah kamu nyaman dengan perlakuannya? Apakah kamu nyaman dengan body language-nya? Sehingga, kamu jadi tahu hal-hal core value apa yang kamu inginkan dari seorang pria.
Mengenali dan menyadari respons tubuhmu terhadap lawan bicaramu kamu membuat kamu semakin tahu jenis pria seperti apa yang kamu butuhkan, dan kamu tidak takut untuk memilih ingin berteman saja atau melanjutkan ke jenjang lebih dalam bersama pria tersebut.
2. Masa lalumu bukanlah proyeksi dari masa depanmu
Kebanyakan dari kita masih terikat dengan masa lalu. Masih memiliki trauma, masih memiliki luka. Misalnya, di masa lalu ada orang yang membuatmu terluka karena ia meninggalkanmu dengan cara tidak membalas pesanmu berhari-hari. Di masa depan, ketika ada yang pria baru yang tidak membalas pesanmu dalam sejam, kamu akan cemas dan membayangkan kalau orang itu akan meninggalkanmu.
Memulai hubungan baru artinya membuka lembaran baru. Kita harus belajar peka terhadap trauma maupun luka-luka kita dimasa lalu, sehingga apabila trigger-nya hadir lagi di sebuah situasi, kita sudah aware dan tidak memproyeksikan trauma tersebut ke orang yang baru. Apabila kamu adalah perempuan yang Needy, Drama queen, bahkan sampai anxious sebaiknya kamu tidak membawa perilaku itu lagi dalam hubunganmu yang baru.
Kembalilah ke tujuan awalmu yaitu ingin perkenalan bukan ingin mengontrol ataupun ingin dicukupkan kebutuhan rasa amannya. Belajarlah dari kepahitan-kepahitan di masa lalu atau kegagalan di masa lampau sehingga kamu mengulangi pattern yang sama.
3. Tetap rasional dan objektif, bukan terlalu kecintaan duluan diawal
Membayangkan hal-hal indah di masa depan memang menyenangkan, akan tetapi tapi jangan sampai hal itu membuatmu tidak berfikir rasional dan objektif di masa sekarang. Tetap tujuan utama dalam memulai hubungan baru adalah pengenalan. Jangan lantas terbuai dengan sikapnya yang manis dan perhatiannya yang memanjakanmu.
Ingat, fokusnya saling mengenal dan memahami satu sama lain lebih dalam dulu. Jangan terburu-buru melangkah ke jenjang yang lebih mengikat. Hindari memikirkan hal-hal yang berpotensi mengecewakan hatimu, dan hindari hal-hal yang akan menjadikanmu 'ngejar-ngejar' pria tersebut.
4. Fokus mencari yang cocok denganmu, bukan standar masyarakat
Menjadi bagian dari masyarakat tentu saja tidak lepas dari ekspektasi-ekspektasi yang dibebankan ke perempuan. Mungkin dalam lingkunganmu, seorang perempuan sudah layak menikah ketika memasuki usia 20. Terlepas dari itu pun perempuan sendiri juga memiliki target tertentu untuk segera menikah. Namun, hanya karena mengejar target tidak lantas menjadikan terburu-buru dalam mengenal seseorang.
Menurut standar masyarakat, apabila ada seorang baik dan mapan, maka ia adalah pria yang ideal dan cocok untuk menjadi pasangan. Namun, ternyata baik saja tidak cukup. Tetap kecocokan itu nomor satu dalam hal hubungan. Kamu sedang mencari seorang teman seumur hidup yang berjalan bersamamu, bukan masyarakat.
5. Jangan terlalu fokus membuat 'ia semakin menyukaimu'
Siapa sih yang tidak ingin jika ada seorang pria yang rela melakukan apapun untuk membahagiakannya, pasti semua perempuan mendambakan hal yang sama. Namun, jika kita menggali lebih dalam, sadarilah bahwa hal semacam itu hanya kita lakukan untuk memuaskan ego pribadi kita atau kebutuhan diri kita untuk merasa dicintai.
Pria yang dengan tulus hati tertarik padamu akan melakukan effort nyata tanpa harus dimanipulasi dengan ini dan itu. Pria juga bisa merasakan mana perempuan yang genuine ingin berteman dan mengenalnya, mana juga yang hanya ingin memanfaatkannya. Jangan sampai karena ingin 'bermain-main' dengan ego pria, kita jadi melupakan tujuan awal kita untuk mengenal dan memahami lawan jenis kita lebih dalam dan menemukan kecocokan.
Perjalanan mencari pasangan sesungguhnya perjalanan menemukan diri sendiri. Semua perempuan tentunya menginginkan kehidupan bahagia bersama pasangannya terlebih dapat membuat perempuan tersebut menjadi pribadi yang lebih baik. Mencari pria yang punya value artinya kita juga harus menjadi perempuan yang punya value juga.
Jangan menyerah, teruslah mempelajari hal baru. Jangan terdistraksi dengan umur, karena semua orang punya timeline-nya masing masing. Gagal sekali tak masalah, semua orang berproses dalam hidupnya, termasuk perihal cinta.
Penulis: Tiara Lovita Ginting
Editor: Dian Rosalina
*Segala pandangan dan opini yang disampaikan dalam tulisan ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab penulis dan tidak mencerminkan pandangan resmi institusi atau pihak media online.*
(ktr/DIR)