Facebook, media sosial favorit—yang lahir jauh lebih dulu dari Instagram dan TikTok—kembali meneguhkan diri sebagai wadah sosialisasi dan interaksi masyarakat di ranah luring, yang kali ini menghadirkan jenis perbincangan dalam tema horor dan komedi.
Ketika ditemui pada Jum'at (28/11) sore di Gandaria City, Country Director Meta Indonesia Pieter Lydian mengatakan, tema horor dan komedi masih jadi hal yang sering diperbincangkan di Facebook. Hal itu membuat Facebook menggelar ruang interaktif 'Nyasar ke Dimensi Facebook', yang bertemakan horor-komedi.
Digelar selama tiga hari, mulai 28-30 November 2025 di Piazza, Gandaria City, Jakarta Selatan, 'Nyasar ke Dimensi Facebook' mengajak para pengunjung menjelajahi sebuah dimensi yang unik—memadukan ruang digital serta interaksi langsung lewat berbagai booth, aktivitas, dan zona imersif.
Setiap aktivasi pada gelaran ini dirancang berdasarkan misi utama Facebook: menciptakan hubungan yang tulus dan kebersamaan penuh tawa yang lahir dari partisipasi para pengguna di Indonesia.
Hadirkan Permainan dan Angkat UMKM
Untuk mengajak pengunjung berinteraksi langsung, sebagaimana di laman Facebook, 'Nyasar ke Dimensi Facebook' menyajikan serangkaian aktivasi. Total terdapat lima booth yang dapat dikunjungi, mulai dari ruang instalasi, photo booth, dan lokakarya parfum.
Untuk menjajal setiap booth yang disediakan, pengunjung harus memulainya dari stan ruang instalasi. Di ruang ini pengunjung diajak bermain permainan dadu, yang masing-masing bilahnya menyelipkan tantangan dan menjanjikan beragam hadiah menarik seperti, gantungan kunci, kaus kaki, dan bucket hat.
 Cupcakes hantu Delicakes Bakery di Nyasar ke Dimensi Facebook (Jakarta, 28/11/25)/ Foto: CXO Media |
Setelah itu, pengunjung diarahkan untuk mengambil foto di photo booth bertema kantor dengan nuansa horor. Hasil foto tersebut juga berguna sebagai alat tukar untuk cupcakes dengan rasa; vanila, stroberi, dan coklat.
Uniknya, kue yang ditawarkan hadir dalam bentuk hantu-hantu di Indonesia seperti, tuyul, pocong, dan kuntilanak, dan merupakan kreasi dari pedagang UMKM Delicakes Bakery, yang lahir dan bertumbuh kembang di platform Facebook.
Tidak henti di situ, para pengunjung juga bisa berfoto dengan cosplay hantu-hantu Indonesia, yang mejeng pada latar gerbong kereta rel listrik (KRL).
 Para hantu mejeng di Nyasar ke Dimensi Facebook (Jakarta, 28/11/25)/ Foto: CXO Media |
"Facebook adalah jembatan antara pebisnis dan pelanggan. Kami bangga sekali dapat membawa bisnis lokal dikenal, tapi jangan hanya di lokal, tapi seantero Jakarta bahkan dunia," ujar Pieter ketika menjelaskan setiap booth ke awak media.
Para pengunjung juga bisa menikmati lokakarya parfum yang hasil buatannya itu bisa dibawa pulang. Serupa dengan Delicakes Bakery, Kest Studio yang menjadi pemateri lokakarya turut aktif dan berkembang di Facebook.
Sesi terakhir 'Nyasar ke Dimensi Facebook' juga memuat permainan teknologi menggunakan Meta AI. Di ruang ini, pengunjung diajak mengambil foto dengan bantuan prompt Meta AI yang tersedia. Di sini pengunjung dapat menikmati permainan ramalan zodiak, karier, dan percintaan berbasis Meta AI.
Pieter mengegaskan, acara memang ditujukan sebagai penghubung masyarakat yang memiliki ketertarikan yang sama untuk saling berkoneksi dan serta wahana dalam mempelajari dan menjelajahi dunia-dunia baru.
"Facebook selalu diupayakan untuk menjadi platform yang memberdayakan masyarakat, khususnya usia dewasa awal, untuk menjalani berbagai tahapan hidup dengan membantu mereka menemukan minat baru dan berkenalan dengan orang-orang baru yang seru di luar teman-teman terdekat. Facebook menghubungkan pengguna dengan sesama pengguna atau informasi yang memungkinkan mereka menemukan, mempelajari, dan melakukan hal-hal baru. Itulah inti dari acara #FacebookIRL," ujar Pieter.
Acara yang dikhususkan bagi audiens berusia 18 tahun ke ke atas ini juga dimeriahkan Gen Halilintar selaku kreator lokal, hingga menampilkan musisi Moluccan Soul.
Penulis: Fauzi Ibrahim*
(*) Kontributor CXO Media
(ktr/RIA)