Insight | General Knowledge

Gempa Lagi, Gempa Terus

Rabu, 07 Dec 2022 13:04 WIB
Gempa Lagi, Gempa Terus
Foto: Getty Images
Jakarta -

Sudah kali ketiga kita merasakan gempa dalam waktu yang berdekatan. Gempa dengan magnitudo 5,6 yang mengguncang Kabupaten Cianjur 21 November lalu saat ini pun masih mencatat korban meninggal dunia dan perpanjangan pencarian untuk korbannya. Gunung Semeru belum lama mengalami erupsi besar hingga membuat Negeri Sakura waspada tsunami-belum lagi gempa-gempa susulan yang terjadi di beberapa titik di wilayah Indonesia. Sudah saatnya kah kita lebih khawatir?

Indonesia di Tengah Ring of Fire

Meminjam kacamata geografi, Indonesia terletak di jalur Ring of Fire, atau Cincin Api Pasifik yang meliputi gunung berapi bawah laut sebanyak lebih dari 450 gunung berapi. Ring of Fire sendiri membentang sekitar 40.250 kilometer dari ujung selatan Amerika Selatan, di sepanjang pantai barat Amerika Utara, melintasi Selat Bering, turun melalui Jepang, hingga ke Selandia Baru. Meski sebutannya "cincin", Ring of Fire tidak semata-mata berbentuk lingkaran, namun lebih menyerupai bentuk tapal kuda.

Indonesia, sebagai negara yang termasuk ke dalam zona Ring of Fire, juga berada di retakan tiga lempeng tektonik besar yang memisahkan berbagai benua; Lempeng Eurasia, Lempeng Indo-Australia, dan Lempeng Pasifik. Hal tersebut membuat Indonesia menjadi negara yang lebih berpotensi mengalami gempa bumi dan gunung meletus. Ditambah, jalur pertemuan ketiga lempeng ini berada di laut, sehingga jika terjadi gempa bumi skala besar dengan kedalaman dangkal, maka akan berpotensi menimbulkan tsunami. Hal ini sekaligus membuat Indonesia menjadi negara yang tak hanya rawan gempa, tapi juga rawan tsunami.

.Ring of Fire/ Foto: Detik.com

Berkaca dari insiden gempa bumi dan tsunami di Aceh, Pangandaran, maupun daerah lainnya yang telah memakan ratusan ribu jiwa dan kerugian yang masif, upaya mitigasi perlu ditingkatkan oleh baik pemerintah maupun masyarakat guna mengurangi risiko bencana. Dengan perubahan iklim yang sulit untuk diperlambat, kondisi ini tentu memicu pengaruh terhadap bumi lebih cepat dan mungkin di luar prediksi. Berangkat dari sini, sudah saatnya kita paham luar dalam mengenai aksi yang harus diambil dan tidak dilakukan saat dihadapkan dengan bencana gempa.

Cara Menghadapi Gempa

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) membagi upaya menanggulangi gempa bumi dalam tiga tahap; pra-bencana, sesaat gempa terjadi, dan sesudah gempa.

Dalam tahap pra-bencana, kamu perlu menyiapkan rencana untuk menyelamatkan diri seperti rute evakuasi, tempat aman untuk berlindung, daftar nomor telepon yang dapat dihubungi, dan persiapan lainnya seperti evaluasi atau renovasi struktur bangunan yang sekiranya dapat membuatmu terhindar dari bahaya gempa bumi. Runtuhnya material merupakan penyebab celaka utama saat gempa bumi, maka dari itu usahakan untuk mengatur perabotan di sekeliling; misalnya benda yang berat sebisa mungkin berada pada bagian bawah, dan kestabilan benda barang-barang yang tergantung di atap seperti lampu dan AC perlu diperhatikan.

.Sembunyi di Bawah Meja/ Foto: iStock

Jika kamu berada di dalam bangunan dan terjadi gempa, sebisa mungkin janganlah panik dan lari ke luar jika masih dapat dilakukan. Jika tidak memungkinkan untuk keluar atau kamu berada di dalam bangunan yang tinggi, lindungi badan dan kepala dari reruntuhan bangunan sambil bersembunyi di bawah meja atau tempat yang paling aman dari reruntuhan dan goncangan.

Jika gempa terjadi saat kamu sedang berada di area terbuka, hindari bangunan yang ada di sekitar seperti gedung, tiang listrik, atau pohon. Misalnya kalau kamu sedang berkendara dan terjadi gempa, segera menepi, turun dan menjauh dari kendaraan. Tetap perhatikan tempat kamu berpijak dan waspada terhadap rekahan tanah.

Selanjutnya, jika guncangan gempa dirasa sudah berhenti, lakukan evakuasi ke area terbuka sambil melindungi kepala. Jangan pernah menggunakan lift saat ataupun setelah terjadi gempa, gunakanlah tangga darurat. Tetap waspada akan adanya gempa susulan.

Setelah itu, periksa lingkungan di sekitarmu apabila terjadi kebakaran, kebocoran gas, hubungan arus pendek listrik, dan hal-hal membahayakan lainnya, misalnya pada aliran air, kompor, atau listrik. Meski demikian, jangan memasuki bangunan yang sudah terkena dampak gempa karena adanya kemungkinan untuk tertimpa reruntuhan.

Kamu bisa terus memantau informasi mengenai gempa bumi dari radio ataupun internet dengan sumber yang jelas. Itu dia kiat-kiat menghadapi gempa bumi yang wajib kamu pahami. Semoga kita semua terlindung dari bahaya gempa, amin!

[Gambas:Audio CXO]

(HAI/alm)

Author

Hani Indita

NEW RELEASE
CXO SPECIALS