Beberapa pekan lalu, CEO Instagram, Adam Mosseri unggahannya mengumumkan tentang rencana memberikan kontrol lebih bagi pengguna, salah satunya adalah untuk algoritma. Dua pekan lalu (29/10) sejumlah pengguna di AS mulai mendapatkan fitur tersebut, yang bernama "Your algorithm".
Fitur ini berupa panel kontrol topik rekomendasi Reels berbasis AI. Pengguna bisa menambahkan daftar topik yang diharapkan lebih sering muncul saat scrolling atau menghapus topik. Di antara fitur coba-coba Instagram yang selama ini datang dan pergi, menurut saya fitur Your algorithm Instagram berpotensi mengubah lanskap secara signifikan.
Pertanyaannya, seberapa jauh implikasi dari fitur baru ini buat pengguna dan para kreator saat nanti rilis publik secara global?
Dampak Bagi Pengguna
Algoritma Instagram dipengaruhi oleh banyak sinyal, seperti seberapa lama kita berhenti di sebuah video, like, share, dan sebagainya. Dari remah-remah perilaku itu, Instagram membangun rekomendasi untuk profil kita. Tujuannya satu, yaitu membuat pengguna betah berlama-lama scrolling.
Secara tidak langsung, mekanismenya mirip mesin slot. Pengguna terus 'menarik tuas' scroll melewati tiga atau empat konten biasa-biasa saja, lalu mendapatkan satu jackpot seperti video yang sangat lucu atau konten yang sangat relevan.
Walhasil, dopamin melonjak. Mesin algoritma tahu bahwa pengguna menyukai hadiah kejutan tersebut. Di sisi lain, kita sebagai pengguna ingin mendapatkan hadiah lagi, dan akhirnya scroll terus tanpa henti.
Inilah yang mengubah kebanyakan pengguna menjadi konsumen pasif, hanya duduk sambil menerima apa pun yang disodorkan oleh algoritma. Associated Clinic of Psychology mengaitkan konsumsi pasif ini dengan penurunan well-being, dari peningkatan kecemasan hingga Fear of Missing Out (FOMO)
Selama ini kita cuma bisa pasrah, powerless, kadang-kadang juga frustrasi ketika feed dipenuhi konten yang tidak sesuai minat sama sekali. Semua itu dipilihkan oleh Instagram, di luar kontrol kita. Hadirnya fitur Your algorithm Instagram mengubah black box algoritma dengan transparansi dan kontrol lebih oleh pengguna.
Untuk pertama kalinya, Instagram memberi kunci untuk mengkustomisasi rekomendasi konten. Dari konsumen pasif, miliaran pengguna Instagram menjadi kurator aktif atas konten yang mereka konsumsi sendiri.
Kita memiliki wewenang untuk secara tegas menolak disuguhi atau meminta disuguhi konten tertentu. Jadi, secara sadar setiap pengguna bisa memutus loop negatif dan mulai membangun rekomendasi paling relevan, bukan yang cocok menurut algoritma.
Namun, tentu saja ada sisi negatifnya. Bukan tidak mungkin Your algorithm Instagram malah membangun echo chamber yang lebih sempit. Maka dari itu, tetap manfaatkan fitur ini secara bijak.
Dampak Bagi Kreator Konten
Dalam ekosistem kreator dan brand, mungkin akan terasa sedikit guncangan saat fitur ini tersedia bagi seluruh pengguna Instagram.
Ada tantangan bagi kreator generalis, yang kontennya terlalu umum atau bergantung pada lotre viralitas. Pasalnya pengguna yang sudah lelah dengan topik-topik itu sekarang punya kontrol untuk 'menghapus' mereka secara permanen dari daftar minat.
Akan tetapi, saya sendiri belum tahu pasti seberapa besar dampaknya. Misalnya, apakah kurasi konten mandiri oleh pengguna ini dapat mengurangi fenomena viralitas random di Instagram? Hal ini masih perlu pemantauan lebih lanjut beberapa bulan ke depan.
Sebaliknya, Your algorithm Instagram adalah kabar baik bagi para kreator spesialis. Sebagai contoh, kamu adalah kreator konten tentang coding yang sebelumnya jarang masuk rekomendasi. Nantinya, pengguna yang secara sadar menambahkan topik coding ke dalam algoritma mereka mungkin jadi lebih sering disuguhi konten kamu.
Jadi, sepertinya akan ada pergeseran fokus, dari mengejar reach yang luas ke membangun relevansi yang lebih dalam. Artinya, kreator maupun brand perlu benar-benar menguasai niche mereka, bukan sekadar menaruh tumpuan dengan numpang pada tren sesaat.
Mempertanyakan Masa Depan Your Algorithm
Saat menulis artikel ini, status fitur Your Algorithm Instagram masih dalam uji coba terbatas. Belum ada jadwal resmi kapan bakal rilis di seluruh dunia. Menarik jika algoritma custom ini juga diterapkan di tab Feed dan Explore.
Saya pribadi cukup antusias menunggunya. Kenapa? Selama ini, saya adalah tipe pengguna yang melatih algoritma supaya mengikuti minat. Hanya saja, kebocoran konten masih sering terjadi. Contohnya, gosip selebriti hingga urusan rumah tangga orang random kadang-kadang tetap dijejalkan oleh algoritma Instagram karena viral.
Harapan saya, fitur Your Algorithm Instagram bisa meminimalkan kebocoran konten semacam itu. Tentu, mungkin ada yang dikorbankan, seperti kehilangan momen keseruan menemukan konten unik secara tidak sengaja saat scrolling. Namun, jika harus memilih, saya rela menukar jackpot itu dengan feed yang lebih terkontrol, relevan, bersih, dan menenangkan secara mental. Itu adalah pertukaran yang sepadan.
Penulis: Bagas Dharma
*Segala pandangan dan opini yang disampaikan dalam tulisan ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab penulis dan tidak mencerminkan pandangan resmi institusi atau pihak media online.*
(ktr/DIR)