Inspire | Love & Relationship

Lebih 'Berbahaya' dari Tipe Pria Lainnya, Dia adalah 'Softboi'

Selasa, 01 Feb 2022 14:00 WIB
Lebih 'Berbahaya' dari Tipe Pria Lainnya, Dia adalah 'Softboi'
Foto: Andrea Piaquadio
Jakarta -

Fckboy mungkin dikenal sebagai tipe pria yang kacau dan suka mempermainkan perempuan. Mereka dianggap kerap memanipulasi para perempuan untuk bisa melakukan aktivitas seksual bersama mereka, dan meninggalkan pasangan mereka begitu saja tanpa alasan yang jelas, alias hobi ghosting dan gaslighting. Tapi benarkah mereka adalah tipe pria yang paling 'berbahaya' yang harus para perempuan jauhi?

Ternyata tidak. Ada tipe pria yang sebaiknya kamu pun tak perlu mengenal mereka. Dia adalah 'softboi'. Softbois dianggap 'berbahaya' karena tipe pria seperti ini sangat rapi menyembunyikan jati dirinya dengan perilaku-perilaku yang terlihat baik. Dari luar, mereka terlihat seperti pria baik-baik, sangat terbuka pada emosi mereka, dan secara penampilan pun mereka tidak seperti pria yang urakan.

Istilah softboi mungkin belum terlalu umum di Indonesia, tapi mungkin perilaku mereka bisa kita temui di lingkungan sehari-hari tanpa kita sadari. Seperti kisah saya, dua tahun silam mengenal seorang pria bernama Rana (bukan nama sebenarnya). Pria yang memiliki kesan pertama yang baik di mata saya, penuh perhatian, terbuka terhadap apa yang dia rasakan, dan sangat lembut pada saya-awalnya.

Namun, hubungan saya dengan Rana tidak berjalan terlalu baik. Selama saya berhubungan dengan Rana, saya merasa ada yang berbeda dengannya. Kebaikan dan perhatian yang ia tujukan sejak awal perkenalan kami terlalu berlebihan dan seakan palsu. Misalnya saja, ia menunjukkan perasaan sukanya lebih dari teman kepada saya secara terang-terangan, membuat saya merasa nyaman, dan membuat saya merasa spesial untuknya. Meski begitu, hubungan kami tidak pernah sampai pada tahap yang 'serius'.

Dia memperlakukan saya seakan-akan saya adalah orang yang berharga untuknya dan satu-satunya. Rana selalu datang ketika dia membutuhkan saya, tapi menghilang ketika saya membutuhkan dia secara tiba-tiba dalam waktu lama. Ia membuat perasaan saya berada di roller coaster dan membuat saya sangat frustasi dengan hubungan ini. Namun saat saya ingin berhenti, Rana kembali lagi dengan kata-kata manisnya yang meyakinkan saya bahwa hubungan kami 'nyata'.

Bahkan ketika ia membuat kesalahan, apapun itu, saya dengan mudah memaafkannya karena saya merasa yakin bahwa Rana adalah pria yang baik dan tidak mungkin menyakiti hati saya. Ia selalu berkata, "Kita memiliki sesuatu yang jelas", "Saya serius denganmu tapi ada hal yang membuat kita belum bisa bersama", "Kamu harus tahu bahwa kamu adalah orang yang paling memahami saya", dan masih banyak lagi kata-kata manis dari Rana.

Bila sekarang saya ingat lagi kata-kata tersebut, tentu itu adalah sebuah omong kosong. Tapi saya tetap percaya padanya-saat itu-karena ia selalu meyakinkan saya bahwa ia adalah pilihan terbaik untuk saya dan tidak ada lagi pria sebaik dia. Bahkan hanya dengan kata-katanya, ia mampu membuat saya berpikir untuk melakukan aktivitas seksual dengannya. Tapi saat saya menolak melakukan itu, Rana seakan menjadi pihak tersakiti dan menganggap bahwa saya tidak memahaminya dan membuat saya merasa bersalah.

Namun, pada akhirnya saya memutuskan untuk meninggalkan Rana karena saya tahu, hubungan ini sudah pada tahap toxic relationship-walaupun hubungan kami merupakan hubungan tanpa status. Bahkan saat saya mengakhiri hubungan ini pun, Rana masih meyakinkan saya apakah saya benar-benar serius mengakhiri hubungan tersebut karena ia masih 'membutuhkan' saya.

