Insight | Science

Mengenal Hypnic Jerks, Sensasi Terhentak Saat Tidur

Selasa, 06 Dec 2022 18:00 WIB
Mengenal Hypnic Jerks, Sensasi Terhentak Saat Tidur
Foto: Freepik
Jakarta -

Mungkin kamu pernah menjadi saksi seseorang yang sedang lelap tidur di sebelahmu tiba-tiba menghentakkan badannya seakan-akan terkejut, atau bahkan mungkin kamu pernah mengalaminya sendiri hingga terbangun dari tidur. Kondisi ini ternyata memiliki sebutannya sendiri; hypnic jerks atau sleep starts. Dijelaskan bahwa hypnic jerks merupakan sebuah bentuk kontraksi otot secara tiba-tiba dan tidak disadari yang terjadi saat seseorang sedang tertidur, biasanya terjadi di sela-sela sebelum kita memasuki fase tidur rapid eye movement atau REM.

Hypnic jerks tergolong dalam istilah mioklonus atau sentakan otot yang cepat dan bersifat involunter seperti cegukan. Istilah hypnic sendiri merupakan singkatan dari hypnagogic yang berarti transisi antara terbangun dan tidur. Mereka yang mengalami hypnic jerks sering merasakan sensasi atau visual bahwa mereka sedang terjatuh, berpapasan dengan kilatan cahaya yang terang atau sinar yang berkedip-kedip, maupun mendengar suara benturan atau gertakan.

Biasanya, hypnic jerks tidak terasa sakit. Namun, intensitas hypnic jerks dapat terasa berbeda-beda. Hal ini berarti hypnic jerks bisa mengganggu proses tidur hingga membangunkan seseorang yang sedang terlelap. Tapi, hypnic jerks juga dapat bersifat sangat ringan di mana orang yang mengalaminya bahkan tidak menyadarinya sama sekali.

Penyebab dari hypnic jerks sebenarnya belum diketahui secara pasti. Namun, peneliti memiliki beberapa gagasan yang melatarbelakangi terjadinya hypnic jerks. Hypnic jerks diduga terjadi pada bagian otak yang mengendalikan reflek kaget. Para peneliti berpendapat bahwa terjadinya hambatan di antara saraf-saraf pada batang otak retikuler saat kita tertidur menciptakan sebuah reaksi yang menyebabkan terjadinya hypnic jerks.

Hypnic jerks memang merupakan sebuah fenomena yang normal dialami oleh lebih dari 70% orang di dunia, umumnya terjadi pada orang dewasa karena adanya beberapa faktor eksternal yang dapat mendorong terjadinya hypnic jerks. Berikut ini adalah empat faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya sleep starts atau hypnic jerks.

Konsumsi kafein atau nikotin yang berlebih
Stimulan layak kafein ataupun nikotin dapat membuat otak kita tetap terjaga. Nyatanya, kedua substansi ini dapat tetap berada dalam sistem tubuh selama beberapa jam setelah dikonsumsi. Maka dari itu, usahakan untuk tidak mengonsumsi kafein atau nikotin beberapa saat sebelum waktu tidur.

Olahraga berat di malam hari
Berolahraga secara rutin berdampak sangat baik terhadap kualitas tidur kita. Alih-alih terasa melelahkan hingga menyebabkan kantuk, jika olahraga dilakukan dekat dengan waktu tidur, badan malah akan merasa lebih alert. Hal ini bisa memicu terjadinya hypnic jerks.

Kurang tidur
Waktu tidur yang tidak memadai entah itu karena insomnia, pola tidur yang berantakan, atau memang kebiasaan begadang dapat membuat kamu mengalami sleep deprivation yang memiliki beberapa dampak negatif pada mood, fokus, serta meningkatkan risiko hypnic jerks.

Stress dan kecemasan
Saat kamu mengalami stress atau merasa anxious, tingkat hormon kortisol dalam tubuh meningkat terus menerus selama tidur yang membuat waktu tidurmu terasa tidak nyenyak. Stress yang dialami terus-terusan ataupun gangguan kecemasan membuatmu sulit untuk rileks hingga akhirnya dapat menyebabkan insomnia yang memicu terjadinya hypnic jerks, seperti yang sudah dijelaskan dalam poin sebelumnya.

Sekali lagi, hypnic jerks bukanlah sesuatu yang membahayakan dan harus diwaspadai jika hanya dialami sesekali atau bukan disebabkan oleh kondisi medis yang serius. Saat hypnic jerks semakin mengganggu jam tidurmu, cobalah untuk mengkonsultasikannya ke dokter.

[Gambas:Audio CXO]

(HAI/alm)

Author

Hani Indita

NEW RELEASE
CXO SPECIALS