Interest | Art & Culture

Dua Seniman Indonesia Berjaya di MR DIY Art Competition Asia Tenggara 2025

Senin, 17 Nov 2025 10:00 WIB
Dua Seniman Indonesia Berjaya di MR DIY Art Competition Asia Tenggara 2025
Para Pemenang MR. D.I.Y. Art Competition 2025 Regional Asia Tenggara (Kuala Lumpur, Malaysia, 12/11/25)./Foto: Istimewa.
Jakarta -

Dua seniman asal Indonesia berhasil unjuk gigi di kerlap-kerlip industri kreatif Asia Tenggara yang kian kompetitif. Menyusul keberhasilan menjuarai MR.D.I.Y. Indonesia Art Competition 2025, dua seniman lokal: M. Aidi Yupri dan Diandra Lamees membuktikan bahwa karya lokal mampu bersaing di level Asia Tenggara.

Pada MR. D.I.Y. Art Competition 2025 Regional Asia Tenggara, yang digelar di Kuala Lumpur, Malaysia, pada 12 November 2025, keduanya berhasil dinobatkan sebagai pembuat karya terbaik di antara seniman asal Malaysia dan Thailand.

Penghargaan untuk Karya Bermakna

Mengusung tema "Identity & Diversity", ajang regional MR. D.I.Y. Art Competition 2025 mempertemukan para juara kompetisi nasional dari tiga negara.

Bukan cuma diadu, karya-karya pemenang asal Indonesia, Malaysia, dan Thailand ini juga dipamerkan di MR.D.I.Y. Plus, Mid Valley, Kuala Lumpur, pada 12-17 November 2025, sebagai apresiasi terhadap keberagaman budaya Asia Tenggara.

M. Aidi Yupri sendiri meraih Judges Pick Award (Kategori Umum) melalui karyanya berjudul "Rakit Rekat Nusantara". Karya yang sebelumnya menyabet Grand Prize di kompetisi nasional Indonesia ini dinilai berhasil menerjemahkan identitas Nusantara dengan pendekatan visual yang kuat dan narasi jujur.

MR DIYM. Aidi Yupri (atas) dan Diandra Lamees (bawah) memenangkan penghargaan MR. D.I.Y. Art Competition 2025 Regional Asia Tenggara/Foto: Istimewa.

Sementara itu, Diandra Lamees lewat karya "Upacara Imlek Versiku", berhasil dinobatkan sebagai pemenang Grand Prize (Kategori Pelajar)—mengulangi pencapaian serupa di tingkat nasional.

Kedua karya ini dipilih oleh sembilan juri dari Indonesia, Malaysia, dan Thailand berdasarkan kreativitas, orisinalitas, serta interpretasi mendalam terhadap tema kompetisi.

Adrian Ong, Chief Executive Officer MR.D.I.Y. Group sekaligus Presiden Komisaris MR.D.I.Y. Indonesia, menyatakan bahwa kompetisi ini lebih dari sekadar ajang seni.

"Ini adalah perayaan jati diri kita sebagai satu kawasan Asia Tenggara. Kami berharap dapat menginspirasi lebih banyak kreativitas dan apresiasi terhadap keberagaman budaya yang membentuk wilayah ini," ujarnya.

Daya Saing Seniman Indonesia di Kancah Regional

Edwin Cheah, Direktur Utama MR.D.I.Y. Indonesia, mengungkapkan rasa banggaannya terhadap pencapaian dua seniman asal tanah air tersebut. "Prestasi M. Aidi Yupri dan Diandra Lamees merupakan cerminan dari semangat, kreativitas, dan ciri khas seniman Indonesia yang luar biasa," katanya.

Ia menegaskan bahwa MR.D.I.Y. berkomitmen mendukung perkembangan dan eksposur seniman lokal melalui berbagai inisiatif kreatif secara berkelanjutan.

R.E. Hartanto, pelukis sekaligus juri dari Indonesia yang turut dalam penjurian regional, turut memberikan apresiasi tertingginya. "Seniman Indonesia mampu menghadirkan karakter kuat dan narasi yang jujur. Mereka menunjukkan bahwa seni Indonesia memiliki kedalaman dan daya saing luar biasa di tingkat mancanegara," paparnya.

Sejak pertama kali digelar di Malaysia pada 2022, MR.D.I.Y. Art Competition telah menjadi wadah strategis untuk menumbuhkan bakat seni lokal serta membangun ekosistem kreatif yang inklusif.

Prestasi kedua seniman Indonesia ini diharapkan mampu menginspirasi lebih banyak kreator Tanah Air untuk terus berkarya dan bersaing di panggung internasional. 

(cxo/RIA)

NEW RELEASE
CXO SPECIALS