Interest | Art & Culture

The Untold Story: Lingsir Wengi

Kamis, 13 Jan 2022 17:22 WIB
The Untold Story: Lingsir Wengi
Foto: Mufid Majnun/Unsplash
Jakarta -

Maraknya film beraliran horor di Indonesia dan banyaknya channel YouTube yang menyorot berbagai hal-hal mistis di negara ini, pasti kamu sudah familiar dengan mitos mengenai lagu Lingsir Wengi. Lagu yang berbahasa Jawa ini memang sangat kental dengan nuansa horor karena alunan musik tradisionalnya dan alunan nada dari sinden yang sayu dan mendayu-dayu. Lingsir Wengi sebenarnya memiliki arti menjelang tengah malam.

Namun kerap kali diasosiasikan dengan hal-hal yang menyeramkan karena banyaknya anggapan bila lagu ini disenandungkan bisa memanggil makhluk halus, lebih tepatnya kuntilanak--hantu perempuan berambut panjang, berbaju putih, dan mempunyai lengkingan tawa khas yang membuat bulu kuduk berdiri. Namun, apakah kepercayaan masyarakat mengenai lagu berbahasa Jawa ini benar adanya?

Menurut cerita yang ada, lagu Lingsir Wengi ini sebenarnya merupakan sebuah media dakwah pada masa lalu oleh Sunan Kalijaga--salah satu sosok pendakwah Islam di Tanah Jawa yang tergabung dalam Wali Songo. Raden Said atau lebih dikenal Sunan Kalijaga merupakan salah satu Wali Songo yang membantu untuk menyebarkan ajaran Islam di Indonesia, khususnya di Jawa.

Sunan Kalijaga adalah sosok yang menyebarkan ajaran agama islam dengan menyesuaikan budaya setempat. Upaya yang dilakukan untuk mengajarkan agama islam adalah dengan menciptakan kidung atau puisi lama yang disenandungkan layaknya lagu, salah satu contohnya adalah kidung Lingsir Wengi. Jauh dari hal-hal menyeramkan, lagu ini pada dahulu kala biasa dinyanyikan saat malam karena apabila diteliti lagi, isi dari lagu ini memiliki makna yang mendalam dan juga tersirat tentang doa-doa kepada Tuhan.

"Lingsir wengi
Sepi durung biso nendro
Kagodho mring wewayang
Ngerindhu ati"

Biasanya, hanya dengan satu bait saja banyak orang yang langsung dibuat merinding karenanya. Padahal arti dari bait ini adalah tentang kerinduan seseorang yang dirasakan pada saat malam hari ketika sedang tidak bisa tidur. Dari sisi sejarah, lagu Lingsir Wengi ini memang memiliki arti doa-doa dan kerinduan kepada Tuhan, namun bila kita menggunakan sudut pandang yang berbeda tanpa melihat sejarahnya, maka tentunya arti yang diberikan oleh bait pertama ini hanya akan memberikan kesan horor semata.

Padahal bila diingat kembali, lagu yang diciptakan Sunan Kalijaga ini bertujuan hanya untuk berdoa kepada Tuhan untuk memohon keselamatan. Jadi sebenarnya tidak ada korelasinya sama sekali dengan memanggil kuntilanak atau makhluk halus lainnya. Meski demikian, mengapa lagu ini bisa dikaitkan dengan hal-hal yang berbau mistis?

Lagu ini kerap dihubungkan dengan hal-hal mistis dan bahkan dianggap dapat memanggil makhluk halus karena sering dipakai di dalam film-film horor nusantara saat scene memanggil kuntilanak. Contohnya seperti film Kuntilanak (2006), The Doll 2 (2017), dan Tembang Lingsir (2019). Belum lagi dengan banyaknya orang yang tidak paham betul mengenai arti dari lirik Lingsir Wengi, sehingga hal ini dapat mendorong orang-orang untuk dengan mudah percaya akan mitos yang mengatakan bahwa Lingsir Wengi merupakan lagu seram yang dapat memanggil makhluk halus. Ibaratnya, mendengarkan saja sudah menyeramkan, apalagi mencari tahu lebih dalam mengenai liriknya.

Jadi, bisa disimpulkan bahwa tembang Lingsir Wengi bukanlah suatu hal yang perlu ditakutkan atau bahkan dipercaya dapat memanggil kuntilanak atau makhluk halus lainnya. Hal ini dikarenakan, lagu Lingsir Wengi sebenarnya diciptakan oleh Sunan Kalijaga untuk memanjatkan doa-doa kepada Tuhan serta sebagai media dakwah menyebarkan agama Islam di Tanah Jawa.

[Gambas:Audio CXO]

(DIP/DIR)

NEW RELEASE
CXO SPECIALS