Menilik sejarah, daerah Blok M merupakan salah satu hasil tata kelola pemerintahan Belanda pada tahun 1940-an Lalu kemudian berkembang pesat sebagai pusat kegiatan warga urban Jakarta, pada tahun 1980-an dengan banyak tempat perbelanjaan serta kawasan populer.
Kini, Blok M hadir bukan hanya menyapa penduduk dengan sarana perbelanjaan saja, namun lebih dari itu yakni tempat 'berkumpul' yang menghadirkan nuansa kreatif, pertumbuhan yang berasal dari berbagai background berbeda. Selain itu, Blok M pun menjelma menjadi pusat pertumbuhan UMKM, musisi, seniman, dan kreator lintas disiplin selama enam tahun terakhir.
Dari Rumah Dinas Jadi Tempat Nongkrong Muda-Mudi Jakarta
Beberapa tahun terakhir, M Bloc Space telah menjadi salah satu destinasi nongkrong para muda-mudi Jakarta. Tetapi jauh sebelum terkenal seperti sekarang ini, tempat itu hanyalah sebuah rumah dinas tua milik Perum PERURI di tengah Blok M, dekat persimpangan.
Lalu dengan kolaborasi antara unit usaha M Bloc Group yakni PT Ruang Riang Milenial yang memanfaatkan rumah dinas itu, pada 26 September 2019, mendiang Glenn Fredly bersama para Co-Founders ingin menghadirkan ruang kolaboratif untuk semua. Maka terciptalah sebuah tempat nongkrong favorit anak muda Jaksel yang dikenal dengan M Bloc Space.
"Ketika kami liat, sangat takjub karena areanya yang strategis, tidak ada kata lain kita harus aktivasi tempat ini, ini momen Blok M untuk bangkit kembali." ujar Ahmad Romero Comacho selaku CEO M Bloc Space dalam konferensi pers Grand Launching New Face of M Bloc Space, Senin (27/10).
Direktur Utama PERURI, Dwina Septiani Wijaya pun mengatakan PERURI juga merasa bangga bisa melihat bagaimana aset PERURI yang dulunya idle/tidak produktif kini menjadi ruang hidup bagi kreativitas dan inovasi anak muda Indonesia.
"Kerja sama kami dengan M Bloc Space dalam program optimalisasi aset PERURI menunjukkan bahwa sinergi antara BUMN dan pelaku industri kreatif dapat menghasilkan dampak ekonomi dan sosial yang nyata. Kami akan terus mendukung langkah M Bloc Space dalam memperkuat Blok M sebagai ekosistem kreatif berkelas dunia," ungkapnya.
Peresmian Wajah Baru M Bloc Space
Enam tahun setelahnya, setelah perkembangan pesat, M Bloc Space dengan wajah baru, diresmikan pada Senin (27/10) dengan mengusung tema "Semua Kembali ke Blok M". M Bloc Space tidak hanya bakal ramah para anak muda Gen Z, tetapi ramah anak-anak, keluarga, maupun ramah untuk disabilitas.
Pramono Anung dalam sesi perkenalan wajah baru M Bloc Space/ Foto: Ridho Fachrezi - CXO Media |
Ruang-ruang yang tumbuh berkat kreatifitas dan keterlibatan pihak-pihak yang mendukung tentu menjadi 'bensin' dalam menumbuhkan M Bloc Space lebih luas lagi. Dukungan juga timbul dari orang nomor satu se-Jakarta, Pramono Anung selaku Gubernur DKI Jakarta juga hadir dalam peresmian.
"Saya termasuk orang yang memberikan apresiasi yang luar biasa atas kehadiran M Bloc ini. Tempat ini adalah ruang kreativitas yang sangat inklusif, terbuka. Semua orang mendapatkan kesempatan yang sama untuk berkreasi," kata Pramono dalam sambutannya.
Gubernur Jakarta, Pramono Anung ditemani oleh Ahmad Romero Comacho atau yang akrab disapa Mas Popo, tidak melewatkan kesempatan melihat wajah baru M Bloc Space. Mulai dari ruang terbuka, atap pedestrian, Melting Pop, lobby yang baru, hingga tenant-tenant, dengan harapan bukan hanya untuk memperluas segmen pasar namun juga memajukan UMKM.
Perombakan total yang dilakukan di area lobby utama yang lebih luas, pembuatan mushola dan toilet umum yang baru di area belakang, dan renovasi atap pedestrian yang saling terhubung, membuat M Bloc Space menjadi lebih nyaman. Sehingga pengunjung tidak lagi takut terkena hujan, dan semakin senang berlama lama di tempat ini. Selain itu, di Melting Pop, tempat yang dulunya bernama Creative Hall, serta Coma bisa diperuntukkan untuk intimate gigs maupun stand up comedy.
Sebagai pionir placemaking, M Bloc Space berupaya terus hadir memberikan inovasi dan layanan untuk penikmat industri kreatif, lebih dari tempat nongkrong hingga tempat yang nyaman pula untuk semua. Dengan keterlibatan berbagai stakeholders dalam memajukan M Bloc Space, mulai dari tenant, menggerakkan exposure media, periklanan untuk pendanaan hingga komunitas yang terlibat aktif.
Seperti yang kini sedang digawangkan oleh Jacob Gatot Sura selaku salah satu Co-founder M Bloc Space. Dengan terobosan barunya dalam "Mbloc Design Week" dengan tema Daur Rupa. Membahas tentang kegunaan kegunaan sustainability yang meliputi lingkungan, ekonomi, dan sosial untuk kebermanfaatan bersama.
Diharapkan, bukan hanya di Jakarta namun juga kota-kota lain di Indonesia yang mampu menumbuhkan semangat berkembang. Menjadikan tempat berkumpul yang asyik untuk menciptakan karya-karya yang bisa dikenal orang banyak, serta memiliki value. Jacob mengutarakan harapannya untuk M Bloc.
Sementara itu demi memajukannya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta berencana menambah fasilitas transportasi menuju Blok M. Dari enam rute Transjabodetabek yang dibuka, tiga di antaranya khusus menuju Blok M, yakni Alam Sutera-Blok M, PIK 2-Blok M, dan Ancol-Blok M.
"Kami berkeinginan membuat Blok M ini hidup dan semarak kembali.. Di Blok M ini naik transportasi umumnya gampang dan mudah, datanglah ke Blok M pakai transportasi umum, pasti enggak macet," kata Pramono.
Tidak dapat dimungkiri perkembangan masif M Bloc yang awalnya hanya rumah dinas lawas, kini jadi tempat nongkrong untuk semua kalangan, bahkan yang sempat ramai julukan Twitter tentang M Bloc Space yang jadi 'Rumah Adat Jaksel'. Yuk, rasakan sendiri wajah baru M Bloc Space yang jadi tempat nongkrongnya anak muda Jakarta.
Penulis/Reporter: Mochammad Ridho Fachrezi
Editor: Dian Rosalina
Pramono Anung dalam sesi perkenalan wajah baru M Bloc Space/ Foto: Ridho Fachrezi - CXO Media