Interest | Wellness

Kenali 5 Bentuk Keintiman untuk Membangun Hubungan yang Lebih Baik

Senin, 24 Apr 2023 16:00 WIB
Kenali 5 Bentuk Keintiman untuk Membangun Hubungan yang Lebih Baik
Foto: Unsplash: Hannah Busing
Jakarta -

Saat berbicara mengenai keintiman, tak sedikit orang yang mengira bahwa hal tersebut sama saja seperti membicarakan tentang hubungan intim alias aktivitas seksual. Padahal, keintiman itu tak melulu soal seks, melainkan konsep yang ada dalam setiap hubungan terlepas hubungan yang romantis atau tidak.

Dengan kata lain, setiap hubungan manusia pasti memiliki kedekatan atau intimacy yang tingkatnya berbeda-beda, baik itu dalam pertemanan, keluarga, ataupun pasangan. Secara definisi, keintiman merupakan kedekatan yang dirasakan dalam sebuah relasi personal yang terbangun dari waktu ke waktu selama kita terhubung dengan seseorang.

Meskipun konsep keintiman memang ada kaitannya dengan physical touch, namun tak menutup kemungkinan bahwa orang-orang bisa mendapatkan rasa kedekatan melalui hal yang berbeda-beda, di luar konsep romansa yang meliputi physical touch.

Keintiman juga bisa datang melalui percakapan terbuka antara kamu dan temanmu. Seperti antusias bersama saat membahas film Harry Potter, liburan bersama pasangan, diskusi tentang hal-hal filosofis, dan yang lainnya.

Pasalnya, keintiman merupakan kunci dalam mempertahankan sebuah hubungan. Tanpa adanya intimacy, hubungan itu mudah terombang-ambing hingga akhirnya muncul kerenggangan antara kedua pihak. Maka dari itu, keintiman perlu dibangun, dijaga, dan juga ditingkatkan agar hubunganmu terus bertahan dan berjalan dengan baik.

Bagi kamu yang bosan dalam menjalin hubungan dengan pasangan selama bertahun-tahun, atau bingung bagaimana caranya agar bisa lebih dekat dengan anggota keluargamu, simak tipe-tipe keintiman sebagai langkah awal dalam membangun kedekatan yang lebih dalam dengan orang tersayang.

Emotional intimacy

Emotional IntimacyEmotional Intimacy/ Foto: Unsplash: Brooke Cagle

Saat kamu merasa bisa mengekspresikan hal-hal yang belum tentu dapat kamu bagikan dengan orang lain secara mudah, inilah yang dinamakan sebagai keintiman emosional. Kamu bisa bercerita senyaman mungkin mengenai perasaanmu ke segelintir orang saja di mana kamu bisa merasa aman untuk menjadi vulnerable di hadapan mereka tanpa takut untuk dihakimi. Ini mungkin terjadi jika kamu sudah memiliki keintiman emosional dengan seseorang dan rasa kepercayaan yang terbangun dari hal tersebut.

Intellectual intimacy

Intellectual IntimacyIntellectual Intimacy/ Foto: Unsplash: Kevin Laminto

Secara garis besar, intellectual intimacy merupakan salah satu cara untuk mengenal pola pikir seseorang yang dilakukan dengan bertukar ide atau melalui meaningful conversations. Tipe intimacy satu ini melibatkan proses bertukar pikiran yang terbuka dan sehat. Kamu merasa bisa bertukar pendapat tentang sebuah gagasan, opini, pertanyaan, dan pemikiran lainnya tanpa harus setuju dengan pendapat lawan bicaramu.

Kamu juga tak merasa dipaksakan untuk menerima pemikiran yang berbeda, melainkan mencoba mempertimbangkan pendapat dan perspektif orang lain yang bisa jadi terasa menantang. Contoh sederhananya ialah bertukar pikiran tentang buku yang pernah kalian baca, diskusi film yang pernah kalian tonton bersama, atau late night talk mengenai topik yang deep seperti makna hidup hingga topik konyol sekalipun seperti perdebatan bubur diaduk.

Physical intimacy

Physical IntimacyPhysical Intimacy/ Foto: Unsplash: Yuri Figueiredo

Seperti namanya, keintiman fisik melibatkan kontak tubuh seperti berpelukan, berpegangan tangan, berciuman, seks, dan skin-to-skin lainnya. Namun, perlu diingat bahwa tak perlu hubungan romantis atau seksual untuk melangsungkan physical intimacy.Gestur-gestur seperti memegang tangan atau berpelukan bisa dilakukan antara pertemanan atau hubungan keluarga sebagai bentuk tanda dukungan.

Experiential intimacy

Experiential IntimacyExperiential Intimacy/ Foto: Unsplash: Bao Truong

Experiential intimacy berbicara tentang waktu yang dihabiskan bersama dalam sebuah hubungan. Tipe keintiman ini dibangun seiring waktu berkualitas dan pengalaman yang dilakukan bersama-sama. Hal ini bisa dilakukan dengan mengikuti aktivitas-aktivitas yang melibatkan hobi atau minat. Misalnya, bagaimana kamu menjalin kedekatan dengan keluargamu saat family game night, berolahraga bersama teman kantor, atau bonding dengan rewatch serial TV favoritmu dan temanmu.

Spiritual intimacy

Spiritual IntimacySpiritual Intimacy/ Foto: Unsplash: Cynthia Magana

Terakhir, spiritual intimacy yang menyoal kepercayaan di luar alam keberadaan fisik. Kepercayaan tersebut bisa saja tentang higher power, kehidupan setelah kematian, nilai moral, roh, dan lain-lain. Keintiman spiritual tak hanya berbicara seputar agama saja, melainkan hubungan kita dengan sesuatu hal yang lebih besar dari manusia dan pencarian arti kehidupan kita.

Meski datang dalam berbagai tipe, keintiman itu tak bisa dibangun dalam sehari. Sebab, keintiman merupakan sebuah kualitas dalam hubungan yang harus terus dipupuk setiap waktu.

Semakin sering kita menghabiskan waktu dengan seseorang, semakin banyak elemen yang bisa membuat intimasi itu tumbuh lebih subur. Tetapi, itu bukanlah suatu hal yang mudah. Kamu bisa saja merasakan khawatir atau takut saat hendak membangun sebuah intimasi dalam hubungan.

Hal tersebut merupakan sesuatu yang wajar karena intimacy mengharuskan kita untuk menjadi vulnerable dan menaruh kepercayaan kepada orang lain di saat tak ada jaminan bahwa orang itu akan "mengkhianati" kita atau tidak. Namun nyatanya, keintiman itu memiliki beberapa kelebihan untuk kesehatan mental dan fisik.

Let's say, sebuah persahabatan yang sangat mendalam bisa membantu kamu untuk melawan kesepian. Sebab, kamu tahu bahwa ada orang yang benar-benar mengerti dan peduli denganmu. Hal ini dapat membantu mengurangi tingkat stres dalam tubuh karena adanya peningkatan hormon-hormon feel-good seperti dopamin dan endorfin, saat kamu berpelukan atau tertawa bersama orang terdekat.

Tak hanya itu, keintiman juga dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh, menurunkan tekanan darah, dan mengurangi risiko jantung. Kedua hal ini merupakan fondasi atas hidup yang bahagia dan fulfilling.

(HAI/DIR)

Author

Hani Indita

NEW RELEASE
CXO SPECIALS