Belajar dari kisah saya dengan Rana, saya jadi memahami bahwa pria softboi seperti Rana memang cukup 'berbahaya' bila kita tidak kunjung sadar akan ciri-ciri mereka.

Ciri-ciri softboi

Dikutip The Guardian, perilaku softboi bukanlah hal baru, sebab istilah itu sendiri telah berkembang pesat dan menjadi populer beberapa tahun terakhir. Dalam akun Instagram, Beam Me Up Soft Boi yang dijalankan oleh Iona, ia menjelaskan sedikit tentang perbedaan softboi dengan tipe-tipe pria pada umumnya.

Ia menjelaskan softbois umumnya merasa lebih unggul dari orang lain, namun di sisi lainnya mereka lebih manipulatif secara emosional, dan mampu mengeksploitasi emosi pasangannya hingga mampu membuat perempuan secara tidak sadar menyetujui aktivitas seksual. Saat mereka ditolak, para softboi akan kacau secara emosional dan membuat mereka menjadi orang yang paling tersakiti.

Shannon Thomas, seorang penulis 'Healing from Hidden Abuse' mengatakan, ada banyak kesamaan antara softboi dan seorang narsistik yang kasar. "Pada intinya, softbois adalah seorang (mempunyai kepribadian) narsistik. Dalam keyakinan mereka, orang-orang yang ada di dalam hidup mereka hadir supaya mereka tidak merasa bosan," ujarnya dikutip Insider.

Lalu, pria softboi lebih cepat bosan dengan pasangannya dan selalu ingin mencari yang lain, karena mereka memiliki keyakinan bahwa image mereka mampu membuat yang orang lain bertekuk lutut dengan kemampuan bicara mereka yang mendalam. Setelah mendapatkan perhatian perempuan yang ia sukai, mereka mampu 'membuang' para perempuan tanpa peringatan, dan kembali ketika mereka membutuhkan perempuan yang mereka sukai itu.

"Mereka sering bangga dengan kemampuan mereka untuk berpindah dari satu orang ke orang lain tanpa 'drama'," tambah Thomas. Perpetua Neo, seorang psikolog yang sering mengatasi kasus Toxic Relationship mengatakan, bahwa pola pikir yang terlalu rumit dan berlindung pada pesan-pesan terselubung adalah cara para softbois mencoba memikat kita.

Tanda yang paling jelas adalah sebagian besar pesar para softboi tidak masuk akal. "Ketika kamu berbicara dengan seorang narsistik, segalanya sangat membingungkan. Kata-kata yang dilemparkan secara acak (oleh mereka) membuat kamu membeku," kata Neo.

Mengapa mereka harus diwaspadai?

Softbois mungkin terlihat perhatian dengan kamu saat emosimu rentan, ditambah kamu mudah jatuh cinta. Neo mengatakan, orang-orang yang tertarik pada kepribadian seseorang narsistik cenderung rentan terhadap manipulasi emosional. Baik karena mereka mencoba menyembuhkan trauma masa lalu atau mereka terlalu berempati.

Mungkin kamu akan bingung ketika memulai percakapan dengan tipikal pria seperti ini, softbois sering mencocokkan komentar menyedihkan mereka dengan taktik manipulatif 'bom cinta' yakni terlalu memuji, penuh kasih sayang, dan membuat kamu merasa bahwa mereka adalah "satu-satu"-nya dan membuat rencana untuk masa depan kalian yang indah. Mereka cenderung menekankan semua itu sehingga sangat sulit bagi kita untuk menolaknya, apalagi bila kamu belum beruntung dalam soal percintaan.

"Ingat pada tahap pra-hubungan (pendekatan) perlu ruang bernafas satu sama lain. Jika seseorang membombardir kamu sepanjang waktu, itu bukan karena emosi mereka intens dan penuh gairah, tapi karena mereka mencari celah," kata Neo.

Selain itu, yang kita harus waspadai dari para softbois adalah segitiga drama. Di sinilah seseorang berubah peran menjadi korban, penganiaya, dan penyelamat. Para narsistik melakukan ini untuk menjaga korbannya karena mereka akan berkembang dari kekacauan yang akan ditimbulkan.

[Gambas:Audio CXO]

(DIR/MEL)

NEW RELEASE
CXO SPECIALS