Insight | Business & Career

3 Tips Berbisnis dari Danantara untuk Pelaku UMKM

Sabtu, 22 Nov 2025 15:00 WIB
3 Tips Berbisnis dari Danantara untuk Pelaku UMKM
Ilustrasi bisnis. Foto: iStock
Jakarta -

Semua ada ilmunya, hal serupa juga berlaku buat kamu yang ingin memulai usaha. Tanpa persiapan yang baik, usaha bukan tidak mungkin akan menuju jurang yang dalam. Banyak peribahasa yang menggambarkan akan hal ini, di antaranya "sedia payung sebelum hujan" dan "malu bertanya sesat di jalan".

Namun, melakukan persiapan yang baik juga bukan berarti lepas dari jalan yang terjal. Tapi meskipun begitu, dengan persiapan yang baik kita dapat meminimalisir berbagai kemungkinan yang bakal terjadi. Dengan persiapan yang baik pula, riset, data, dan analisis, ada dalih yang menjadi pijakan.

Direktur Operasional Danantara Dony Oskaria membagikan tiga cara berbisnis yang baik, khususnya untuk UMKM. Paparannya itu disampaikan ketika menjadi narasumber di acara Pesta Rakyat untuk Indonesia 2025 beberapa waktu lalu. Penasaran dengan tiga tips tersebut? Lanjut scroll-nya, ya!

Tentukan dan Pahami Pasar yang Ingin Dituju

Sebelum mulai ke tahap membuat produksi, ia menegaskan kepada pelaku UMKM pentingnya untuk menentukan pasar dan memahami ke mana produk tersebut akan dijual. Tentukan apa dan siapa market yang ingin dituju, apakah itu kelas bawah, menengah, atau atas. Jangan abu-abu dan ambigu. Perusahaan yang besar dan sukses, lanjutnya, adalah perusahaan-perusahaan yang clear atau jelas.

Pilih satu di antara ketiganya, jangan memilih dua atau pun menggabungkan ketiganya. Hal tersebut masuk ke dalam ambiguitas dan abu-abu. Nggak jelas bak sedang tes buta warna. Ia menekankan bahwa tidak ada bisnis atau perusahaan yang dapat mencakup semua market; kelas bawah, menengah, dan atas. Hal tersebut tidak mungkin terjadi, karena setiap produk punya pasarnya sendiri-sendiri.

"Jadi bapak/ibu kita harus mampu menentukan dan memilih pasar yang menjadi target dari produk kita. Ini artinya konsistensi dalam memilih pasar itu sangat menentukan sukses atau tidak bisnis kita," ujar Dony.

Hadirkan Keunikan di Setiap Produk

Setelah menentukan target pasar, kemudian tentukan apa hal menarik yang ingin ditawarkan dari produk yang dibuat. Produk yang memiliki keunikan akan menjadi selling point dari bisnis yang dibuat. Bisnis yang tidak memiliki keunikan cenderung sulit untuk berkembang dan justru malah akan kewalahan.

Nantinya, sebuah produk yang tidak menawarkan keunikan akan berhadapan dengan istilah red ocean strategy, yaitu perang harga. Menjual barang yang cenderung sama dengan apa yang dijual orang lain akan membuat pebisnis berkompetisi hanya pada aspek harga. Kalau seperti itu, lanjut Donny, hanya akan menggerogoti marjin pemilik usaha. Persaingan dengan konsep red ocean strategy dinilai seperti bom waktu yang sewaktu-waktu justru akan mematikan usaha.

"Kalau modal kita 100, lama-kelamaan kita jualnya nanti hanya 101. Ini red ocean strategy. Makin rendah makin kelamaan makin rugi. Kita harus mampu menentukan bedanya produk kita dengan orang lain itu apa. Ini penting. Kalo nggak beda, kita akan masuk dalam kompetisi murah-muranan harga. Lama kelamaan keuntungannya justru nggak ada. Kalo untungnya nggak ada nanti bisnisnya nggak bakal sustain," ucapnya.

Pendistribusian dan Melek Teknologi

Penyampaian produk kepada pembeli itu adalah distribusi. Teknik dan cara pendistribusian sangat penting untuk mengetahui apakah produk yang dijual sudah sampai target pasar atau belum. Pendistribusian produk saat ini terkoneksi dengan teknologi mutakhir. Jika dulu pendistribusian hanya dapat melalui toko offline, kalau sekarang, dengan perkembangan teknologi yang canggih, pendistribusian bisa dilakukan secara online melalui e-commerce.

Perkembangan model bisnis tidak berhenti hanya pada produk yang dapat dipasarkan secara online, kini metode pembayaran pun kian berkembang. Oleh sebab itu Ia menekankan agar pelaku bisnis melek perihal digitalisasi, yang mana akan mempermudahkan pelanggan memilih opsi pembayaran. Dengan begitu pelaku usaha nggak akan tergerus zaman dan dapat bersaing dengan toko yang lain.

"UMKM Harus paham digitalisasi. Wajib hukumnya belajar dengan model yang sedang berkembang. Kalo ketinggalan, maka jadinya akan susah untuk membangunnya kembali. Susah mempelajarinya. Oleh sebab itu kita harus paham distribusi menjadi alat yang sangat penting untuk mengembangkan bisnis kita," kata Donny.

Selain itu untuk dapat bersaing di pasar yang kian kompetitif, Donny menyarankan agar kemasan produk dapat dibuat semenarik mungkin. Hal ini nantinya akan dapat menarik perhatian pembeli. Selain itu, konsep marketing juga harus diperhatikan. Pasarkan dan kenalkan produk ke khalayak sekreatif mungkin.

Gimana, sudah siap untuk memulai bisnismu tahun depan?

Penulis: Fauzi Ibrahim
Editor: Dian Rosalina


*Segala pandangan dan opini yang disampaikan dalam tulisan ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab penulis dan tidak mencerminkan pandangan resmi institusi atau pihak media online.*

(ktr/DIR)

NEW RELEASE
CXO SPECIALS