Bagi pecinta kuliner, pasti sudah tidak asing dengan nama Wolfgang. Sebuah restoran steakhouse mewah asal New York, Amerika Serikat yang telah memiliki banyak cabang di dunia. Setelah 5 tahun hadir lewat konsep klasiknya, steakhouse di Jakarta dan juga sukses debut di Ginza, Tokyo, kini Wolfgang's Steakhouse Teppan hadir di Jakarta, tepatnya di Keraton, The Plaza.
Menjadi salah satu dari dua cabang Wolfgang's Steakhouse Teppan di dunia, restoran ini menawarkan pengalaman kuliner yang mempertemukan karakter bold steakhouse New York dengan finesse teppanyaki Jepang. Tentu saja menyajikan sederet menu spesial dengan bahan premium dan eksekusi kelas dunia.
Co-Founder Wolfgang's Steakhouse, Peter Zweiner mengatakan awalnya, mereka ingin menamainya Gold Kegs Takeout. Gold Kegs sendiri merupakan istilah konsep makan dari Wolfgang's, yang mana pengunjung bisa sharing makanannya karena porsi yang cukup besar.
Lalu, setelah 22 tahun kemudian, konsep ini berkembang menjadi global, Semua yang kami bangun berpegang pada satu hal: konsistensi, kualitas, dan sejarah USDA Prime Dry-Aged Steak. Itulah inti dari Gold Kegs.
 Co-Founder Wolfgang's Steakhouse, Peter Zweiner/ Foto: Dian Rosalina - CXO Media |
"Gold Kegs Takeout juga selalu ingin berinovasi. Konsep dasarnya memang sederhana: steak untuk takeout. Namun karena perkembangan kami di Asia sangat baik, terutama di Jepang, kami memutuskan untuk berevolusi menggabungkan USDA Prime New York Steak dengan budaya kuliner Jepang," kata Peter dalam peresmian restoran Wolfgang's Steakhouse Teppan di Keraton, The Plaza, Jakarta, Rabu (10/12).
Dia pun menambahkan, setelah membuka cabang pertamanya di Ginza, Tokyo, tiga tahun lalu, hasilnya cukup sukses. Mempertimbangkan banyak klien dan pengunjung restoran yang suka dengan Jakarta, Peter pun memutuskan untuk membuka cabang pertama Wolfgang's Steakhouse Teppan di Jakarta.
Secara khusus, pihak Wolfgang's pun membawa salah satu chef dari Jepang untuk membantu melatih tim. Selain itu, mereka juga ingin memberikan pengalaman berbeda menyantap USDA Prime Beef dengan sentuhan budaya Jepang Teppanyaki sekaligus merasakan bagaimana konsep tersebut membuat pengalaman makan menjadi lebih variatif.
"Kami merasa Jakarta adalah kota besar dengan ekosistem yang kuat, penuh potensi, dan terus berkembang. Sebuah lingkungan yang tepat untuk menghadirkan konsep yang inovatif dan berkualitas tinggi. Menurut kami, Jakarta adalah kota yang sempurna untuk menjadi lokasi pertama di luar Jepang dan pintu masuk ke Asia Tenggara," ujarnya.
 Kaluga H Caviar yang jadi appetizer./ Foto: Dian Rosalina - CXO Media |
Kelezatan USDA Prime di Atas Teppan
Wolfgang's USDA Prime Dry-Aged merupakan menu yang telah dikenal selama lebih dari dua puluh tahun di New York. Kini bahan tersebut tidak hanya dimasak di atas panggangan, melainkan di atas Teppan, sebuah papan pan panjang yang menjadi ciri khas konsep memasak di Jepang.
Meski begitu, kelezatan dari USDA Prime Steak tetap berada di 'jalurnya', malah lebih kaya rasa dan sulit untuk dilupakan. Beruntung CXO Media beruntung bisa mencoba menu andalan di Wolfgang's Steakhouse Teppan.
Menu pembuka, kami diminta untuk mencicipi Kaluga H Caviar yang berasal dari Singapura. Rasanya yang umami tanpa amis, cukup membuat indera perasa saya menjadi lebih peka. Saya pun baru tahu ini adalah cara untuk menstimulasi lidah untuk bisa mengecap rasa lebih baik.
Chef pun menyajikan appetizer Wolfgang's Salad yang terdiri dari potongan buncis, tiga macam paprika -merah, kuning, hijau; lembaran lettuce, yang disajikan bersama potongan udang tiger, dan beef bacon. Potongan sayur dan protein pun dimasak di atas teppan secara terpisah untuk menjaga rasa dan kesegarannya.
Meskipun hanya dibumbui garam, tapi makanan pembuka ini mengeluarkan rasa segar, manis, dan asin. Dressing khusus dari Wolfgang pun menambah cita rasa makanan pembuka sederhana yang rasanya lebih dari sederhana ini.
Kemudian, selagi chef memasak USDA Prime Steak yang diawetkan selama 28 hari, kami pun mencicipi Amuse Douche, sup jamur yang diletakkan di gelas kecil. Sekali lagi, rasa umami membuat lidah bersiap untuk santapan yang lebih lezat.
 USDA Prime Steak Dry-Age 28 Days./ Foto: Dian Rosalina - CXO Media |
Saya pun meminta chef memberikan potongan medium well. Berbeda dengan USDA Prime Steak yang ada di steakhouse yang memberikan saus untuk dituang atau dicelup, di Wolfgang's Steakhouse Teppan, daging ini dimasak di atas teppan hanya berbekal lada dan garam.
Sebagai ganti saus, mereka menyajikan potongan USDA Prime Steak dengan garam pink, wasabi segar yang dibuat saat itu juga, dan shouyu. Rasa daging yang juicy pun keluar dan cita rasanya berbeda dari penggunaan saus. Walau sudah diawetkan selama hampir sebulan, namun rasa daging tetap nikmat dan tetap sama.
 Wolfgang's Salad, Cold Udon Noodles, dan New York Cheesecake/ Foto: Dian Rosalina - CXO Media |
Cukup puas dengan potongan daging, menu selanjutnya yang disajikan adalah Cold Udon Noodles, yakni porsi kecil mie udon yang disajikan dengan kuah shouyu dan bubuk katsuobushi atau ikan calang asap yang biasa digunakan pada taburan takoyaki.
Dan tentu saja, sebagai penutup, Wolfgang's menyajikan New York Cheesecake klasik yang tak boleh dilewatkan. Disajikan bersama dengan cream di pinggirnya dan potongan buah stroberi dan rasberi di atas kue, semuanya pas.
Rasa yang tidak terlalu manis, tidak terlalu cheesy, semua balance sempurna di sepotong cheesecake klasik khas kota yang memiliki julukan The Big Apple tersebut. Kue ini menjadi makanan penutup yang tepat untuk mengakhiri perjalanan rasa kali ini.
Gimana penasaran dengan konsep terbaru dari Wolfgang's Steakhouse Teppan? Segera amankan kursimu mulai 13 Desember 2025 di Keraton, The Plaza, Jakarta ya!
(DIR/DIR)