Interest | Wellness

Apa yang Terjadi pada Tubuh ketika Kita Berpuasa?

Kamis, 28 Mar 2024 15:30 WIB
Apa yang Terjadi pada Tubuh ketika Kita Berpuasa?
Foto: Istimewa
Jakarta -

Puasa merupakan sebuah kegiatan membatasi asupan makanan maupun minuman. Berdasarkan latar belakang tradisional, budaya, atau agama, ada beberapa jenis puasa berkala yang diterapkan di seluruh dunia. Bahkan dalam pengobatan kuno, puasa adalah metode pengobatan yang dimulai sejak masa Hippocrates. Sejak itu, berpuasa mulai direkomendasikan oleh sebagian besar sekolah kedokteran Eropa untuk pengobatan penyakit akut dan kronis. Melansir Medicinet, para peneliti menemukan bahwa puasa 16 jam memiliki banyak manfaat bagi tubuh selama kita tidak memiliki penyakit komorbid. Jika direncanakan dengan baik, puasa selama 16 jam dapat memberikan banyak manfaat kesehatan jangka panjang.

Jika memang berpuasa memiliki banyak manfaat terhadap kesehatan, apa yang terjadi di dalam tubuh kita ketika kita sedang berpuasa, ya?

Ketika kita berpuasa, tubuh akan berhenti menggunakan glukosa sebagai bahan bakar dan mulai memetabolisme lemak. Hal ini membantu menurunkan kadar gula darah dan insulin, sehingga mengurangi kemungkinan kita untuk bertambah berat badan dan terkena diabetes atau penyakit jantung. Puasa juga dapat meningkatkan pelepasan hormon pertumbuhan manusia yang mengatur metabolisme dan menjaga massa otot sekaligus membakar lemak.

Perubahan neurokimia yang bermanfaat di otak juga dapat terjadi ketika kita berpuasa dalam waktu singkat. Puasa intermiten dapat meningkatkan konsentrasi, meningkatkan daya ingat, bahkan meningkatkan tingkat energi. Hal ini dikarenakan puasa intermiten dapat meningkatkan produksi protein di otak yang disebut faktor neurotropik—yang diturunkan dan merangsang produksi neuron baru di otak. Neuron mengirimkan dan menerima informasi, sehingga memiliki lebih banyak neuron akan meningkatkan daya ingat dan kemampuan belajar.

Orang-orang juga melaporkan memiliki lebih banyak energi saat berpuasa karena peningkatan fungsi mitokondria. Penelitian menunjukkan bahwa puasa dapat merangsang produksi keton, yang bertindak sebagai sumber energi bagi neuron. Setelah pelepasan keton ini, tubuh kita meningkatkan jumlah mitokondria di neuron kita, yang bertanggung jawab untuk menyerap nutrisi dan menghasilkan energi. Hasilnya: otak dan tubuh lebih mampu menghasilkan energi dan membakar lemak.

Selain itu, berpuasa juga dapat mendorong tubuh untuk melakukan autophagy yang berarti "self eating". Autophagy merupakan sebuah proses yang digunakan sel tubuh untuk membersihkan dan mendaur ulang protein dan komponen sel lama yang rusak atau abnormal. Proses ini merupakan bagian penting dalam menjaga kesehatan sel. Autophagy berpotensi memiliki peran penting dalam mencegah penyakit, termasuk penyakit jantung, diabetes, kanker, dan infeksi.

Berpuasa selama satu bulan penuh di bulan Ramadan memang terkadang terasa berat, ditambah lagi dengan segala aktivitas yang dilakukan. Namun, setelah mengetahui berbagai manfaat yang ditawarkan untuk tubuh dari berpuasa, apakah kamu menjadi lebih semangat dalam menjalaninya?

(DIP/alm)

NEW RELEASE
CXO SPECIALS