Bagi penggemar sepak bola mendengar kata "Catalan" pasti sudah tidak asing lagi, sebab kata ini membuat pikiran tertuju pada salah satu klub sepak bola terbesar di dunia; Barcelona. Ya, Catalan dengan Barcelona bagaikan dua pasang kekasih yang selalu bergandengan-tak terpisahkan.
Namun, membicarakan Catalan dalam ranah sepak bola dan politik itu sudah biasa, bagaimana jika soal hidangan? Jelas, masih belum lumrah didengar. Oleh sebab itu, Costa sebuah restoran Spanyol yang berada di Senopati, Jakarta Selatan menawarkan cita rasa khas Catalan.
Sajian khas Spanyol di Costa/ Foto: Fauzi Ibrahim - CXO Media |
Perpaduan Tradisional dan Kontemporer yang Anti Gagal
Sebagai restoran baru di Jakarta, Costa cukup berani untuk menghadirkan masakan cita rasa Spanyol dengan sentuhan khas Catalan yang kontemporer. Mengusung filosofi Catalan "Mar i muntanya" atau yang berarti laut dan pegunungan, Costa, melalui Chef Ryan Theja, mengorkestrasi setiap hidangan dari hasil bumi dan laut dengan penuh jiwa dan warna. Menghasilkan hidangan yang otentik dan memorable.
Restoran ini menawarkan pengunjung pengalaman unik ketika bersantap, tidak hanya melalui indra perasa lidah, namun juga mata; melalui desain interior yang megah dan hangat. Restoran ini cocok menjadi pilihan untuk berkumpul bersama teman-teman, rehat dari padatnya pekerjaan, atau hanya sekadar bersantai seorang diri. Di sini, ritme Catalunya berpadu dengan denyut Jakarta.
Ryan Thejasukmana, Chef Executive Costa, bercerita bahwa ia selalu menghadirkan bahan-bahan terbaik dalam setiap hidangannya. Tak heran, banyak bahan yang diambil dari berbagai kota, bahkan negara. Menyesuaikan dengan komoditas dan keunggulan produk daerah di masing-masing tempat; yang membuat bahan tersebut begitu spesial.
Misalnya dalam hidangan laut ia mengambil bahan-bahan terbaik dari berbagai daerah. Cumi diambil dari daerah selatan Jawa dan tuna sirip biru dari Bali. Adapun untuk daging diambil dari Blitar, kentang dari Berastagi dan Dieng, white asparagus dari Bogor, dan masih banyak lagi.
Pemilihan bahan-bahan tersebut bukan tanpa alasan. Misalnya, nasi bomba. Ia mendatangkan nasi bomba langsung dari Spanyol. Pemilihan ini dikarenakan nasi bomba memiliki sifat tidak lengket dan dapat menyerap cairan dengan baik.
"Kalau nasi kita pake bomba dari Spanyol. Meskipun dia satu keluarga dengan beras Jepang (japonica), tapi cara dia menyerap itu beda. Bomba juga gak terlalu lengket, beda sama japonica," ujarnya pada Media Luncheon Costa, Selasa (23/9) siang.
Pemilihan produk-produk yang berkualitas, kata Ryan, sangat krusial dalam menentukan rasa masakan, apa lagi makanan khas spanyol identik dengan penggunaan bumbu-bumbu yang sederhana. Oleh karena itu, penggunaan bahan-bahan terbaik akan menyajikan pula rasa yang istimewa, meskipun hanya menggunakan sedikit bumbu. Selain itu, Costa selalu menghadirkan dua sampai tiga menu baru dalam dalam seminggu. Hal ini menandakan bahwa Costa menawarkan menu yang selalu berganti mengikuti musim, menonjolkan bahan paling segar dan terbaik dari pasar.
Ryan Thejasukmana, Chef Executive Costa/ Foto: Fauzi Ibrahim - CXO Media |
Restoran yang Santai dan Kasual
Ketika ditanya oleh awak media perihal tipikal restoran apa yang ingin disuguhkan Costa kepada pengunjung, Ryan menjelaskan bahwa Costa adalah restoran yang bersifat fleksibel, yang mana pengunjung tidak harus berpenampilan dressed-up ketika datang. Costa menawarkan konsep yang santai, mewah, dan elegan, baik itu untuk bersantap bersama keluarga dan teman-teman atau hanya untuk sekadar minum santai.
"Santai aja sih, makan aja. Nggak harus dressed-up. Abis pulang kantor boleh, mau duduk-duduk di bar sambil minum cocktail boleh, atau kenyang, tapi mau mau santap kecil-kecilan (kudapan dan snacks) boleh, atau mau lanjut makan juga bisa," ujarnya.
Soal hidangan favorit dan signature di Costa, Ryan cukup kesulitan untuk menjawabnya. Namun satu yang pasti, salah satu hidangan andalan yang ditawarkan adalah Wagyu Tartare. Diletakkan di atas hash brown dengan bentuk yang bertingkat, tampilan menu andalan tersebut cukup menarik visual mata, ditambah dengan keju Manchego tua dan tuna sirip biru dari Bali yang menggiurkan lidah.
Menu bintang lainnya adalah Calamares al Ajillo dengan roti panggang kayu artisanal Costa. Potongan daging cumi yang dibumbui dengan bawang putih ini memiliki rasa asin gurih yang mewarnai lidah. Dimakan dengan roti panggang yang lembut menjadikan menu ini kombinasi yang luar biasa, membangkitkan nuansa santapan Catalan pedesaan dengan bahan sederhana yang ditingkatkan menjadi gigitan tak terlupakan.
Nah buat kamu si pencinta hidangan laut, Costa menghadirkan pilihan seafood terbaik dengan ikan segar harian dari Oka dari Fresh Fish Bali atau didatangkan langsung darivToyosu Market di Tokyo lho. Olahan nasi khas rumahan yang dipadukan dengan udang, daging babi Iberico, maupun variasi bahan musiman yang lain menjadi bukti kepiawaian Costa dalam mengolah nasi; jantung dari dapur Mediterania.
Tertarik mencoba hidangan dari Spanyol ini? Kunjungi Costa yang berada di Jalan Gunawarman No. 63 Jakarta Selatan.
Reporter/Penulis: Fauzi Ibrahim
Editor: Dian Rosalina
Sajian khas Spanyol di Costa/ Foto: Fauzi Ibrahim - CXO Media
Ryan Thejasukmana, Chef Executive Costa/ Foto: Fauzi Ibrahim - CXO Media