Ada berbagai sifat manusia di dalam menjalani kehidupan ini. Barisan sifat tersebut biasanya dikelompokkan dalam dua kategori, yaitu positif dan negatif. Namun tanpa disadari ada sifat yang berada di kategori abu-abu, alias bisa disebut positif, tapi di sisi lain juga dinilai negatif. Penilaian ini tergantung dari bagaimana setiap orang melihat sifat tersebut. Salah satu sifat yang berada di kategori abu-abu adalah 'menjilat ludah sendiri'.
Menjilat ludah sendiri adalah sifat yang membuat seseorang melakukan sesuatu atau mengambil keputusan yang berbanding terbalik dengan perkataannya sendiri. Orang tersebut dinilai tidak bisa memegang perkataannya sendiri, serta tidak memiliki pendirian yang tetap sehingga dapat memberikan kerugian bagi orang lain di sekitarnya. Tapi apakah memang 'menjilat ludah sendiri' itu selamanya negatif? Apakah tidak bisa dilihat dari sisi positif?
 Ilustrasi termakan omongan sendiri/ Foto: Freepik |
Menjilat Ludah Sendiri = Negatif
Jika ditanya apa arti 'menjilat ludah sendiri', maka apa jawaban kamu? Kebanyakan orang pasti akan menjawab bahwa menjilat ludah sendiri adalah tindakan yang membuat orang tidak melakukan sesuatu sesuai omongan awalnya. Selain itu juga ada pengertian menerima kembali hal yang dahulu pernah ditolak. Dari kedua pengertian tersebut, pandangan terhadap orang yang 'menjilat ludah sendiri' memang hampir selalu negatif.
Mereka dianggap orang yang tidak tahu malu karena malah melakukan sesuatu yang awalnya tidak mau dilakukan. Kondisi ini akhirnya membuat orang sangat takut untuk menjilat ludah sendiri. Daripada diberikan cap negatif, masyarakat sangat menghindari tindakan tersebut. Tapi penilaian ini sebenarnya bisa juga diberikan pandangan yang berbeda, tergantung kondisi dan situasi yang terjadi.
 Ilustrasi baik-baik saja/ Foto: Freepik |
Bisa Menjadi Bentuk Perubahan Diri
Jika kita melihat dari point of view yang lebih lebar dan besar, sebenarnya tindakan 'menjilat ludah sendiri' bisa dinilai positif juga. Contohnya saat kamu pernah bicara bahwa tidak mau jadi seorang leader di perusahaan karena tanggung jawabnya besar, tapi di masa depan, ternyata kamu menerima tawaran leader di kantor yang sekarang. Apakah itu termasuk 'menjilat ludah sendiri'? Jika memang iya, bukankah itu menjadi bentuk evolve atau pengembangan diri yang positif?
Itulah kenapa pada akhirnya, kita juga harus melihat tindakan 'menjilat ludah sendiri' yang dilakukan memang berdampak negatif atau positif. Toh, sebagai manusia, kita pasti bisa saja berbicara sembarangan. Itu merupakan hal yang normal dan tidak perlu dibesar-besarkan. Walaupun akhirnya tetap dilakukan waktu mendatang hingga dinilai 'menjilat ludah sendiri', sebaiknya jangan terlalu memberikan judgement atas tindakan itu. Pada akhirnya, tidak apa-apa untuk 'menjilat ludah sendiri' jika memang untuk pengembangan diri menjadi lebih baik lagi.
(tim/DIR)