Insight | General Knowledge

Lima Tahun Akademi Edukreator: Mencetak Ribuan Kreator Pendidikan Digital

Senin, 29 Sep 2025 18:30 WIB
Lima Tahun Akademi Edukreator: Mencetak Ribuan Kreator Pendidikan Digital
Wisuda Edukreator 2025 di Wisma Ainun-Habibie, Jakarta (26/9/2025). Foto: Istimewa
Jakarta -

Akademi Edukreator Indonesia merayakan kelulusan 568 insan Edukreator 2025 pada Jumat (26/9/2025), di Wisma Ainun-Habibie, Jakarta. Bukan sekadar seremoni wisuda, program yang diusung YouTube Indonesia bersama Kok Bisa dan Senyawa+ ini juga menjadi refleksi perjalanan lima tahun program yang telah mengubah lanskap pendidikan digital Indonesia.

Sejak diluncurkan pada 2020, Akademi Edukreator telah melatih lebih dari 4.000 peserta dari 34 provinsi. Guru, kreator konten, dan profesional dari berbagai latar belakang bergabung dalam program ini dengan satu tujuan: menghadirkan konten edukasi berkualitas yang mudah diakses masyarakat. "Pencapaian ini menunjukkan komitmen luar biasa para peserta dalam menciptakan konten yang tidak hanya menghibur, tetapi juga mendidik dan berdampak positif," ujar Suwandi Widjaja, Country Head YouTube Indonesia.

Pembelajaran Tanpa Batas Ruang Kelas

Transformasi pendidikan di era digital memang nyata. Studi Oxford Economics mengungkapkan bahwa 83% guru pengguna YouTube sepakat platform ini membantu siswa belajar di luar lingkungan kelas. Aksesibilitas, fleksibilitas, dan ragam konten menjadikan YouTube ruang belajar alternatif yang efektif.

Nadia Habibie, yang menjadi tuan rumah perayaan kali ini, turut merefleksikan warisan filosofis kakeknya, B.J. Habibie, yang tersimbolkan pada setiap sudut ruang dan bangunannya: bahwa ilmu pengetahuan harus beriringan dengan adab, yang harusnya kian relevan dengan era sekarang. 

Ia yang turut memimpin tur historis di kediaman dan perpustakaan milik Presiden ke-3 Indonesia tersebut menyampaikan bahwa program ini sangat berdampak baik bagi masyarakat luas. Satu visi yang iapegang teguh berkat pandangan sang kakek. 

"Anak muda Indonesia punya kesempatan luar biasa untuk belajar, berkarya, dan memberi dampak positif lewat platform seperti YouTube," katanya. "Yang penting adalah bagaimana kita menggunakan teknologi bukan hanya untuk diri sendiri, tapi juga untuk menginspirasi dan membangun masa depan bangsa." 

Dari Konten hingga Keamanan Digital

Program Akademi Edukreator tidak hanya fokus pada pembuatan konten. Para peserta juga dibekali keterampilan komprehensif, mulai dari masterclass tingkat lanjut, penerapan keamanan digital untuk remaja, hingga eksplorasi kecerdasan buatan melalui Gemini AI untuk proses produksi konten, yang dibimbing langsung oleh para sosok dan kreator berpengalaman.

Seto Mulyadi, Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak Indonesia, menekankan bahwa internet harus dapat menjadi sahabat yang menumbuhkan potensi anak. "Saya sangat mengapresiasi langkah Google dan YouTube yang terus berupaya menghadirkan wadah edukatif seperti Akademi Edukreator, yang membantu orang tua, guru, dan anak-anak menemukan cara terbaik dalam belajar sekaligus berkarya di dunia digital," ucap Kak Seto.

Kak Seto juga mengingatkan, unsur pembimbingan juga menjadi hal yang penting di tengah gempuran teknologi seperti sekarang. "Tantangan kita adalah membimbing anak-anak agar mampu memanfaatkan teknologi dengan tetap berpegang pada akar budaya, nilai moral, dan jati diri mereka," terangnya. 

Komitmen pada keamanan digital sendiri dibuktikan melalui kolaborasi YouTube dengan ID Child Online Protection. Sepanjang 2024, lebih dari 1.800 orang-orang tua, guru, dan anak-mendapat edukasi keselamatan daring. Hasilnya, 75% orang tua merasa lebih percaya diri membimbing anak menggunakan YouTube secara bertanggung jawab.

"Ini bukan hanya tentang menciptakan konten, tetapi juga membangun ekosistem digital yang bertanggung jawab dan aman," tutup Suwandi. "Kami harap para alumni dapat terus menginspirasi dan memberikan kontribusi nyata dalam dunia pendidikan di Indonesia."

Setelah lima tahun, Akademi Edukreator telah membuktikan: ruang kelas tidak lagi dibatasi dinding, tetapi diperluas oleh kreativitas dan dedikasi para edukreator Indonesia.

(cxo/RIA)

NEW RELEASE
CXO SPECIALS