Interest | Art & Culture

Merayakan Hari Batik Nasional dengan Rasa "Bangga Berbatik"

Jumat, 27 Sep 2024 17:17 WIB
Merayakan Hari Batik Nasional dengan Rasa
Foto: Dian Rosalina - CXO Media
Jakarta -

Batik adalah salah satu warisan dan identitas Indonesia yang sudah sangat dikenal di mata dunia. Ketika UNESCO mencanangkan batik sebagai warisan milik Indonesia 15 tahun lalu, kita selalu menggaungkan pamor kain ini hingga mancanegara dengan berbagai cara. Sudah banyak cara dilakukan untuk memperkenalkan batik, lantas kamu sendiri apakah sudah bangga memakai batik dalam setiap kesempatan?

Nah, merayakan Hari Batik Nasional di tahun ini, Yayasan Batik Indonesia (YBI) mempersembahkan sebuah perayaan bertajuk "Berbangga Berbatik" yang tahun ini akan diselenggarakan pada 2-6 Oktober 2024 di Mal Kota Kasablanka, Jakarta Selatan. Lantas, apa saja yang akan dipersembahkan YBI untuk perayaan Hari Batik Nasional tahun ini?

Instalasi Imersif hingga Fun Run Perayaan Hari Batik Nasional

Pada acara kultural ini, Yayasan Batik Indonesia akan menampilkan sebuah pameran edukatif yang menampilkan berbagai instalasi modern sesuai dengan perkembangan zaman, misalnya multimedia tunnel di mana masyarakat bisa merasakan immersive experience.

"Nanti di main atrium itu ada panggung yang akan diisi talkshow dengan tema yang menarik dan fashion show. Nanti juga ada penjualan batik, pameran bazaar, dan produk-produk lain juga yang berkaitan dengan batik. Lalu ada multimedia tunnel yang berada di belakang panggung main atrium, di mana di dalamnya berisi berbagai ikon dari acara kita ini. Nanti kita akan merasakan dalam instalasi yang tercipta hasil perpaduan konsep budaya batik dengan teknologi immersive," papar ketua pelaksana Hari Batik Nasional, Ferbiana Feramitha dalam acara konferensi pers Hari Batik Nasional 2024 di Plataran Dharmawangsa, Kamis (26/9).

Para pengunjung nantinya bisa merasakan keindahan batik bisa dinikmati dengan cara unik dan menyenangkan. Nantinya, multimedia tunnel ini akan menghadirkan keindahan batik yang bisa dinikmati dengan cara yang unik dan menyenangkan. Adapun motif-motif yang akan ditampilkan adalah motif yang sudah mendapatkan indikasi geografis.

"Nanti tidak hanya Batik Gedog Tuban saja, tetapi juga ada 5 batik yang sudah mendapatkan indikasi geografis seperti Batik Nitik dari Yogyakarta, Batik Lasem dari Rembang, Batik Sarung Pekalongan, Batik Basurek dari Bengkulu, dan Batik Complongan dari Indramayu," kata dia.

Sebagai puncak acara di hari Minggu tanggal 6 Oktober 2024, di Plaza Sudirman Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, akan diselenggarakan Hari Batik Fun Run and Walk, yang sekaligus menggalang dana melalui donasi untuk mendukung kegiatan YBI dalam melindungi, melestarikan, mengembangkan dan memasyarakatkan batik. Dengan acara ini juga, diharapkan masyarakat terdorong akan lebih suka berolahraga, untuk menjaga kesehatan.

Saatnya Batik Gedog Tuban Bersinar

Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, lewat Hari Batik Nasional, YBI ingin fokus untuk mengenalkan berbagai motif batik yang ada di Indonesia. Untuk tahun ini, YBI memilih Batik Tenun Gedok Tuban atau Batik Gedog Tuban dari Jawa Timur yang ingin lebih diperkenalkan ke masyarakat. Febriana mengatakan alasan mereka memilih motif ini sebagai iko Hari Batik Nasional 2024 adalah karena batik ini sudah mulai langka.

"Alasannya kenapa kita memilih Batik Gedog Tuban adalah karena merupakan sebuah warisan budaya yang langka. Kenapa langka karena kita itu membatik menggunakan kain katun ya, kalau di Tuban itu mereka menggunakan media kain tenun. Tenun yang dibuat juga berbeda dengan tenun yang ada di lombok, kalau ini kain ditenun, kemudian setelah itu dibatik lagi menggunakan canting dan malam," kata Febriana.

Lebih dalam, Batik Gedog Tuban merupakan sebuah batik lokal dengan adanya pengaruh budaya Tionghoa yang ditampilkan lewat motif burung Phoenix. Akulturasi budaya tersebut dipicu oleh posisi Tuban yang sempat menjadi pintu masuk pendatang asal Negeri Tirai Bambu tersebut di masa lalu.

Febriana pun menambahkan yang juga membuat batik ini unik adalah prosesnya yang memakan waktu cukup lama sebab untuk memproduksi satu kain batik saja harus melewati berbagai proses. Kain tenun yang digunakan sebagai medianya bukan kain tenun yang sudah jadi, melainkan mereka membuatnya sendiri dari nol.

"Tenun yang dibuat juga berbeda dengan tenun yang ada di Lombok. Kalau ini kain ditenun, kemudian setelah itu dibatik lagi menggunakan canting dan malam. Semua produksinya, dari pembuatan kain seperti kapas, pemintalan benang, hingga pembuatan batiknya ada di Desa Kerek, Tuban," ungkapnya.

Batik Gedog Tuban juga merupakan batik yang diwariskan secara turun-temurun. Alat tenun gedog yang digunakan untuk membuat kain tenunnya pun masih terbilang sederhana dan dikerjakan oleh penduduk asli Tuban. Menariknya, di kota ini para pengrajinnya sebagian besar adalah perempuan.

"Ini tuh sudah berlangsung turun-temurun dan dibuat oleh para perempuan yang ada di sana, sehingga perlu dilestarikan. Dulu kain ini hanya sebatas dibuat untuk seserahan pernikahan dan lain-lain, nah sekarang kami ingin mengenalkan motif batik ini di kancah nasional dan mancanegara," kata Febriana.

Nah bagi kamu yang sudah tidak sabar untuk merayakan Hari Batik Nasional 2024, jangan lupa untuk berkunjung ke mal Kota Kasablanka pada 2-6 Oktober 2024 dan ikut keseruan Hari Batik Fun Run and Walk pada 6 Oktober 2024!

(DIR/alm)

NEW RELEASE
CXO SPECIALS