Inspire | Love & Relationship

On-Off Relationship, Apakah Worth It?

Senin, 07 Feb 2022 20:00 WIB
On-Off Relationship, Apakah Worth It?
Foto: Min An/Pexels
Jakarta -

Sebuah hubungan percintaan memang memiliki proses dan jalannya yang berbeda-beda. Ada yang berjalan mulus-sejak first date dan ada pula yang bertahun-tahun menjalin hubungan akhirnya kandas. Tidak hanya itu, ada juga hubungan putus-nyambung atau on-off relationship yang terjadi berkali-kali pada umur hubungan yang lama. On and off relationship memang merupakan hal yang cukup umum, bahkan beberapa studi menjelaskan bahwa terdapat 30-60 persen yang memiliki pengalaman akan hubungan yang on-off atau putus nyambung ini. Meskipun hubungan yang putus nyambung ini bekerja untuk beberapa orang, pola hubungan seperti ini kebanyakan hanya akan menyebabkan banyak tekanan emosional.

Aspek umum dari hubungan putus nyambung adalah fase kegembiraan ketika kembali bersama atau bisa dikatakan juga sebagai honeymoon phase yang penuh dengan gairah karena sudah menghabiskan waktu tanpa satu sama lain untuk beberapa saat. Sehingga ketika kembali bersama semuanya menjadi terasa lebih indah. Ketika honeymoon phase ini berakhir, pasangan akan kembali ke pola normal di dalam hubungan tersebut.

Tidak dapat kita mungkiri bahwa terdapatnya momen dimana pasangan saling melukai satu sama lain sehingga hal ini bisa menghasilkan tekanan batin, dan ketika inilah pasangan mempertanyakan mengapa keputusan untuk kembali bersama dilakukan pada saat itu. Tidak lama dari sini, kemungkinan untuk putus kembali pun juga tinggi dan siklus seperti ini berlanjut terus-menerus tanpa disadari.

Menurut Laurel Steinber, PhD- seorang seksolog klinis dan terapis hubungan dari New York-hubungan yang putus nyambung dapat menunjukkan bahwa adanya masalah yang tidak terselesaikan. Apabila sebuah pasangan menemukan suatu masalah yang terjadi berulang kali maka seharusnya hubungan tersebut tidak perlu dilanjutkan lagi. Namun, tidak jarang yang mengatakan bahwa hubungan putus nyambung ini sangat sulit untuk diselesaikan begitu saja karena kembali ke seseorang yang sudah mengenal jauh diri kita merupakan hal yang lebih mudah dibandingkan berkenalan dengan orang baru dan memulai semuanya dari nol.

Penyebab lainnya mengapa sebuah situasi putus nyambung ini terjadi juga karena adanya ketidakcocokan yang sebenarnya disadari dimiliki namun enggan untuk diakui. Tantangan hidup yang mengharuskan kedua pihak mengelola waktu dan tanggung jawab sekaligus untuk mempertahankan hubungan, kurangnya komunikasi yang seharusnya menjadi pilar dasar dari suatu hubungan, hingga sejarah kedua pasangan yang sudah terlalu banyak yang membuat konsep untuk memperbaiki hubungan lebih baik daripada memulai hubungan baru dengan orang lain.

On and off relationship memang sering berkembang dalam hubungan yang toxic atau bermasalah. Namun, apabila ditanya worth it atau tidaknya, hal ini kembali pada pribadi masing-masing karena hubungan yang putus nyambung biasanya memiliki faktor yang berbeda pada setiap pasangan. Apabila faktor tersebut dapat diperbaiki, maka seharusnya siklus hubungan putus nyambung pun dapat berakhir. Meski demikian, jika kamu merasa hubungan yang dimiliki tidak ada ujungnya dan hanya berputar pada roda ini saja, akan lebih baik bila kamu memberanikan diri untuk keluar dari zona tersebut dan mencari kebahagiaan yang baru.

[Gambas:Audio CXO]

(DIP)

NEW RELEASE
CXO SPECIALS