Inspire | Human Stories

Berbincang tentang Film Dokumenter, Kolaborasi, dan Passion bersama Rossa

Jumat, 01 Mar 2024 19:00 WIB
Berbincang tentang Film Dokumenter, Kolaborasi, dan Passion bersama Rossa
Foto: Istimewa
Jakarta -

Indonesia setiap tahun memang selalu melahirkan nama-nama baru yang karyanya kian meroket-namun, ketika berbicara mengenai musisi Indonesia, nama Rossa sepatutnya selalu menjadi top of mind kebanyakan orang, baik yang menikmati musik secara mendalam maupun sekedar pendengar. Musisi yang hendak merilis film dokumenternya bertajuk All Access to Rossa 25 Shining Years ini mengerahkan sejenak waktunya untuk berbincang-bincang santai penuh tawa dengan saya mengenai karir, hobi serta pendapatnya mengenai berbagai hal.

Dinar: Boleh diceritakan sedikit tentang film dokumenter All Access yang merupakan sebuah kolaborasi bareng Prilly Latuconsina dan apa yang membuat Teh Ocha terdorong untuk membuat sebuah film dokumenter?

Rossa: Sebetulnya aku tuh tadinya enggak ada maksud untuk bikin film ini, cuma waktu itu aku memang lagi mempersiapkan konser, dan aku kan sahabatan sama Prilly jadi datang tawaran dari Prilly, "Kenapa enggak bikin dokumenter saja sekalian?" Sebenarnya juga kepikiran mau bikin dokumenter tapi saat itu nggak kebayang saja. Mungkin All Access ini bentuk manifestasi pada waktu itu. Akhirnya aku bilang ke Prilly, "Tapi kamu ya, yang bikinin!" Akhirnya jadi juga karena dia juga penasaran tentang bagaimana jalannya sebuah konser dan baik di atas maupun di belakang panggung, tuh, kehidupan aku seperti apa sesungguhnya. Di film dokumenter ini juga aku banyak cerita tentang lagu-lagu aku dan yang paling spesial buat aku adalah aku bisa tahu apa yang orang-orang sekeliling aku pikirkan dan rasakan tentang aku. Karena pada saat itu aku lihat dan dengar, aku jadi berpikir, "Oh, ternyata mereka pikir aku tuh orang yang seperti itu di mata mereka."

Dinar: Bagaimana rasanya Teh Ocha kerja bareng sama artis-artis muda kayak Prilly Latuconsina, dalam hal film dokumenter ini?

Rossa: Kalau aku dan Prilly sebenarnya lebih banyak main daripada kerjanya. Karena aku dan dia memang sudah sahabatan lama meskipun terpaut usia yang jauh. Tapi mungkin karena kita sama-sama Libra, jadi banyak banget kemiripan-kemiripan yang kita punya. Kita berdua akrab banget, jadi enggak terlalu terasa seperti kerja bareng-meskipun memang iya, kita kerja bareng untuk proyek film dokumenter ini. Tapi karena kita punya spesialisasi berbeda-aku musik dan dia film   kita jadi lebih sering bertukar pikiran dan pendapat tentang keahlian masing-masing. Jadi, saling sharing, sih.

Dinar: Teh Ocha kan berkarya sudah lama dalam industri musik di tanah air. Kunci kesuksesan untuk bisa berkarya se-sustainable dan sesukses itu apa saja, sih?

Rossa: Enjoy, sih kayaknya. Sama passion juga. Tapi enggak cuma itu, kolaborasi juga penting. Karena enggak mungkin kita bisa sukses sendirian, banyak orang-orang di sekitar kita yang membantu untuk mencapai kesuksesan itu. Jadi, kita juga patut mengapresiasi hasil kerja orang-orang tersebut yang berdedikasi terhadap pekerjaannya.

Dinar: Ngomongin tentang karier Teh Ocha yang udah lama, waktu itu Teh Ocha juga pernah diundang Super Junior untuk manggung, ya? Ada hal menarik tentang pengalaman tersebut, enggak?

