Inspire | Love & Relationship

Apa Itu Rebound Relationship?

Jumat, 02 Sep 2022 17:00 WIB
Apa Itu Rebound Relationship?
Ilustrasi Rebound Relationship Foto: Pexels
Jakarta -

Meninggalkan hubungan lama dan memulai hubungan yang baru dengan orang yang baru memang menyenangkan. Namun, apabila seseorang baru saja putus dan belum melupakan sang mantan kekasih meskipun sudah menjalin hubungan yang baru, bisa saja ia sedang menjalankan rebound relationship. Rebound relationship itu sendiri didefinisikan dengan suatu hubungan yang terjadi atau dibangun berdasarkan reaksi emosional terhadap hubungan sebelumnya. Banyak orang menjalani rebound relationship tanpa disadari, namun terkadang juga secara sengaja.

Alasan utama yang paling umum mengapa orang-orang memilih untuk memulai rebound relationship baik secara sengaja maupun tidak adalah untuk melupakan perpisahan dengan mantan kekasih. Putus dengan pasangan memang sangat menyakitkan dan sulit untuk menjalani hari-hari setelahnya. Bahkan, hari-hari yang biasanya menyenangkan dapat membuat seseorang yang baru putus menjadi merasa sangat kesepian dan kebingungan. Hal inilah yang memungkinkan seseorang mencari jalan keluar dari kesedihannya dengan menjalin rebound relationship, sehingga mereka pun dapat memenuhi kebutuhan emosional, afeksi dan fisik dari orang yang baru mereka temui.

.Ilustrasi Rebound Relationship/ Foto: Pexels

Menurut Micaela Stein, seorang pekerja sosial klinis berlisensi di Humantold, terdapat beberapa karakteristik atau ciri-ciri yang menandai bahwa hubungan yang dijalani adalah sebuah rebound relationship:

Perpisahan baru-baru ini: Tanda paling pasti dari rebound relationship adalah bahwa orang tersebut baru saja keluar dari hubungan yang serius.

Perbandingan dengan mantan: Tanda lain dari rebound relationship mungkin termasuk membandingkan pasangan saat ini dengan mantan pasangan.

Takut komitmen: Seseorang dalam rebound relationship mungkin ingin menghindari komitmen, tetapi mereka juga mungkin ingin mempercepat proses pendekatan untuk kembali ke keadaan hubungan yang intens layaknya yang sudah mereka jalani dengan pasangan sebelumnya.

.Ilustrasi Rebound Relationship/ Foto: Pexels

Meskipun terkesan bukan menjadi suatu hal yang kompleks, rebound relationship dapat menimbulkan dan mempengaruhi kesehatan mental bagi kedua pasangan. Rebound relationship memang dapat menjadi cara yang berguna dan menyenangkan untuk melupakan hubungan terakhir yang pernah dijalani untuk menghindari atau melupakan perasaan sedih dan menyakitkan yang dialami setelah putus. Namun, pelajaran yang bisa didapatkan dari menerima perpisahan menjadi tidak didapat, di mana seharusnya perpisahan dengan pasangan dapat memberikan pelajaran perihal menerima, merefleksi diri hingga tumbuh menjadi orang yang lebih baik di kemudian hari.

Perpisahan setelah menjalin hubungan yang lama memang sangat sulit dan membuat orang terjun ke hubungan baru demi menghindari perasaan yang tidak enak dan memenuhi kebutuhan emosional mereka. Namun, apabila seseorang belum memproses emosinya dengan baik dan menerima perpisahan tersebut dengan ikhlas, hal ini dapat menyulitkan mereka untuk berpartisipasi penuh dalam hubungan yang baru, tidak hanya untuk diri mereka, namun untuk pasangan barunya juga.

Oleh karena itu, rebound relationship biasanya bukan untuk hubungan serius. Namun dalam beberapa kasus, jika kedua pasangan dapat melepaskan masa lalu dan fokus pada hubungan yang baru atau kepada satu sama lain, rebound relationship dapat berubah menjadi hubungan jangka panjang yang serius.

[Gambas:Audio CXO]

(DIP/DIR)

NEW RELEASE
CXO SPECIALS