Insight | Business & Career

3 Jenis Gaya Kepemimpinan oleh Kurt Lewin

Kamis, 30 May 2024 18:10 WIB
3 Jenis Gaya Kepemimpinan oleh Kurt Lewin
3 Jenis Gaya Kepemimpinan oleh Kurt Lewin/Foto: Pexels/Tima Miroshnichenko
Jakarta -

Kepemimpinan merupakan sebuah prinsip yang cita-citanya sering berubah. Umumnya, sebagian besar pemimpin menyesuaikan gaya kepemimpinannya agar sesuai dengan situasi mereka. Faktanya, terdapat penelitian yang menjelaskan bahwa kepemimpinan memiliki 3 jenis gaya dalam penerapannya. Gaya kepemimpinan merupakan klasifikasi bagaimana seseorang berperilaku ketika mengarahkan, memotivasi, membimbing, dan mengatur sekelompok orang.

Untungnya, para peneliti telah mengembangkan berbagai teori yang memungkinkan kita mengidentifikasi dan memahami gaya kepemimpinan yang berbeda ini dengan lebih baik.

3 Jenis Kepemimpinan oleh Kurt Lewin

Pada tahun 1939, sekelompok peneliti yang dipimpin oleh psikolog Kurt Lewin mulai mengidentifikasi berbagai gaya kepemimpinan. Penelitian awal ini sangat berpengaruh karena menetapkan tiga gaya kepemimpinan utama yang menjadi batu loncatan bagi teori kepemimpinan lainnya yang lebih jelas.

KEPEMIMPINAN OTORITER (OTOKRATIS)

Kepemimpinan otoriter merupakan salah satu jenis kepemimpinan yang ditemukan oleh Kurt Lewin. Jenis kepemimpinan ini menghadirkan ekspektasi yang jelas mengenai apa yang harus dicapai, diselesaikan, dan bagaimana cara menjalaninya. Seperti namanya, jenis kepemimpinan otoriter tentunya berfokus pada komando atau arahan dari pemimpin dan kontrol yang dimilikinya untuk para pengikutnya. Selain itu, kepemimpinan otoriter juga memiliki batasan yang jelas antara pemimpin dan bawahannya, bahkan pemimpin otoriter cenderung membuat keputusan sendiri dengan sedikit atau tanpa masukan dari para anggota tim.

Kekurangan dari jenis kepemimpinan ini adalah kurangnya kreativitas yang dimiliki oleh para pengikut karena seluruh keputusan ada di tangan pemimpin, sehingga tidak ada ruang bagi para anggota tim untuk mengeluarkan aspirasinya. Selain itu, metode kepemimpinan otoriter juga seringkali membuat pemimpinnya terlihat mengontrol, bossy, dan diktator.

KEPEMIMPINAN PARTISIPATIF (DEMOKRATIS)

Pada penelitian Lewin, kepemimpinan partisipatif atau kepemimpinan demokratis adalah jenis kepemimpinan yang paling ideal. Hal ini dikarenakan jenis kepemimpinan ini menawarkan bimbingan pada pengikutnya sekaligus mengajak untuk berpartisipasi dalam mencapai tujuan. Kepemimpinan demokratis juga melibatkan pendelegasian wewenang kepada orang lain yang menentukan penugasan kerja. Hal ini dapat membantu mengasah keterampilan dan pengalaman anggota tim dalam melaksanakan tugas.

Gaya kepemimpinan demokratis mendorong kreativitas dan keterlibatan anggota tim, yang seringkali menghasilkan kepuasan kerja dan produktivitas yang tinggi. Pemimpin yang partisipatif mendorong anggota kelompok untuk berpartisipasi, namun tetap memegang keputusan akhir dalam proses pengambilan keputusan. Anggota kelompok merasa terlibat dalam proses dan lebih termotivasi serta kreatif. Pemimpin demokratis cenderung membuat pengikutnya merasa bahwa mereka adalah bagian penting dari tim, yang membantu menumbuhkan komitmen terhadap tujuan kelompok.

KEPEMIMPINAN DELEGATIF (LAISSEZ-FAIRE)

Jenis kepemimpinan delegatif didefinisikan oleh Kurt Lewin sebagai kepemimpinan lepas tangan atau pasif. Berbeda dengan jenis kepemimpinan otoriter di mana kendali tim dipegang penuh oleh pemimpinnya, jenis kepemimpinan delegatif ini justru memberikan anggota timnya alt, informasi, dan sumber daya yang diperlukan untuk melaksanakan tugas pekerjaan mereka tanpa mengharuskan sosok pemimpin melakukan pengawasan, perencanaan, mengatur, membuat keputusan, dan mengatasi masalah.

Pendekatan kepemimpinan Laissez-Faire memberdayakan karyawan yang kreatif, terampil, dan memiliki motivasi diri. Tingkat kepercayaan dan kemandirian yang diberikan kepada tim terbukti membangkitkan semangat dan produktif serta dapat menimbulkan kepuasan kerja. Namun, tim akan menjadi lebih rentan untuk menghadapi kekacauan karena tidak terorganisir sehingga hasil pekerjaan pun akan menjadi tidak memuaskan.

(DIP/tim)

NEW RELEASE
CXO SPECIALS