Interest | Home

Rumah Murah Jauh dari Kota vs Rumah Mahal di Dekat Kota

Kamis, 24 Nov 2022 17:30 WIB
Rumah Murah Jauh dari Kota vs Rumah Mahal di Dekat Kota
Foto: Pexels
Jakarta -

"Mana yang terbaik?" Ya, pertanyaan ini pasti selalu dipikirkan banyak orang saat ditawari beberapa pilihan rumah yang banyak bermunculan pada saat ini. Membeli rumah dan tinggal di sana, khususnya bersama keluarga sendiri memang menjadi impian banyak orang. Baik para generasi milenial, ataupun Gen Z yang memang sedang mulai menata hidup lebih baik untuk masa depan. Namun kebimbangan pasti muncul saat ingin membeli rumah. Apalagi jika kita berbicara soal harga serta lokasinya.

Sejalan dengan ilmu ekonomi, rumah yang jauh dari kota sudah pasti lebih murah dibandingkan rumah yang dekat dari kota. Kondisi ini akhirnya membuat banyak orang yang bingung untuk memilih rumah yang mana. Mau lebih murah tapi perjalanan ke kantor lebih jauh, atau lebih mahal tapi perjalanan ke kantor lebih dekat? Mari kita bedah di sini.

.Ilustrasi rumah jauh dari kota/ Foto: Pexels

Rumah Murah Jauh dari Kota

Saat ini beragam iklan perumahan baru yang muncul di media sosial, apalagi di Instagram. Kita bisa disuguhkan berbagai cluster perumahan dengan gaya arsitektur yang unik, bagus, dan benar-benar mampu memanfaatkan luas tanah yang kecil. Ya, memang harus diakui bahwa saat ini luas tanah untuk perumahan baru bisa dibilang cukup kecil. Hanya sekitar 50-60 meter persegi. Bahkan ada yang lebih kecil lagi. Namun gilanya, dengan luas seperti itu dan harga yang terhitung agak murah, rumah-rumah tersebut tetap laku bak kacang goreng.

Cukup banyak rumah murah yang lokasinya jauh dari kota. Saya sendiri menjadi saksi bagaimana rumah-rumah tersebut bisa laku walaupun memang jauh. Contohnya daerah Parung Panjang yang selalu dibilang dekat dengan BSD, padahal masih jauh. Semakin banyak perumahan yang berdiri di Parung Panjang dengan harga paling murah 400 sampai 500 juta rupiah, serta luas rumah yang agak lumayan besar untuk harga segitu. Akhirnya sudah pasti rumah-rumah tersebut tetap laku walaupun jauh dari pusat kota, seperti BSD ataupun Jakarta. Selain itu juga ada perumahan di daerah Maja yang jarak tempuh dengan kereta ke BSD pun bisa memakan waktu 1 jam lebih.

Tapi mengapa tetap laku walaupun jauh dari kota? Tentu saja selain murah, sudah ada proyek akses tol ke daerah-daerah tersebut. Walaupun masih beberapa tahun lagi hingga dapat digunakan, banyak masyarakat yang yakin dengan membeli rumah tersebut, mereka sudah mendapatkan investasi jangka panjang yang bagus. Urusan akses dan fasilitas sekitarnya masih bisa ditunggu, yang penting punya rumah dulu.

.Ilustrasi rumah mewah/ Foto: Pexels

Rumah Mahal di Dekat Kota

Saya pernah diberikan wejangan oleh mantan bos di kantor saya sebelumnya. Dia berkata, "Daripada lu beli rumah yang jauh dari kota tapi murah, mendingan rumah yang lebih mahal tapi dekat kota. Lu gak bakalan stres mikirin jangka waktu perjalanan ke kantor. Toh cicilan bakalan tetap ada, bedanya cuma angkanya aja. Fasilitas sekitarnya udah pasti lebih terjamin juga."

Saat itu saya cuma mengiyakan saja karena memang belum berpikir jauh untuk membeli rumah. Tapi setelah dipikir lagi pada saat ini, ucapan mantan bos saya ada benarnya juga. Harga rumah sudah pasti lebih mahal jika memilih di dekat kota seperti BSD dan Jakarta, tapi sisi positifnya, kita akan lebih mudah mendapatkan akses dan fasilitas sekitarnya. Selain itu jarak waktu ke kantor juga lebih cepat jika dibandingkan dengan rumah murah tapi lebih jauh lagi. Tingkat stres di perjalanan juga seharusnya bisa terminimalisir jika memilih opsi ini.

Tapi kembali lagi ke masalah awal yaitu uang untuk membayar cicilan. Dengan harga yang lebih mahal, maka cicilan per bulan sudah pasti lebih besar. Sebut saja paling rendah 7 sampai 9 juta rupiah per bulan. Itu bukanlah angka yang kecil jika kita berpikir harus mengeluarkan uang segitu banyak selama 15 sampai 20 tahun ke depan. Namun kalau memang mampu, kenapa tidak?

Pada akhirnya, rumah murah jauh dari kota vs rumah mahal di dekat kota kembali kepada pilihan masing-masing orang. Jika saya boleh memberikan saran, sebaiknya beli rumah dalam kondisi sudah memiliki pasangan yang akan menjadi teman hidup kamu sehingga kombinasi gaji kalian berdua menjadi lebih besar. Pencarian rumah dengan lokasi, luas, dan harga menjadi lebih mudah karena menjadi persetujuan kamu dan pasangan. Semoga kita semua bisa mewujudkan impian membeli dan memiliki rumah, di mana pun lokasinya.

[Gambas:Audio CXO]

(tim/DIR)

Author

Timotius P

NEW RELEASE
CXO SPECIALS