Insight | General Knowledge

Jejak Digital, Bagaimana Pengaruhnya pada Hidup Kita Kini dan Nanti

Selasa, 03 Sep 2024 20:00 WIB
Jejak Digital, Bagaimana Pengaruhnya pada Hidup Kita Kini dan Nanti
Jejak Digital, Bagaimana Pengaruhnya pada Hidup Kita Kini dan Nanti/Foto: LinkedIn
Jakarta -

Ingatkah apa-apa saja yang kamu unggah dan tulis di media sosialmu setahun yang lalu? Atau bahkan beberapa tahun ke belakang? Kalau kamu hanya mengingat sedikit saja di antaranya, waspadalah dengan jejak digitalmu sendiri. Beberapa hari ke belakang, kita dibuat kaget dengan fakta bahwa banyak sekali rekam digital yang 'tak biasa' dari para petinggi negeri ini.

Sebut saja Ridwan Kamil, Pramono Anung, hingga yang paling heboh adalah wakil presiden terpilih, Gibran Rakabuming yang diduga pernah menuliskan kata-kata yang tidak senonoh dan penghinaan terhadap Prabowo Subianto dan keluarganya, sampai cacian kepada buruh.

Sebuah akun Kaskus dengan nama pengguna Fufufafa menjadi viral dan trending di X (Twitter) pada 31 Agustus 2024. Salah satu akun yang membeberkan fakta ini @ARSIPAJA memberikan bukti screenshot yang menunjukkan kalau akun tersebut merupakan akun Gibran yang dibuat beberapa tahun lalu.

Misalnya ada yang memberikan bukti tangkapan layar tulisan Fufufafa di Kaskus pada 2013 yang menunjukkan IDnya dengan nama Raka Gnarly dan nama Twitternya @rkgbrn. Kemudian setelah itu, tersebarlah banyak tangkapan layar lainnya bagaimana akun tersebut menulis pernyataan yang menghina hingga melecehkan Prabowo Subianto dan keluarga.

Namun sayangnya setelah isu ini viral, Gibran sama sekali menghilang dari peredaran media sosial bahkan sebelum memberikan keterangan apapun untuk mengklarifikasi kebenaran hal tersebut. Sehingga, jagat maya pun masih berspekulasi bahwa akun tersebut benar merupakan jejak digital yang jauh ditinggalkan Gibran saat itu dan kini tengah mencuat usai ia menjadi wakil presiden terpilih.

Hal ini membuktikan bahwa jejak digital itu nyata dan suatu hari bisa menjadi bumerang bagi siapa saja yang tidak mengelola digital mereka dengan baik. Bahkan sekadar tulisan-tulisanmu yang ada di second account bisa terdeteksi juga, lho. Jadi jejak digital itu sangat memengaruhi kehidupan kita kini dan nanti.

Lantas, seperti apa pengaruh langsungnya?

Memahami Seberapa Jauh Jejak Digital Memengaruhi Hidup Kita

Dikutip situs Indonesia Baik oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo), bentuk jejak digital sendiri bermacam-macam, bisa berupa riwayat pencarian, biasanya pada search history browser. Bisa juga berasal dari pesan teks dari aplikasi, foto, dan video-termasuk yang sudah dihapus, tagging foto dan video dari orang lain, lokasi yang dikunjungi, hingga persetujuan akses cookie dalam perangkat.

Ini juga termasuk aktivitas digital kamu lainnya seperti mengunjungi laman situs tertentu, unggahan konten, meninggalkan komentar, pengisian data pribadi, hingga pembayaran dalam transaksi finansial digital. Jadi, sangat mudah bagi seseorang—apalagi yang punya kemampuan penelusuran digital—untuk mengetahui masa lalu kita.

Sadar atau tidak, jejak digital mencerminkan identitas dan membentuk narasi tentang siapa kita, apa yang kita lakukan, dan apa yang kita nilai. Dari unggahan di media sosial sampai riwayat pencarian, jejak tersebut memperlihatkan kepada dunia bagian dari identitas kita yang mungkin tak pernah kita sadari sebelumnya.

Media sosial adalah sebuah panggung di mana kita bisa memamerkan apa pun tentang diri kita, mulai dari pencapaian hingga apa saja yang kita pikirkan. Namun jika itu tidak terkelola dengan baik, dampaknya bisa merusak masa depan kita secara personal. Apalagi di era di mana perusahaan dan penerima kerja menilai kandidat lewat media sosialnya serta seperti apa persona mereka di dunia maya.

Oleh sebab itu, jika kamu mempunyai jejak online yang negatif, hal ini bisa menjadi hambatan besar dalam mencari pekerjaan yang diinginkan. Meskipun konten yang kamu unggah sudah bertahun-tahun yang lalu, itu masih bisa ditelusuri. Bukan hanya kehidupan pribadi, keluarga, pasangan, atau bahwa teman-temanmu bisa saja terkena imbasnya dari jejak digitalmu yang tidak baik.

Untuk kamu yang sekarang menuju ke arah profesional, jejak digital yang buruk bisa menjadi penghalang besar bagi kemajuan kariermu dan membangun reputasi yang solid. Ditambah lagi jika kamu salah satu yang suka membagikan informasi pribadi, identitasmu bisa saja dicuri atau data-data pribadimu bisa disalahgunakan oleh orang yang tidak bertanggungjawab di dunia maya.

Di waktu sekarang, mungkin kamu tidak akan merasakan jejak digital secara langsung, tetapi satu atau tahun-tahun setelahnya kamu bisa merasakan dampaknya secara personal. Ingat, jejak digital tidak bisa hilang begitu saja. Menghapus satu kali, dua kali masih bisa kamu lakukan, namun pernahkah kamu menyadari dan menghitung berapa banyak hal yang kamu bagikan di media sosial?

Agar tidak jadi bumerang di kemudian hari, mulai sekarang pikirkan terlebih dulu dampaknya, apakah itu akan merugikan orang lain atau dirimu di masa depan. Jangan sampai jejak digitalmu akan menjadi 'pedang' yang menusukmu di masa mendatang.

(DIR/tim)

NEW RELEASE
CXO SPECIALS