Rossa: Wah, mereka itu lucu banget! Baik hati juga semuanya, benar-benar baik! Sampai akhirnya sekarang kita ya sudah lama follow-followan Instagram dan mereka juga sering reply Instagram Story aku terus berlanjut DM-DM-an gitu. Pokoknya aku maintain terus hubunganku sama mereka. Bahkan saat itu aku gelar konser soloku di Bandung, aku ngundang Ryeowook untuk manggung bareng aku.

Dinar: Oh iya, Teh Ocha juga pernah rilis single Korean Version dari "Hati Yang Kau Sakiti". Boleh diceritain enggak, gimana akhirnya memutuskan untuk mencoba rilis single dalam Bahasa Korea?

Rossa: Jadi itu awalnya gara-gara aku nonton drama Korea yang The World of The Married Couple. Saat itu aku lagi nungguin ending episodenya dan aku iseng saja coba rekaman demonya di depan TV pakai Bahasa Korea. Terus akhirnya, aku pikir, "eh, kok bagus, ya?" Jadi aku lanjutin, deh. Aku minta tolong sama temannya manager aku yang memang orang Korea untuk bikinin lirik Bahasa Koreanya. Video Klip dari Korean Version "Hati Yang Kau Sakiti" itu juga, kan ada Donghae-nya! Terus sama Ryeowook dibikinin parodi video klipnya untuk yang versi Bahasa Indonesia. Ryeowook-nya parodi jadi aku! Wah, lucu banget, deh! Kalau kamu belum nonton nanti kamu harus coba lihat!

Dinar: Karena Teh Ocha sering kerja dan kolaborasi bareng artis K-pop, berarti Teh Ocha enjoy K-pop juga nggak, sih?

Rossa: Kalau untuk K-popnya aku nggak terlalu mengamati, tapi drama Korea aku suka banget! Kayaknya semua drama Korea yang pernah ada tuh aku udah tonton semua, deh. Favorit aku tuh, My Love From The Star! Tapi yang lagi aku tonton on-going tuh Captivating the King.

Dinar: Teh Ocha pasti aware kan, kalau sekarang banyak banget musisi-musisi muda yang baru mulai meniti karier. Kalau misalnya Teh Ocha bisa kasih saran dan kunci untuk mereka bisa se-sustainable dan sesukses Teh Ocha, apa yang mau Teh Ocha sampaikan?

Rossa: Yang pasti harus menghargai orang lain. Karena terkadang anak-anak Indonesia sekarang lebih suka dan mungkin terbiasa untuk melakukan semuanya sendiri, jadi cukup individualis. Sedangkan menurutku, kalau keseringan kayak begitu nantinya jadi kurang bersosialisasi, di mana bersosialisasi itu padahal bisa jadi pintu kesempatan untuk mereka mengembangkan kemampuan, bakat, dan minat mereka. Jadi, semakin sering bersosialisasi, semakin besar kesempatan untuk mendapatkan insight-insight baru, bahkan untuk pekerjaan juga, kan. Selain itu, ya pastinya dengan bersosialisasi pasti mental health kita juga ikut baik.

Dinar: Last question, apa motto hidup Teh Ocha biar bisa terus semangat dan sukses setiap harinya?

Rossa: Kalau aku, cuan! Yang memotivasi aku untuk gerak terus tentunya untuk cari uang. Tapi enggak lupa juga untuk mendalami passion biar lebih menyenangkan. Pasti lebih seru kalau kita cari uang dengan kegiatan yang kita punya passion di situ.

Meskipun terdapat keterbatasan waktu, perbincangan antara saya dan musisi legendaris Rossa ini terasa amat hangat dan penuh dengan tawa-tawa kecil di ruangan yang tergolong sempit. Namun, untuk mendengarkan banyak hal seputar karir dan kehidupan seorang Rossa, episode baru Ngobrol Sore Semaunya dan Relate bersama Rossa akan hadir di kanal Youtube CXO Media.

(DIP/alm)

NEW RELEASE
CXO SPECIALS