Inspire | Human Stories

Kilau di Langit: Malam Balap dan Pesta 'Crystalgold' di Atas Singapura

Minggu, 12 Oct 2025 15:00 WIB
Kilau di Langit: Malam Balap dan Pesta 'Crystalgold' di Atas Singapura
Pemandangan dari Crystalgold Lounge, Singapura (6/10/25). Foto: CXO Media
Jakarta -

Jutaan pasang mata dari seluruh dunia tertuju pada Singapura di Minggu (5/10) malam. Semua perhatian jatuh tepat pada satu titik: Marina Bay Street Circuit—tempat di mana suara mesin balap meraung hebat memburu kemenangan.

Itulah momen yang saya tunggu-tunggu. Meski tidak menyaksikannya langsung dari tepian lintasan, saya dan rombongan Chivas Regal 'Crystalgold' justru berkesempatan menikmati balapan ini dari sudut pandang berbeda: dari salah satu titik tertinggi di Singapura, tepatnya di Crystalgold Lounge, sebuah suite mewah di lantai 22.

Lounge ini terdiri atas empat area yang saling terhubung, seperti tenunan rasa mewah yang berpadu harmonis: ruang obrolan, ruang pencicipan, ruang permainan catur yang sarat strategi, serta balkon dan jendela skenik yang menghadap langsung ke lautan cahaya gedung-gedung dan lintasan balap.

Beberapa tamu tampak bermain catur sambil bercanda soal strategi—mungkin berharap bisa menandingi kecakapan Leclerc—sementara saya mantap menikmati pemandangan dari tepi balkon, untuk saling bertegur sapa dengan sesama tamu, memperbincangkan siapa yang akan menang malam ini.

Pengalaman kali ini jelas berbeda dibanding The Regal Club. Di sini, kami benar-benar disuguhi panorama yang puitik. Lampu lintasan tampak melingkar seperti gelang emas di tengah kota, berpadu dengan semangat dan intensitas balapan yang kian memuncak.

Mengimbangi arus kecepatan di lintasan, pengalaman 'Crystalgold' kami pun mengalir sama derasnya—jernih, halus, dan lumayan berkelas. Twopee 'Southside', rapper asal Thailand yang turut hadir sebagai tamu, bahkan menambahkan sentuhan personal dengan menciptakan cenderamatanya sendiri.

Twopee SouthsideTwopee Southside di Crystalgold Lounge, Singapura (6/10/25)/Foto: CXO Media

Sementara itu, balapan di tengah lintasan terus berlangsung dinamis, membuat emosi naik-turun putaran demi putaran. Walaupun pada akhirnya Leclerc—yang kami jagokan—gagal naik podium, kami tak lantas kecewa. Semua justru sepakat memberi tepuk tangan dan apresiasi tertinggi, untuk merayakan performa terbaik para pembalap di puncak Grand Prix Singapura.

Menariknya, kilau Singapura tak berhenti begitu saja. Pada penghujung balapan, ketika bendera bermotif catur dikibarkan, kembang api yang mewarnai langit malam langsung menyambut—menutup mahakarya tiada tara selama beberapa hari ke belakang.

Tentu, pengalaman ini bukan sekadar soal hasil balap atau kemewahan belaka. Ini tentang bagaimana momen bisa berubah menjadi pengalaman luar biasa melalui kemurnian niat dan renjana.

Pengalaman 'Crystalgold' di Singapura menjadi sebuah gestur berkelas di tengah riuhnya pencarian eksistensi modern. Bukan jenis kemewahan yang menyingkirkan yang lain, melainkan yang mengangkat setiap orang yang merasakannya untuk lebih menghargai waktu dan momen spesial yang bisa hadir dalam berbagai suasana.

Akhirnya, keriuhan pekan balap itu berpuncak di Lavo, klub yang bertengger di puncak Marina Bay Sands. Dari sini, Singapura yang gemilang tampak seperti miniatur kosmos. Mungkin inilah makna sejati dari kemewahan modern. Bukan tentang arogansi yang pongah, tetapi pengalaman yang menyalakan semua indera dan membekas di hati—keindahan yang sebening kristal dan semurni emas.

(RIA)

NEW RELEASE
CXO SPECIALS